84
Penyediaan retail yang diletakkan dengan sistem pengelompokan ini diharapakan mampu mengembalikan kinerja area ruang duduk pengunjung yang menjadi salah
satu daya tarik utama dari bangunan Amaliun Food Court. Hal ini disebabkan karena tidak terhalanginya lagi area duduk dengan deretan retail pedagang tambahan. Tidak
terhalangnya area duduk pengunjung ini menjadikan sistem pandang yang luas serta sistem pengudaraan alami menjadi daya tarik dengan suasana lokal yang menjadi ciri
unik dari bangunan. Keberadaan fisik bangunan dengan penyediaan ruang yang terencana diharapakan mampu mengakomodasi aktivitas yang merupakan fungsi
dasar dari banguan Jhon Lang dan Walter Moleski dalam buku Functional Revisited sehingga kinerja aspek fungsional bangunan Amaliun Food Court yang akan
dikunjung pengguna menjadi optimal.
5.4 Aksesibilitas
Penataan ruang bagi aktivitas dengan pola pengelompokan area bagi retail losd pedagang menjadi hal penting dalam meningkatkan kinerja aspek fungsional
bangunan Amaliun Food Court. Penataan ruang juga harus melengkapi jalur sirkulasi yang nyaman dan informatif sehingga aspek fungsional dapat berjalan optimal.
Sirkulasi yang saling tumpang tindih akibat retail tambahan yang menurunkan kinerja sirkulasi dioptimalkan dengan perencanaan sirkulasi yang dimiliki konsep awal
bangunan. Konsep awal yang meletakakan sirkulasi pengunjung dan servis yang terpisah tetap dapat dipertahankan dengan penyediaan losd yang berada pada area
tertentuzona retail Gambar 5.4.
Universitas Sumatera Utara
Pencapaian menjadi hal yang disediakan. Pencapaian dari dan ke retail pedagang bisa semakin jelas apabila
pedagang bisa berinteraksi dengan pengunjung dengan kondisi lebih terbuka Gambar 5.5. Pencapaian dengan kondisi lebih terbuka mel
meningkatkan efektivitas informasi pedagang terhadap pengunjung serta jalur servis yang semakin optimal efisiensi besaran ruang yang disediakan sesuai rencana awal
pada bangunan Amaliun Food Court.
Gambar 5.4 Konsep
Area duduk pengunjung yang kembali satu dan tidak
terhalangi pandangan
Area Retail zona 1 Area Pencapaian
Pengunjung ke retail
Pencapaian Pengunjung pada food Court
Sirkulasi pengunjung
Pencapaian menjadi hal yang harus diperhatikan selain jalur sirkulasi yang disediakan. Pencapaian dari dan ke retail pedagang bisa semakin jelas apabila
pedagang bisa berinteraksi dengan pengunjung dengan kondisi lebih terbuka Gambar 5.5. Pencapaian dengan kondisi lebih terbuka melalui penataan furniture dapat
meningkatkan efektivitas informasi pedagang terhadap pengunjung serta jalur servis yang semakin optimal efisiensi besaran ruang yang disediakan sesuai rencana awal
pada bangunan Amaliun Food Court.
Gambar 5.4 Konsep Sirkulasi Pengunjung dan PedagangPengelola yang T
Losd Awal Menjadi Area Bar Minuman
Area duduk pengunjung yang dan tidak
terhalangi pandangan.
85
harus diperhatikan selain jalur sirkulasi yang disediakan. Pencapaian dari dan ke retail pedagang bisa semakin jelas apabila
pedagang bisa berinteraksi dengan pengunjung dengan kondisi lebih terbuka Gambar alui penataan furniture dapat
meningkatkan efektivitas informasi pedagang terhadap pengunjung serta jalur servis yang semakin optimal efisiensi besaran ruang yang disediakan sesuai rencana awal
Pengunjung dan PedagangPengelola yang Terpisah
Losd Awal Menjadi Area Bar Minuman
Sirkulasi servis
Area Bar
Area retail zona 2
Universitas Sumatera Utara
86
Gambar 5.5 Kondisi Retail Lebih Terbuka dengan Pencapaian Jelas bagi Pengunjung
Deretan Losd
Universitas Sumatera Utara
87
BAB VI PENERAPAN KRITERIA PERANCANGAN FISIK
6.1 Rancangan Skematik Bangunan Amaliun Food Court