Tipe Struktur Konsep Dasar

second level belum dapat menyelesaikan problem itu juga maka akan diteruskan kepada third level. c. Third level Third level adalah divisi IT yang lain di luar ruang lingkup helpdesk misalnya network administrator , database administrator atau vendor lain yang dapat membantu menyelesaikan problem tersebut.

2.3. Konsep Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian Gulo, 2002. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pengumpulan data antara lain: 1. Studi Pustaka Mengadakan survei terhadap data yang ada merupakan langkah yang penting sekali dalam metode ilmiah. Memperoleh informasi dari penelitian terdahulu harus dikerjakan, tanpa memperdulikan apakah sebuah penelitian menggunakan data primer atau data sekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian lapangan ataupun laboratorium ataupun di dalam museum. Menelusuri literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun merupakan kerja kepustakaan yang sangat diperlukan dalam mengerjakan penelitian Nazir, 2005. 2. Studi Lapangan a. Observasi Observasi pengamatan adalah metode pengumpulan data di mana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian Gulo, 2002. b. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dengan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal Gulo, 2002. 3. Studi Literatur Sejenis Studi literatur merupakan salah satu kegiatan penelitian yang mencakup: memilih teori-teori hasil penelitian, mengidentifikasi literatur, dan menganalisa dokumen, serta menerapkan hasil analisa sebagai landasan teori bagi penyelesaian masalah dalam penelitian yang dilakukan. Teori yang tepat disini adalah teori- teori yang bersesuaian dengan ruang lingkup masalah Subana, 2005.

2.4. Konsep Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem system development dapat berarti menyusun suatu sistem baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal Jogiyanto, 2005. Pada umumnya proses pengembangan sistem sederhana di organisasi mengikuti pendekatan pemecahan masalah. Pendekatan tersebut biasanya terdiri dari beberapa langkah problem-solving yang umum yaitu Whitten, 2004: 1. Mengidentifikasi masalah. 2. Menganalisis dan memahami masalah. 3. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan. 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan yang terbaik. 5. Mendesain solusi yang dipilih. 6. Mengimplementasikan solusi yang dipilih. 7. Mengevaluasi hasilnya jika masalah tidak terpecahkan, kembali ke langkah 1 atau 2 seperlunya.

2.5. Konsep RAD

Rapid Application Development RAD Rapid Application Development adalah suatu pendekatan desain sistem yang menggunakan teknik terstruktur, prototiping, dan JAD Joint Application Development untuk mengembangkan sistem secara cepat Whitten, 2004. RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkaian prototype bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang ke dalam sistem final Whitten, 2004. Adapun strategi dari RAD dapat divisualisasikan melalui Gambar 2.3 dibawah ini.