Tujuan dan Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

3 Pada saat kapankah harus diumumkan keadaan darurat negara di Malaysia?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan di antaranya: 1. Memberikan gambaran umum kepada masyarakat maupun akademisi mengenai konsep darurat negara dalam pandangan ketatanegaraan Islam. 2. Mengetahui perjalanan keadaan darurat negara yang ada di Malaysia menurut perlembagaan Malaysia. 3. Menggali relevansi hukum ketatanegaraan Islam terhadap perundangan Malaysia berkaitan dengan darurat negara. Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1. Sebagai sumbangan pemikiran dan pengembangan khazanah keilmuan di bidang fiqh siyasah dalam konteks ketatanegaraan di Malaysia. 2. Sebagai bahan kajian dan rujukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan pembuat hukumlegislatif atau partai-partai Islam terhadap permasalahan darurat negara. 3. Memberikan pemahaman terhadap masyarakat luas tentang persepsi hukum Islam mengenai keadaan darurat negara.

D. Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak kajian dan pembahasan yang secara umum dan khusus membahas mengenai judul penelitian yang dilakukan penulis. Di bawah ini beberapa pembahasan yang ada kaitannya dengan judul penelitian penulis dimulai dari skripsi, buku, maupun jurnal. Buku pertama, karangan Tun Mohd Salleh Abas, Prinsip Perlembagaan dan Pemerintahan di Malaysia , cet. III, AmpangHulu Kelang Selangor Darul Ehsan: Dawama Sdn.Bhd, 2006. Pada buku ini di dalam bab IX terdapat pembahasan secara khusus mengenai darurat, di mulai dari sejarah pelaksanaan darurat di Malaysia, pengaturan hukum darurat yang tercantum di dalam Perlembagaan UUD Malaysia yang juga mengenai siapa yang berhak menentukan negara dalam keadaan darurat raja atau parlemen dalam hal ini Perdana Menteri. Kasus-kasus keadaan darurat yang pernah terjadi di Malaysia. Buku kedua, karangan Haji Sa’id Haji Ibrahim mantan Mufti Negeri Sabah, Qanun Jinayah Syar’iyah , Darul Ma’rifah, tahun 1996. Kajian secara khusus yang membahas mengenai keadaan darurat ini tidak ada, namun secara umum buku ini mengkategorikan bughat sebagai keadaan bahaya dalam ketatanegaraan hal ini dapat dijumpai pada bahasan bab ketujuh mengenai bughat. Bagian dari bahasan ini di antaranya kesalahan dalam politik, pendurhakaan yang wajib diperangi, orang yang menentang dan mendurhakai terhadap imam yang adil. Buku ketiga, karangan Dr. Jaih Mubaraok, M.Ag. Fiqh Siyasah, Pustaka Bani Quraisy, 2005. Pada bab VI buku ini ada bahasan mengenai ijtihad dan fatwa tentang protes politis, secara mendalam di buku ini mengkaji tentang hukum melawan penjajah penjelasan hukum berperang untuk menolak penjajah. Skripsi, ”Konsep Bughat dalam Persfektif Politik Islam Studi Kasus Terhadap G 30 S PKI”, tahun 2005. Pada Bab II dan Bab IV skripsi ini ada pemba- hasan mengenai bughat. Pada bab II yang membahas mengenai konsep bughat dalam politik Islam dengan kajian khususnya membahas definisi bughat, kriteria bughat, dan kasus bughat dalam sejarah politik Islam. Selanjutnya di dalam Bab IV mengkaji mengenai pandangan atau analisis ketatanegaraan Islam terhadap tindakan bughat. Skripsi, ”Darurah dan Daruriyat Perbedaan serta Korelasi Keduanya”, tahun 2006. Skripsi ini hanya memberikan gambaran secara umum mengenai pengertian darurah serta perbedaannya dengan daruriyat, namun demikian sekelumit bahasan memang ada yang menerangkan batasan-batasan darurah di antaranya darurat yang merata dalam negara berhubungan dengan urusan-urusan luar negeri. Dari beberapa tinjauan pustaka di atas bahwa topik yang penulis angkat dalam penelitian skripsi ini belum ada yang membahasnya dan penulis juga memanfaatkan ide-ide dari tulisan yang disebut di atas dan penulis akan menerapkannya kepada konteks Malaysia.

E. Metode Penelitian 1.