Penentuan Kurva Absorpsi Ketoprofen dalam Kloroform Jenuh Dapar Fosfat pH 7,4 Penentuan Kurva Kalibrasi Ketoprofen dalam Kloroform Jenuh Dapar Fosfat pH 7,4 Penentuan Kurva Absorpsi Ketoprofen dalam Dapar Fosfat pH 7,4 Penentuan Kurva Kalibrasi Ketoprofen

3.3.25 Penentuan Kurva Kalibrasi Ibuprofen dalam Dapar Fosfat pH 7,4

Jenuh Kloroform Dipipet 0,6 ml; 0,8 ml; 1,0 ml; 1,2 ml; 1,4 ml dari Larutan Induk Baku II, lalu masing-masing dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml dan dicukupkan dengan dapar fosfat pH 7,4 jenuh kloroform sampai garis tanda, sehingga diperoleh konsentrasi 6 mcgml; 8 mcgml; 10 mcgml; 12 mcgml; 14 mcgml. Kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 222,5 nm.

3.3.26 Pembuatan Larutan Induk Baku Ketoprofen dalam Kloroform Jenuh Dapar Fosfat pH 7,4

3.3.26.1 Pembuatan Larutan Induk Baku I Ditimbang seksama 10 mg ketoprofen dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml, dilarutkan dengan kloroform jenuh dapar fosfat pH 7,4 lalu dicukupkan dengan kloroform jenuh dapar fosfat pH 7,4 sampai garis tanda dan dikocok hingga homogen, sehingga diperoleh konsentrasi 1000 mcgml.

3.3.26.2 Pembuatan Larutan Induk Baku II

Dipipet 5,0 ml dari Larutan Induk Baku I, dimasukkan kedalam labu tentukur 50 ml. Lalu dicukupkan dengan kloroform jenuh dapar fosfat pH 7,4 sampai garis tanda dan dikocok hingga homogen, sehingga diperoleh konsentrasi 100 mcgml.

3.3.27 Penentuan Kurva Absorpsi Ketoprofen dalam Kloroform Jenuh Dapar Fosfat pH 7,4

Dipipet 0,6 ml Larutan Induk Baku II ketoprofen, dimasukkan dalam labu tentukur 10 ml lalu dicukupkan dengan kloroform jenuh dapar fosfat pH 7,4 sampai garis tanda. Kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 200-400 nm.

3.3.28 Penentuan Kurva Kalibrasi Ketoprofen dalam Kloroform Jenuh Dapar Fosfat pH 7,4

Dipipet 0,2 ml; 0,4 ml; 0,6 ml; 0,8 ml; 1,0 ml dari Larutan Induk Baku II, lalu masing-masing dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml dan dicukupkan dengan kloroform jenuh dapar fosfat pH 7,4 sampai garis tanda, sehingga diperoleh konsentrasi 2 mcgml; 4 mcgml; 6 mcgml; 8 mcgml; 10 mcgml. Kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 254,0 nm.

3.3.29 Pembuatan Larutan Induk Baku Ketoprofen dalam Dapar Fosfat pH 7,4 Jenuh Kloroform

3.3.29.1 Pembuatan Larutan Induk Baku I Ditimbang seksama 10 mg ketoprofen dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml, dilarutkan dengan natrium hidroksida lalu dicukupkan dengan dapar fosfat pH 7,4 jenuh kloroform sampai garis tanda dan dikocok hingga homogen, sehingga diperoleh konsentrasi 1000 mcgml.

3.3.29.2 Pembuatan Larutan Induk Baku II

Dipipet 5,0 ml dari Larutan Induk Baku I, dimasukkan kedalam labu tentukur 50 ml. Lalu ditambahkan dapar fosfat pH 7,4 jenuh kloroform sampai garis tanda dan dikocok hingga homogen, sehingga diperoleh konsentrasi 100 mcgml.

3.3.30 Penentuan Kurva Absorpsi Ketoprofen dalam Dapar Fosfat pH 7,4

Jenuh Kloroform Dipipet 0,7 ml Larutan Induk Baku II ketoprofen, dimasukkan dalam labu tentukur 10 ml lalu dicukupkan dengan dapar fosfat pH 7,4 jenuh kloroform sampai garis tanda. Kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 200-400 nm.

3.3.31 Penentuan Kurva Kalibrasi Ketoprofen dalam Dapar Fosfat pH 7,4

Jenuh Kloroform Dipipet 0,3 ml; 0,5 ml; 0,7 ml; 0,9 ml; 1,1 ml dari Larutan Induk Baku II ketoprofen, lalu masing-masing dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml dan dicukupkan dengan kloroform jenuh dapar fosfat pH 7,4 sampai garis tanda, sehingga diperoleh konsentrasi 3 mcgml; 5 mcgml; 7 mcgml; 9 mcgml; 11 mcgml. Kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 260,0 nm. 3.3.32 Penetapan Log P 3.3.32.1 Pembuatan Larutan Obat Ditimbang seksama masing-masing 48 mg asam mefenamat; 41 mg ibuprofen; 51 mg ketoprofen. Lalu masing-masing dimasukkan kedalam labu tentukur 100 ml, dilarutkan dengan kloroform jenuh dapar fosfat pH 7,4 dan dicukupkan dengan kloroform jenuh dapar fosfat pH 7,4 sampai garis tanda dan dikocok hingga homogen, sehingga diperoleh konsentrasi masing-masing larutan obat 0,002 M.

3.3.32.2 Percobaan

Diambil 10 ml larutan asam mefenamat dan dimasukkan kedalam corong pisah. Lalu dimasukkan 10 ml dapar fosfat pH 7,4 jenuh kloroform, digojog pada 250 goyangan per menit selama 3 jam. Kemudian didiamkan semalaman, dan dipisahkan antara fase kloroform jenuh dapar fosfat pH 7,4 dan dapar fosfat pH 7,4 jenuh kloroform dan ditetapkan kadar pada masing-masing fase dengan menggunakan spektrofotometer ultraviolet pada panjang gelombang maksimum. Dilakukan prosedur yang sama untuk Ibuprofen dan Ketoprofen Sardjoko, 1993; Delgado and Remers, 1991.

3.3.33 Pembuatan Usus Halus yang Dihomogenkan

Hewan percobaan berupa kelinci jantan dipuasakan selama 20-24 jam. Setelah itu kelinci tersebut dianaestesi, kemudian dilakukan pembedahan pada bagian perut tetapi jangan sampai mengenai tulang dada. Setelah usus halus dikeluarkan dan dibersihkan bagian dalamnya dari kotoran dan bagian luar dari jaringan yang mengikat pembuluh darah halus, dan sebagainya dengan bantuan pinset dan gunting, dan dicuci dengan natrium klorida fisiologis dingin. Lalu usus halus ditimbang, dipotong kecil-kecil, dimasukkan kedalam alat homogenizer mixer dan ditambahkan dapar fosfat pH 7,4 sebanyak 5 kali berat usus halus lalu dihomogenkan. Dipipet 50 µl usus halus homogen dan dimasukkan kedalam politube lalu disimpan pada temperatur 0-4 ˚ C dengan bantuan es.

3.3.34 Pembuatan Larutan Induk Baku Asam Mefenamat dalam Dapar Fosfat pH 7,4