BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Status Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten
Aceh Tamiang
Status kesehatan gigi dan mulut siswa sekolah dasar yaitu rerata DMFT siswa 1,50±2,13, rerata ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Octiara 2001
pada anak usia 6-14 tahun di Panti Karya Pungal Binjai, Sumatera Utara yaitu 1,6. Bila dibandingkan dengan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, rerata DMFT 0,91,
menunjukkan DMFT murid sekolah dasar di Kabupaten Aceh Tamiang lebih tinggi Riskesdas, 2007. Selain itu, DMFT pada penelitian ini mempunyai rerata mendekati
target pencapaian gigi sehat WHO tahun 2010 yang mana DMFT pada usia 12 tahun tidak lebih dari 1. Rerata sekstan gusi sehat 3. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
Ramola 2006 pada siswa kelas 6 SD di wilayah kerja puskesmas Kota Matsum yang mana rerata sekstan gusi sehat 3, sama dengan target tahun 2010 WHO yaitu penduduk
mempunyai 3 sekstan gusi sehat. Rerata OHIS adalah 1,11, angka ini termasuk kategori baik 0,0-1,2 dalam kriteria tingkat kebersihan mulut DepKes RI, 2004.
5.2. Hubungan Faktor Saranaprasarana dengan Cakupan Pelayanan UKGS
Hasil penelitian menunjukkan peran saranaprasarana baik, cakupan sikat gigi masal, cakupan kelas selektif dan frekuensi kunjungan petugas kesehatan tidak ada yang
baik. Terlihat bahwa cakupan sikat gigi masal dalam kategori kurang 75, cakupan kelas selektif cukup 25 dan kurang 50, sedangkan cakupan frekuensi kunjungan petugas
kesehatan kurang 75. Secara statistik tidak ada hubungan antara saranaprasarana dengan sikat gigi masal dan siswa kelas selektif kecuali dengan frekuensi kunjungan
petugas kesehatan Tabel 4.17. Hal ini mungkin disebabkan karena tidak hanya saranaprasarana yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu kegiatan pelayanan
UKGS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak satupun puskesmas mendapat dana dari pemerintah atau swasta untuk membiayai kegiatan UKGS. Semua responden tenaga
kesehatan menyatakan bahwa biaya operasional puskesmas untuk melaksanakan kegiatan UKGS diperoleh berdasarkan kemampuan masing-masing puskesmas mengalokasikan
sumber dana lain untuk melaksanakannya yang mana sebagian responden menjawab bahwa sumber dana mereka dari Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas Tabel
4.5. Seharusnya, dana dapat diperoleh dari pemerintah dan sumber lain yang tidak mengikat berupa dana sehat, sistem asuransi atau swadana dari masyarakat DepKes RI,
2004. Dengan demikian, agar cakupan meningkat diperlukan usulan dana oleh kepala puskesmas kepada dinas kesehatan agar diupayakan menjadi anggaran tahunan.
5.3. Hubungan Faktor Saranaprasarana dengan Status Kesehatan Gigi