4 kali volume sampel, dicampur homogen dengan bantuan vortex dan disentrifugasi selama 30 detik, 3000 rpm. Dipipet supernatan sebanyak 0,5 ml,
dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml dan ditambahkan dengan dapar fosfat pH 7,4 sampai garis tanda. Kemudian ditetapkan absorbansinya dengan
spektrofotometer ultraviolet pada panjang gelombang 209,0 nm.
3.3.39 Pembuatan Larutan Induk Baku Ibuprofen dalam Dapar Fosfat
pH 7,4
Ditimbang seksama 75 mg ibuprofen dimasukkan kedalam labu tentukur 25 ml, dilarutkan dengan natrium hidroksida lalu ditambahkan dapar fosfat pH 7,4
sampai garis tanda dan dikocok hingga homogen, sehingga diperoleh konsentrasi 3000 mcgml.
3.3.40 Penentuan Kurva Absorpsi Ibuprofen dalam Dapar Fosfat pH 7,4
Dipipet 5,0 ml Larutan Induk Baku ibuprofen, dimasukkan dalam labu tentukur 10 ml lalu dicukupkan dengan dapar fosfat pH 7,4 sampai garis tanda.
Kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 200-400 nm.
3.3.41 Penentuan Kurva Kalibrasi Ibuprofen dalam Dapar Fosfat pH 7,4
Dipipet 2,5 ml; 3,5 ml; 4,5 ml; 5,5 ml; 6,5 ml dari Larutan Induk Baku lalu masing-masing dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml dan dicukupkan dengan
dapar fosfat pH 7,4 sampai garis tanda, sehingga diperoleh konsentrasi 750 mcgml; 1050 mcgml; 1350 mcgml; 1650 mcgml; 1950 mcgml. Kemudian
diukur absorbansinya pada panjang gelombang 222,0 nm.
3.3.42 Penentuan Waktu Up take Ibuprofen dalam Usus Halus yang
Dihomogenkan
Politube yang berisi 50 µl usus halus homogen disimpan pada temperatur 0-4
˚C dengan bantuan es, kemudian diprainkubasikan selama 3 menit. Lalu
dilakukan percobaan up take dengan cara memasukkan larutan ibuprofen dengan konsentrasi 0,002 M sebanyak 100 µl kedalam politube, dan dicampur homogen
dengan bantuan vortex kemudian diinkubasi dengan variasi waktu 30 detik; 1 menit; 2 menit; 3 menit; 5 menit; 7 menit; 10 menit; 15 menit pada temperatur
kamar. Lalu ditambahkan etanol sebanyak 4 kali volume sampel, lalu dicampur homogen dengan bantuan vortex dan disentrifugasi selama 30 detik, 3000 rpm.
Dipipet supernatan sebanyak 0,5 ml, dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml dan ditambahkan dengan dapar fosfat pH 7,4 sampai garis tanda. Kemudian
diukur absorbansinya dengan spektrofotometer ultraviolet.
3.3.43 Penentuan Kurva Kalibrasi Ibuprofen dalam Usus Halus yang Dihomogenkan
Politube yang berisi 50 µl usus halus homogen disimpan pada temperatur 0-4
˚C dengan bantuan es, kemudian diprainkubasikan selama 3 menit. Lalu dilakukan percobaan up take dengan cara memasukkan larutan Ibuprofen dengan
konsentrasi 750 mcgml; 1050 mcgml; 1350 mcgml; 1650 mcgml; 1950 mcgml sebanyak 100 µl kedalam politube, dan dicampur homogen dengan bantuan vortex
kemudian diinkubasi selama 3 menit berdasarkan prosedur 3.3.42 dan lampiran 68 pada temperatur kamar. Lalu ditambahkan etanol sebanyak 4 kali volume
sampel, lalu dicampur homogen dengan bantuan vortex dan disentrifugasi selama 30 detik, 3000 rpm. Dipipet supernatan sebanyak 0,5 ml, dimasukkan kedalam
labu tentukur 10 ml dan ditambahkan dengan dapar fosfat pH 7,4 sampai garis tanda. Kemudian ditetapkan absorbansinya dengan spektrofotometer ultraviolet
pada panjang gelombang 222,0 nm.
3.3.44 Pembuatan Larutan Induk Baku Ketoprofen dalam Dapar Fosfat
pH 7,4
Ditimbang seksama 50 mg ketoprofen dimasukkan kedalam labu tentukur 25 ml, dilarutkan dengan natrium hidroksida lalu ditambahkan dapar fosfat pH 7,4
sampai garis tanda dan dikocok hingga homogen, sehingga diperoleh konsentrasi 2000 mcgml.
3.3.45 Penentuan Kurva Absorpsi Ketoprofen dalam Dapar Fosfat pH 7,4