Evaluasi Alternatif Konsep Fungsional

72 Gambar 4.9 Skematik Food Court Pengalih fungsian Ruang Serba Guna

4.4 Evaluasi Alternatif Konsep Fungsional

Kedua strategi konsep pemecahan masalah diatas berupaya menyediakan penataan ruang bagi pelaksanaan aktivitas bangunan Amaliun Food Court yang mengalami perkembangan. Penataan melalui penyediaan ruang bagi aktivitas yang diperoleh berdasarkan analisa pada matriks analisa strategi dari bangunan Amaliun Food Court yang direncanakan dapat mengoptimalkan kinerja aspek fungsional. Penyediaan ruang pada bangunan dalam mengakomodasi aktivitas direncanakan memiliki kenyamanan dari lancarnya pelaksanaan aktivitas serta jalur sirkulasi. Penyediaan ruang ini juga harus mampu menampilkan penataan furniture yang menarik dan informatif dalam pelaksanaan aktivitas besaran terhadap posisi dan personalisasi serta sirkulasi yang standar dalam aksessibilitas pengunjung dan pedagang pencapaian terhadap posisi dan personalisasi. Berdasarkan persyaratan dalam meningkatkan kinerja aspek fungsional, kedua strategi konsep pemecahan masalah ini akan dievaluasi dengan metode komparatif Area Ruang Serba Guna Area bagi ± 12 Retail dengan konsep besaran yang lebih kecil. Area Pengunjung Area Pengunjung dengan Workpod Sirkulasi Servis Vertikal Universitas Sumatera Utara 73 antara keduanya. Metode komparatif berisi bagaimana kedua konsep mengakomodasi atau menjawab ketentuan dari aspek fungsional yang diharapkan. Melalui evaluasi komparatif ini diharapkan akan dipilh satu konsep pemecahan masalah dalam meningkatkan kinerja aspek fungsional bangunan Amaliun Food Court. Evaluasi komparatif kedua konsep pemecahan masalah aspek fungsional bangunan Amaliun Food Court akan dijabarkan dalam Tabel 4.2. Penyediaan ruang tetap pada lantai satu memiliki penilaian yang lebih tinggi dibandingkan penyediaan ruang berdasarkan pengalihfungsian Ruang Serba Guna. Penyediaan ruang tetap pada lantai satu memerlukan analisa perhitungan besaran ruang yang sangat efisien dalam mengakomodasi kegiatan retail pedagang makanan. Penyediaan besaran ruang yang efisien harus tetap memperhatikan kerapian dan informasi akan makanan yang diperdagangkan. Penyediaan ruang juga tetap memenuhi kenyamanan posisi agar dapat diakses oleh area pengunjung dengan tetap menjaga personalisasi aktivitas. Penyediaan ruang retail juga harus memperhatikan kondisi sirkulasi dalam pelaksanaan aktivitas tetap terjaga. Hal ini diupayakan agar aspek fungsional bangunan Amaliun Food Court dalam dalam mengakomodasi kegiatan menjadi optimal kinerjanya. Universitas Sumatera Utara 74 Tabel 4.2 Evaluasi Konsep Pemecahan Masalah Aspek fungsional Pengakomodasian Aktivitas Penyediaan Ruang Lt 1 Pengalih Fungsian RSG Program Nilai Program Nilai Pencapaian retail terhadap posisi dan personalisasi Pencapaian retail merata informasinya pada setiap unit karena berada pada posisiletak area retail lama yang personalisasinya semi privat. 2 Pencapaian retail tidak merata karena adanya retail yang beradaposisi letaknya pada lantai 2 sehingga personalisasi retail semakin privat Gambar 4.8. Hal ini membutuhkan desainpemecahan tertentu. 1 Besaran terhadap Posisi dan personalisasi Besaran retail berubah menjadi lebih kecil seperti gambar dibawah dengan menggunakan disain furniture yang efisien agar posisiletak merata dan personalisasi jelas, tanpa mengganggu aktivitas Ruang Serba Guna. 2 Besaran retail sebagian lebih kecil bagi posisi retail lantai 2 dengan personalisasi yang semakin privat, namun hal ini dapat didisain untuk pengunjung yang membutuhkanbertujuan hang out untuk kerja Klarifikasi pengunjung. 2 Rak pajang makanan Rak Perlengkapan Sekat Pembatas Pandang Pencapaian lebih terbuka dan mudah pada sirkulasi pengunjung Universitas Sumatera Utara 75 Tabel 4.2 Lanjutan Aspek Fungsional Pengakomodasian Aktivitas Penyedaan Ruang Lt. 1 Pengalih fungsian RSG Program Nilai Program Nilai Pencapaian terhadap Kapasitas dan Sirkulasi Pencapaian ke retail lebih jelas baik untuk pengunjung dan servis karena sirkulasi yang terpisah dengan besaran retail yang lebih kecil karena penggunaan area lama yang dioptimalkan dengan membuka dinding pembatas. 2 Pencapaian retail tidak terlalu bermasalah bagi pengelola serta sirkulasi servis tetap terpisah dengan pengunjung, namun retail pada lantai 2 harus lebih informatif lagi informasinya agar pengunjung tertarik. Besaran Retail pada lantai 2 juga sebaiknya tidak seluas retail dibawah sehingga area pengunjung tetap leluasa Gambar 4.8. 2 Posisi terhadap personalisasi Kondisi retail merata posisinya sehingga memiliki personalisasi semi privat. 2 Kondisi letak retail tidak terlalu merata karean ada retail di lantai 2 namun dapat didisain untuk pengunjung dengan yang bertujuan hang out privatkerja. 2 Jumlah 8 7

4.5 Sintesis Konsep Kinerja Aspek Fungsional