Peran tenaga
pelaksana
Baik Jlh
Cukup Jlh
Kurang Jlh
p Baik
Jlh Cukup
Jlh Kurang
Jlh p
Baik Jlh
Cukup Jlh
Kurang Jlh
P
Peran tenaga kesehatan
Baik Cukup
Kurang -
- -
- -
- 1
25 2
50 1
25
a
- -
1 25
- 1
25 -
1 25
1 25
- 0,28
- -
- -
- 1
25 1
25 2
50 -
0,13
Peran guru Baik
Cukup Kurang
- -
- -
- -
3 37,5
2 25
3 25
a
- 1
12,5 1
12,5 1
12,5 -
1 12,5
2 25
1 12,5
1 12,5
0,67 -
- -
- 1
12,5 1
12,5 3
37,5 1
12,5 2
25 0,41
a
No statistics are computed
4.9. Hubungan Faktor Saranaprasarana dengan Status Kesehatan Gigi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa saranaprasarana di Kabupaten Aceh Tamiang berada pada kategori baik dan kurang. Saranaprasarana baik, rerata DMFT
murid SD 1,60, lebih tinggi dibandingkan rerata DMFT pada puskesmas dengan saranaprasarana kurang yaitu 1,18. Tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor
saranaprasarana dengan DMFT p0,05 Tabek 4.19.
Tabel 4.19. Hubungan Saranaprasarana dengan DMFT Murid Sekolah di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2009
DMFT SaranaPrasarana
N X
SD Hasil
Analisis
Statistik Baik
Kurang 180
60 1,60
1,18 2,33
1,32 Total 240
1,50 2,13
p= 0,18 F=1,76
df=1
Saranaprasarana baik, rerata sekstan sehat dan sekstan perdarahan lebih rendah dibandingkan saranaprasarana kurang namun sekstan kalkulus lebih tinggi dibandingkan
puskesmas yang saranaprasarananya kurang. Ada hubungan yang bermakna dengan status periodontal p0,05 Tabel 4.20.
Tabel 4.20. Hubungan Saranaprasarana dengan Status Periodontal Murid Sekolah Dasar di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2009
Status periodontal Sekstan
sehat Sekstan
ada perdarahan Sekstan
ada karang gigi Sarana
Prasarana N
X SD
Analisis statistik
X SD
Analisis statistik
X SD
Analisis Statistik
Baik Kurang
180 60
5,01 5,60
1,66 1,06
0,28 0,35
0,89 0,97
0,63 0,05
1,39 0,28
Total 240 5,15 1,55
p=0,01 F=6,60
df=1 0,30 0,91
p= 0,02 F=5,23
df=1 0,49 1,24
p= 0,01 F=10,54
df=1
Saranaprasarana baik, rerata OH murid SD 1,36, lebih tinggi dibandingkan rerata OH pada puskesmas dengan saranaprasarana kurang yaitu 0,35. Ada hubungan yang
bermakna antara saranaprasarana dengan kebersihan mulut p0,05 Tabel 4.21.
Tabel 4.21. Hubungan Saranaprasarana dengan Status Kebersihan Mulut Murid Sekolah Dasar di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2009
Status kebersihan mulut OH SaranaPrasarana
N X
SD Analisis
Statistik Baik
180 1,36
0,80 p= 0,00
Kurang 60 0,35 0,41
Total 240 1,11
0,85 F=86,85
df=1
4.10. Hubungan Peran Tenaga Pelaksana dengan Status Kesehatan Gigi dan
Mulut
Peran tenaga kesehatan baik, DMFT murid 1,06 lebih rendah dibandingkan
dengan peran cukup dan kurang. Peran guru baik, rerata DMFT murid 1,23, lebih tinggi dari peran cukup yaitu 1,16 namun lebih rendah dari peran kurang yaitu 1,98. Hasil
analisis statistik menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara peran guru dan petugas kesehatan dengan rerata DMFT murid p0.05 Tabel 4.22.
Tabel 4.22. Hubungan Peran Tenaga Pelaksana dengan Rerata DMFT Murid Sekolah Dasar di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2009
DMFT Peran tenaga
pelaksana Jumlah
murid X
SD Hasil analisis
statistik
Peran tenaga kesehatan
•
Baik
•
Cukup
•
Kurang
60 120
60 1,06
1,87 1,18
1,56 2,60
1,32
Total
240 1,50 2,13 p= 0,02
F=3,84 df= 2
Peran guru
•
Baik
•
Cukup •
Kurang
90 60
90 1,23
1,16 1,98
1,81 1,47
2,66
Total
240 1,50 2,13 p= 0,02
F=3,89 df=2
Tabel 4.23 menunjukkan peran tenaga kesehatan baik, rerata sekstan sehat murid lebih rendah dibandingkan dengan peran cukup dan kurang, sedangkan rerata sekstan
kalkulus dan perdarahan lebih tinggi. Secara statistik dijumpai hubungan yang signifikan
antara peran tenaga kesehatan gigi dengan sekstan sehat murid p0,05, namun tidak dijumpai hubungan peran guru terhadap sekstan sehat murid p0.05.
Tabel 4.23. Hubungan Peran Tenaga Pelaksana dengan Status Periodontal Murid SD di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2009
Status periodontal Sekstan sehat
Sekstan ada perdarahan Sekstan ada kalkulus
Peran tenaga pelaksana
Jlh mrd
X SD
Analisis statistik
X SD
Analisis statistik
X SD
Analisis Statistik
Peran tenaga kesehatan
-Baik -Cukup
-Kurang 60
120 60
5,18 4,92
5,60 1,56
1,71 1,06
0,45 0,20
0,35 1,26
0,62 0,97
0,36 0,77
0,05 1,08
1,50 0,28
Total 240 5,15
1,55 p=0,02
F=3,86 df=2
0,30 0,91 p=0,20
F=1,61 df=2
0,49 1,24 p= 0,00
F=7,63 df=2
Peran guru -Baik
-Cukup -Kurang
90 60
90 5,06
5,51 5,01
1,54 1,01
1,78 0,22
0,38 0,32
0,59 1,02
1,08 0,58
0,10 0,65
1,31 0,47
1,45 Total
240 5,15 1,55
p=0,11 F=2,17
df=2 0,30 0,91
p=0,55 F=0,59
df=2 0,49 1,24
p= 0,01 F=4,15
df=2
Hasil penelitian menunjukkan peran tenaga kesehatan baik, rerata oral higiene murid 1,48, lebih tinggi dibandingkan peran cukup 1,30 dan kurang 0,35. Demikian juga
dengan peran guru baik, rerata oral higiene 1,31 lebih tinggi dibandingkan peran cukup 0,88 dan kurang 1,05. Secara statistik ditemukan ada hubungan bermakna antara peran
guru dan tenaga kesehatan gigi dengan skor oral higiene p0,05 Tabel 4.24.
Tabel 4.24. Hubungan Peran Tenaga Pelaksana dengan Status Kebersihan Mulut Murid SD di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2009
Status kebersihan mulut OH Peran tenaga pelaksana
N X
SD Analisis
statistik Peran tenaga kesehatan
• Baik
• Cukup
60 120
60 1,48
1,30 0,35
0,77 0,81
0,40 p=0,00
F=44,81 df=2
4.11. Hubungan Peran Orangtua dengan Status Kesehatan Gigi dan Mulut