Penyuluhan Tuberkulosis Kerangka Konsep

Imelda Zuliana : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Pelayanan Kesehatan Dan Faktor Peran Pengawas Menelan Obat Terhadap Tingkat Kepatuhan Penderita Tb Paru Dalam Pengobatan Di Puskesmas Pekan Labuhan Kota Medan Tahun 2009, 2010. ketidakpuasan terhadap aspek hubungan emosional dengan dokter, ketidakpuasan terhadap pengobatan yang diberikan Bart, 1994. 3. Variabel-variabel sosial Hubungan antara dukungan sosial dengan ketaatan telah dipelajari. Secara umum, orang-orang yang merasa mereka menerima penghiburan, perhatian, dan pertolongan yang mereka butuhkan dari seseorang atau kelompok biasanya cenderung lebih mudah mengikuti nasihat medis, daripada pasien yang kurang mendapat dukungan sosial. Jelaslah bahwa keluarga memainkan peranan yang sangat penting dalam pengelolaan medis. Misalnya, penggunaan pengaruh normatif pada pasien, yang mungkin mengakibatkan efek yang memudahkan atau menghambat perilaku ketaatan. 4. Ciri-ciri individual Variabel-variabel demografis juga digunakan untuk meramalkan ketidaktaatan. Sebagai contoh : di Amerika Serikat, kaum wanita, kaum kulit putih, dan orang tua cenderung mengikuti anjuran dokter Bart, 1994.

2.5. Penyuluhan Tuberkulosis

Menurut Depkes RI 2002, penyuluhan TB Paru perlu dilakukan karena masalah TB Paru berkaitan dengan masalah pengetahuan dan perilaku masyarakat. Tujuan penyuluhan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan peran serta masyarakat dalam penanggulangan TB Paru. Penyuluhan TB Paru dapat dilaksanakan dengan menyampaikan pesan penting secara langsung ataupun menggunakan media. Dalam program 29 Imelda Zuliana : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Pelayanan Kesehatan Dan Faktor Peran Pengawas Menelan Obat Terhadap Tingkat Kepatuhan Penderita Tb Paru Dalam Pengobatan Di Puskesmas Pekan Labuhan Kota Medan Tahun 2009, 2010. penanggulangan TB Paru, penyuluhan langsung perorangan sangat penting artinya untuk menentukan keberhasilan pengobatan penderita. Penyuluhan ini ditujukan kepada suspek, penderita dan keluarganya, supaya penderita menjalani pengobatan secara teratur sampai sembuh. Bagi anggota keluarga yang sehat dapat menjaga, melindungi dan meningkatkan kesehatannya, sehingga terhindar dari penularan TB Paru. Penyuluhan dengan menggunakan bahan cetak dan media massa dilakukan untuk dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas, utuk mengubah persepsi masyarakat tentang TB Paru dari ”suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan memalukan”, menjadi ”suatu penyakit yang berbahaya tapi bisa disembuhkan”. Penyuluhan langsung perorangan dapat dianggap berhasil bila: • Penderita bisa menjelaskan secara tepat tentang riwayat pengobatan sebelumnya. • Penderita datang berobat secara teratur sesuai jadwal pengobatan. • Anggota keluarga penderita dapat menjaga dan melindungi kesehatannya.

2.6. Pengawas Menelan Obat PMO

Salah satu dari komponen DOTS adalah pengobatan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung. Untuk menjamin keteraturan pengobatan diperlukan seorang PMO.

2.6.1. Persyaratan PMO

Menurut Depkes RI 2002, persyaratan seorang PMO adalah: - Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas kesehatan maupun penderita, selain itu harus disegani dan dihormati oleh penderita. 30 Imelda Zuliana : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Pelayanan Kesehatan Dan Faktor Peran Pengawas Menelan Obat Terhadap Tingkat Kepatuhan Penderita Tb Paru Dalam Pengobatan Di Puskesmas Pekan Labuhan Kota Medan Tahun 2009, 2010. - Seseorang yang tinggal dekat dengan penderita. - Bersedia membantu penderita dengan sukarela. - Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersama-sama dengan penderita.

2.6.2. Siapa yang Bisa Menjadi PMO

Sebaiknya PMO adalah petugas kesehatan, misalnya bidan di desa, perawat, sanitarian, juru imunisasi, dan lain-lain. Bila tidak ada petugas kesehatan yang memungkinkan, PMO dapat berasal dari kader kesehatan, guru, atau tokoh masyarakat lainnya atau anggota keluarga.

2.6.3. Tugas Seorang PMO

Menurut Depkes RI 2002, tugas seorang PMO adalah: - Mengawasi penderita TB Paru agar menelan obat secara teratur sampai selesai pengobatan. - Memberi dorongan kepada penderita agar mau berobat secara teratur. - Mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak pada waktu-waktu yang telah ditentukan. - Memberi penyuluhan pada anggota keluarga penderita TB Paru yang mempunyai gejala-gejala tersangka TB Paru untuk segera memeriksakan diri ke UPK. Tugas seorang PMO bukanlah untuk menggantikan kewajiban penderita mengambil obat dari UPK Depkes RI, 2002. 31 Imelda Zuliana : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Pelayanan Kesehatan Dan Faktor Peran Pengawas Menelan Obat Terhadap Tingkat Kepatuhan Penderita Tb Paru Dalam Pengobatan Di Puskesmas Pekan Labuhan Kota Medan Tahun 2009, 2010.

2.7. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian, tinjauan pustaka, maka kerangka konsep penelitian ini adalah: Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian Definisi konsep : 1. Karakteristik individu adalah hal-hal yang melekat dalam diri penderita TB Paru yang memengaruhi tingkat kepatuhan dalam melaksanakan program pengobatan dengan strategi DOTS yang membedakan seseorang dengan yang lainnya, meliputi: umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, efek samping OAT. Karakteristik Individu 1. Umur 2. Jenis kelamin 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Pengetahuan 6. Efek samping OAT Faktor Pelayanan Kesehatan 1. Ketersediaan OAT 2. Sikap petugas kesehatan 3. LokasiJarak 4. Penyuluhan kesehatan 5. Kunjungan rumah Faktor Peran PMO Tingkat Kepatuhan Penderita TB Paru 32 Imelda Zuliana : Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Pelayanan Kesehatan Dan Faktor Peran Pengawas Menelan Obat Terhadap Tingkat Kepatuhan Penderita Tb Paru Dalam Pengobatan Di Puskesmas Pekan Labuhan Kota Medan Tahun 2009, 2010. 2. Faktor pelayanan kesehatan adalah penilaian dari penderita TB Paru terhadap upaya yang diselenggarakan oleh unit pelayanan kesehatan untuk menangani penderita TB Paru meliputi: ketersediaan OAT, sikap petugas kesehatan, lokasijarak, penyuluhan kesehatan, dan kunjungan rumah. 3. Faktor peran PMO Pengawas Menelan Obat adalah penilaian dari penderita TB Paru terhadap hal-hal yang menjadi tugas dari seorang pengawas menelan obat yang memengaruhi tingkat kepatuhan penderita TB Paru dalam melaksanakan pengobatan, meliputi: penyuluhan, memberi dorongan, mengingatkan dan mengawasi. 4. Tingkat kepatuhan adalah tingkat ketaatan penderita TB Paru dalam melaksanakan pengobatan di Puskesmas Pekan Labuhan.

2.8. Hipotesis Penelitian