Keputusan pembelian TINJAUAN PUSTAKA

36 Favorable mengarah pada kemampuan merek tersebut agar mudah diingat oleh konsumen. Yang termasuk dalam kategori favorable adalah, kemudahan merek produk untuk diucapkan, kemampuan merek untuk tetap diingat oleh konsumen, serta kesesuaian antara kesan merek di benak pelanggan dengan citra yang di inginkan perusahaan atas merek bersangkutan.

G. Keputusan pembelian

Menurut Setiadi dalam Fadli dan Inneke 2008:48 keputusan pembelian adalah pilihan atas merek produk untuk dibeli, di mana terjadi pembelian produk atas merek yang disukai berdasarkan peringkat dari tahapan evaluas tetapi faktor situasi dan pendapat orang lain juga menentukan dalam tahapan ini. Titik tolak untuk memahami perilaku pembeli adalah model rangsangan- tanggapan stimulus-respod model. Rangsangan pemasaran dan lingkungan masuk ke kesadaran pembeli. Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan rnenimbulkan keputusan pembelian tertentu. Tugas pemasar adalah memaharni apa yang terjadi pada kesadaran pembeli sejak masuknya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pernbelian. Konsumen Kotler,2005:202. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor- faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Yang mempunyai pengaruh paling luas dan paling dalam adalah faktor-faktor budaya. 37 Gambar 2.1 Model Prilaku Konsumen Sumber : Philip kotler Kevin Lane Keller, 2007: 226 1. Faktor Budaya budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang bertumbuh mendapatkan seperangkat nilai, rangsangan Rangsangan pemasaran Lain produk dan Ekonomi Jasa Teknologi produk dan politik jasa harga Budaya Distribusi komunikator Proses keputusan pembelian pengenalan masalah pencarian informasi penilaian alternatif keputusan pembelian perilaku pasca pembelian Psikologi Kosumen Motivasi Persepsi Pembelajaran Memori Keputusan Pembelian Pilihan Produk Pilihan Merek Pilihan Dealer jumlah Pembelian saat yang tepat melakukan Pembelian metode pembayaran Karakteristik Konsumen Budaya Sosial Personal 38 persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga- lembaga penting lain. Budaya terdiri dari sejumlah Sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Kelas sosial merupakan stratifikasi sosial, diaman pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa. 2. Faktor Sosial Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor- faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran, dan status sosial. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keiuarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kedudukan seseorang di masing-masing kelompok dapat ditentuka berdasarkan peran dan statusnya, peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang, dan masing-masing peran akan menghasilkan status. 3. Faktor Pribadi Keputusan pernbeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup 39 pekerjaan. keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup pembeli. 4. Faktor Psikologi Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadarari konsumen antara datangnya rangsangan pemasaJan luar dan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologi penting-motivasi, persepsi, pembelajaran dan memori-secara fundamental mempengaruhi tanggapan konsumen teihadap berbagai rangsangan pemasaran. Berikut ini peran Konsumen Dalam Membeli : 1. Pemarkarsa : orang yang pertama menyarankan atau mencetuskan gagasan membeli Produk tertentu. 2. pemberi Pengaruh : Orang yang pandangan atau sasarannya mempengaruhi kePutusan membeli. 3. Pengambilan Keputusan : Orang yang akhirnya membuatnya keputusan membeli. 4. Pembeli : orang yang benar-benar melakukan pembelian. 5. Pengguna : Orang yang mengkonsumsimenggunakan produk Menurut Kotler 2005:224 menyatakan bahrva ada lima tahap yang dilalui konsurnen dalam proses pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pentbelian, 40 dan perilaku pasca pembelian, tahapan-tahapan itu kan dibahas seperti berikut : Gambar 2.2 Model Proses Keputusan Pembelian Lima Tahap Sumber : Kotler 2005 : 224 l. Pengenalan masalah Merupakan tahap pertama proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut akan dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Dalam kasus pertama, salah satu kebutuhan umum seseorang, seperti lapar, haus, seks, mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong. Dalam kasus kedua, kebutuhan timbul oleh rangsangan eksternal. Misal, ketika seseorang melewati toko keu dan melihat roti yang segar serta hangat sehingga terangsang rasa laparnya. Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, para pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan kategori produk tertentu. Pengenalan kebutuhan Proses informasi konsumen Evaluasi produkme rek Keputusan pembelian Evaluasi pasca pembelian 41 2. Pencarian Informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari infomasi yang lebih banyak. Ada dua level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level itu orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin masuk ke pencarian informasi secara aktif, mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjtrngi toko untuk mempelajari produk tertentu. Ada empat kelompok yang digolongkan sebagai sumber informasi kcnsumen, yaitu : a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan. b. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan. c. Sumber public : media nlassa, organisasi penilai konsumen. d. Sumber Pengalaman : penanganan, pemeriksaan, dan menggunakan produk. 3. Evaluasi Alternatif Tahap ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dan perangkat pilihan, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecairkan masalah yang dihadapinya. Kriteria: evaluasi adalah atribut atau karakteristik dari produk dan jasa yang digunakan untuk mengevaluasi dan menilai alternative pilihan. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard dalam Ujang sumarwan 42 2004:303 menyebutkan tiga atribut penting vang sering digunakan untuk evaluasi, yaitu harga, merek, dan negara asal atau pembuat produk. 4. Keputusan Membeli Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga clapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Namun dua faktcr berikut dapat berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertarna adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang lain, mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu :1 intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen. Dan 2 motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Faktor kedua adalah faktor factor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pernbelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen tersebut dapat membuat lima sub keputusan pembelian, yaitu, keputusan merek, keputusan pemasok dealer, keputusan waktu, keputusan kuantitas, dan keputusan metode pembayaran. 5. Tingkah laku pasca pembelian Tahap ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas dan tidak puas. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk ter;ebut. Jika kinerja 43 produk lebih rendah dari yang diharapkan pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan maka pelanggan akan puas.

E. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Citra Merek, Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Pembelian Produk Levi’s Pada Pengunjung Plaza Medan Fair

22 377 108

Pengaruh Persepsi Kualitas dan Pengetahuan Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Mandi Cair Lux ( Studi Kasus Konsumen Swalayan Sinuraya Simalingkar Medan)

1 51 115

PENGARUH KUALITAS PRODUK, DESAIN PRODUK, CITRA MEREK PRODUK DAN HARGA PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA SEPEDA MOTOR KAWASAKI

0 23 39

Analisis Pengaruh Desain Kemasan dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Bedak Saripohatji di Bandung

9 144 76

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK CITRA Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Citra Handbody Lotion (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammad

0 3 16

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Produk Oriflame Studi Kasus pada Konsumen Pengguna Pro

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Produk Oriflame Studi Kasus pada Konsumen Pengguna Produk Oriflame.

0 0 5

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Produk Oriflame Studi Kasus pada Konsumen Pengguna Pro

1 6 21

Analisis pengaruh citra produk, harga jual produk dan desain kemasan produk terhadap keputusan pembelian obat herbal Remapo (studi kasus pada konsumen Apotek Dharma Husada).

0 4 125

Analisis pengaruh citra produk, harga jual produk dan desain kemasan produk terhadap keputusan pembelian obat herbal Remapo (studi kasus pada konsumen Apotek Dharma Husada)

0 1 123