45 terhadap  citra  Ramayana  departement  store  adalah  variable  lokasi  dengan
koefisien  regresi  b  sebesar  0.214  dan  nilai  t  hitung  sebesar  3.556  dengan  t tabel  sebesar  1.98  yang  dapat  disimpulkan  bahwa  t  hitung  lebih  besar  dari  t
tabel  maka  variable  lokasi  berpengaruh  signifikan  terhadap  citra  Ramayana deparetment store.
F. Kerangka Pemikiran
Kerangka  berfikir  menggambarkan  pengaruh  antara  variabel  bebas terhadap  variabel  terikat  yaitu  pengaruh  desain  kemasan  produk,  harga  dan
citra  merek,  terhadap  keputusan  pembelian  Sabun  lux  diwilayah  parung Bogor.  Suatu  keputusan  pembelian  dapat  terjadi  karena  adanya  produk  yang
unggul,  harga  yang  sesuai  dan  adanya  branding  yang  baik.  Keunggulan produk  dalam  hal  ini  dapat  diwujudkan  dalam  merek  yang  sudah  dikenal,
pengemasan yang baik, dan kualitas produk yang terpercya oleh konsumen. Dengan  adanya  keunggulan  pengemasan  produk,  harga  yang  sesuai
dan  branding  yang  baik,  maka  diharapkan  konsumen  akan  melakukan keputusan  pembelian  dan  juga  melakukan  pembelian  ulang.  Namun,  untuk
mencapai  keputusan  pembelian  dari  dalam  diri  konsumen  dibutuhkan  suatu proses  yang  yang  cukup  panjang.  Beberapa  proses  tersebut  akan  diteliti  dan
terangkum dalam kerangka pemikiran. Dalam penelitian ini model hubungan antar variabel independen  yaitu
variabel  desain  kemasan  produk  X1,  harga  X2,  dan  citra  merek  X3,
46 kemudian  sebagai  Variabel  dependen  adalah  keputusan  pembelian  Y.  Dari
uraian diatas, maka hubungan itu dapat dilihat dalam bagan berikut:
Gambar. 2.3 Kerangka Pemikiran
H. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya  didalam  kenyataan  empirical  verification,  percobaan
experimentation atau
praktek implementation
Umar, 2003:56.
Berdasarkan  model  penelitian  di  atas  maka  dapat  diambil  hipotesis  sebagai berikut :
Harga X2 Citra merek X3
Keputusan Pembelian
Uji Hipotesis Uji  Asumsi
Klasik Uji Validitas
Reliabilitas Desain kemasan
produk X1
47 1. Desain kemasan produk
H :  Tidak  Terdapat    pengaruh  signifikan  antara  desain  kemasan  produk
terhadap keputusan pembelian. Ha:  Terdapat  pengaruh  signifikan  antara  desain  kemasan  produk  terhadap
keputusan pembelian. 2.  Harga
H :  Tidak  Terdapat    pengaruh  signifikan  antara  harga  terhadap  keputusan
pembelian. Ha: Terdapat pengaruh signifikan antara harga terhadap keputusan pembelian.
3.  Citra merek H
:  Tidak  Terdapat    pengaruh  signifikan  antara  citra  merek  terhadap keputusan pembelian.
Ha:  Terdapat  pengaruh  signifikan  antara  citra  merek  terhadap  keputusan pembelian.
4.  Desain  kemasan  produk,  Harga  dan  Citra  merek  terhadap  Keputusan Pembelian
H : Tidak Terdapat  pengaruh signifikan antara desain kemasan produk, Harga
dan Citra merek terhadap keputusan pembelian. Ha:  Terdapat  pengaruh  signifikan  antara  desain  kemasan  produk,  Harga  dan
Citra merek terhadap keputusan pembelian.
48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Suatu  penelitian  selalu  berhubungan  dengan  pengamatan  yang  dilakukan terhadap  apapun  yang  dijadikan  kesimpulan  dari  pengamatan  yang  akan
diberikan  objek  penelitian  skripsi  ini  adalah  perkembangan  pasar  dalam produksi yang dilakukan terhadap konsumen saat sekarang.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh desain kemasan  produk,  harga  dan  citra  merek  terhadap  keputusan  pembelian  di
wilayah parung bogor.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat  diwilayah parung bogor. Sedangkan untuk teknik pengambilan sampelnya, peneliti menggunakan Non-
Probability  Sampling  dan  Convinience  sampling  Hamid,  2007.  Dengan menggunakan  teknik  tersebut,  populasi  dipilih  berdasarkan  pertimbangan
tertentu  Istijanto,2005:120.  Lewat  Quota  Sampling,  peneliti  menetapkan kuota  atau  jumlah  tertentu  untuk  sampel  yang  memiliki  karakteristik  yang
diinginkan.  Selanjutnya,  besarnya  kuota  ini  juga  ditetapkan  sendiri  oleh peneliti  yang  menetapkan  secara  proporsional  dengan  populasinya  Istijanto,
2005:121. Ukuran  sampel  menurut  Istijanto  2005:126  adalah  banyaknya  individu,
subjek,  atau  elemen  dari  populasi  yang  diambil  sebagai  sampel.  Jika  ukuran sampel  yang  diambil  terlalu  kecil  atau  terlalu  besar  maka  akan  menjadi