2. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi karena keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.
3. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis perangkat lunak dan bekerja lebih cepat dari pada pengembangan model-driven.
4. Error dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal dalam prototipe dari pada model sistem.
5. Pengujian dan pelatihan adalah produk tambahan alami dari pendekatan prototyping
yang mendasar. 6.
Pendekatan berulang adalah proses yang lebih “alami” karena perubahan adalah faktor yang diharapkan selama pengembangan.
2.6. Konsep OOAD
Object Oriented Analysis and Design
Obyek adalah
pembungkusan data
disebut properti
yang mendeskripsikan orang, obyek, tempat, kejadian, atau sesuatu yang berlainan,
dengan semua proses disebut metode yang diizinkan untuk menggunakan atau memperbaharui data dan properti-properti tersebut Whitten, 2004.
Object Oriented Analysis Analisis Berorientasi Obyek adalah sebuah
teknik model driven yang mengintegrasikan data dan proses kedalam konstruksi yang disebut obyek. Model-model OOA adalah gambar-gambar yang
mengilustrasikan obyek-obyek sistem dari berbagai macam perpsektif, seperti srtuktur, kelakuan, dan interaksi obyek-obyek Whitten, 2004.
Object Oriented Design Perancangan Berorientasi Obyek adalah sebuah
pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak khususnya
pada obyek yang berkolaborasi, atribut mereka dan metode mereka Whitten, 2004.
Beberapa karakteristik object oriented antara lain Sholiq, 2006: 1. Abstraksi Abstraction
Abstraksi atau abstraction secara sederhana dikatakan sebagai proses memilah beberapa atribut dan beberapa operasi suatu obyek hanya sampai
pada yang benar-benar diperlukan saja, dan membuang atribut dan operasi yang tidak diperlukan untuk persoalan yang dihadapi.
2. Pewarisan inheritance Obyek adalah anggota atau instan suatu kelas, dan sebaliknya kelas adalah
sebuah kategori dari beberapa obyek yang mempunyai atribut dan operasi yang sama, maka obyek mempunyai semua karakteristik dari suatu kelas.
3. Banyak bentuk polymorphism Yaitu suatu operasi dengan nama yang sama, tetapi jika diberikan pada obyek
yang berbeda akan mengakibatkan operasi yang berbeda. 4. Pembungkusan encapsulation
Menyembunyikan kompleksitas dari luar membuka operasi yang diperlukan saja terhadap obyek-obyek lain.
5. Pengiriman pesan message sending Suatu obyek mengirimkan pesan ke obyek lain untuk melakukan sebuah
operasi, dan juga dapat menerima pesan dari obyek lain untuk melakukan operasi lain.
6. Assosiasi association Pada saat seseorang melakukan turn-on pada sebuah televisi maka menurut
terminologi berorientasi obyek, seseorang tersebut sedang berasosiasi dengan televisi.
7. Aggregasi aggregation Bentuk khusus dari assosiasi yang lebih kuat, dimana asosiasi yang terjadi
adalah ”part-of” antara obyek yang satu dengan beberapa obyek yang lain. Terdapat beberapa kelebihan dalam penggunaan teknik pemodelan
berorientasi obyek, diantaranya: 1. Jika terjadi perubahan pada sistem, maka hanya perlu mengubah obyek dan
fungsinya yang dikehendaki tanpa akan mempengaruhi obyek lain yang tidak dikehendaki terjadi perubahan. Hal ini dikarenakan setiap obyek berdiri
secara mandiri Whitten, 2004. 2. Jika terjadi perubahan pada sistem, maka akan lebih mudah mengubahnya,
meskipun pada sistem besar sekalipun Whitten, 2004. 3. Pendekatan obyek menuntun penggunaan ulang reuse komponen-komponen
program sebelumnya Hariyanto, 2004. 4. Perangkat
lunak yang
dikembangkan dengan
berorientasi obyek
mempermudah pemeliharaan Hariyanto, 2004. 5. Sistem berorientasi obyek lebih mudah di adaptasi dan di skala menjadi
sistem lebih besar karena sistem-sistem lebih besar dibuat dengan merakit subsistem-subsistem yang dapat diguna ulang Hariyanto, 2004.