Imelda Zuliana : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Pelayanan Kesehatan Dan Faktor Peran Pengawas Menelan Obat Terhadap Tingkat Kepatuhan Penderita Tb Paru Dalam Pengobatan Di Puskesmas Pekan Labuhan
Kota Medan Tahun 2009, 2010.
4.5. Tingkat Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru
Tingkat kepatuhan penderita TB Paru dibagi menjadi 3 kategori yaitu patuh, apabila responden selalu menelan obat sesuai ketentuan petugas kesehatan yaitu
setiap hari pada tahap awal, tiga kali seminggu pada tahap lanjutan dan mengambil obat serta memeriksakan dahak sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan menaati
nasihat dari petugas kesehatan; kurang patuh, jika responden kadang-kadang menelan obat sesuai ketentuan petugas kesehatan atau responden tidak menelan obat 2-8
minggu selama tahap pengobatan lanjutan dan tidak memeriksakan dahak sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan tidak selalu menaati nasihat dari petugas kesehatan;
tidak patuh, jika responden tidak menelan obat sesuai ketentuan petugas kesehatan atau responden tidak menelan obat lebih dari 8 minggu selama tahap pengobatan
lanjutan dan tidak mengambil obat serta tidak memeriksakan dahak sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan tidak menaati nasihat dari petugas kesehatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang menyatakan kadang- kadang meminum obatnya pada tahap lanjutan yaitu 15 responden 39,5;
responden yang menyatakan selalu minum obat sesuai dosis yang dianjurkan sebanyak 32 responden 84,2; dan sebagian besar responden menyatakan tidak
mematuhi jadwal pemeriksaan dahak yang telah ditentukan yaitu 27 responden 71,1 sedangkan responden yang mematuhi jadwal pemeriksaan dahak yang telah
ditetapkan hanya 11 responden 28,9. Secara rinci tingkat kepatuhan berobat penderita TB Paru dapat dilihat pada
Tabel 4.10 berikut ini:
54
Imelda Zuliana : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Pelayanan Kesehatan Dan Faktor Peran Pengawas Menelan Obat Terhadap Tingkat Kepatuhan Penderita Tb Paru Dalam Pengobatan Di Puskesmas Pekan Labuhan
Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepatuhan Berobat di Wilayah Kerja Puskesmas Pekan Labuhan Tahun 2009
No. Kepatuhan Berobat
Jumlah 1.
Mematuhi petunjuk menelan obat
1. Selalu
9 23,7
2. Kadang-kadang
27 71,0
3. Tidak
2 5,3
Jumlah 38
100 2.
Minum obat setiap hari pada tahap awal
1. Selalu
22 57,9
2. Kadang-kadang
12 31,6
3. Tidak
4 10,5
Jumlah 38
100 3.
Minum obat 3x seminggu pada tahap lanjutan
1. Selalu
10 26,3
2. Kadang-kadang
15 39,5
3. Tidak
13 34,2
Jumlah 38
100 4.
Minum obat sesuai dosis
Ya 32
84,2 Tidak
6 15,8
Jumlah 38
100 5.
Mematuhi jadwal pemeriksaan dahak
Ya 11
28,9 Tidak
27 71,1
Jumlah 38
100
Menurut hasil penelitian dan berdasarkan hasil cross check dengan Kartu Pengobatan TBC formulir TB.01 dan Formulir Permohonan Laboratorium TBC
Untuk Pemeriksaan Dahak formulir TB.05 masing-masing penderita TB Paru di Puskesmas Pekan Labuhan maka responden yang termasuk dalam kategori patuh
hanya 5 responden 13,1; sebagian besar responden yaitu 21 responden 55,3 termasuk kurang patuh; dan ada 12 responden 31,6 yang tergolong tidak patuh
Tabel 4.11.
55
Imelda Zuliana : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Pelayanan Kesehatan Dan Faktor Peran Pengawas Menelan Obat Terhadap Tingkat Kepatuhan Penderita Tb Paru Dalam Pengobatan Di Puskesmas Pekan Labuhan
Kota Medan Tahun 2009, 2010.
Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kepatuhan Berobat di Wilayah Kerja Puskesmas Pekan Labuhan Tahun 2009
No. Kategori Kepatuhan Berobat
Jumlah
1. Patuh
5 13,1
2. Kurang patuh
21 55,3
3. Tidak patuh
12 31,6
Jumlah 38
100
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang tidak patuh berobat dikarenakan responden sudah merasa sembuh, keluhan yang dirasakan sudah
hilang setelah beberapa minggu menelan obat, lupa minum obat karena bekerja sebagai nelayan yang waktu kerjanya tidak menentu atau merasa bosan karena terlalu
lama minum obat.
4.6. Gambaran Kondisi Lingkungan Tempat Tinggal Pederita TB Paru