individu dan interpesonal seperti locus of control, motivasi, sikap terhadap pekerjaan dan perusahaan. Sedangkan menurut Nouri dan Parker 1995 dalam
Sumarno 2005:588 menyatakan bahwa faktor konstekstual organisasional yaitu komitmen organisasi diperkirakan dapat membuktikan keefektifan
partisipasi anggaran. Dalam penelitian ini pendekatan kontijensi akan diadopsi kembali
untuk mengevaluasi hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Faktor kontijensi yang dipilih adalah komitmen organisasi sebagai variabel
moderating.
1. Definisi Komitmen Organisasi
Meyer dan Allen 1991 dalam Karina 2008 merumuskan suatu definisi mengenai komitmen dalam berorganisasi, yaitu:
“Komitmen organisasi merupakan suatu konstruk psikologis yang merupakan karakteristik
hubungan anggota
organisasi dengan
organisasinya dan memiliki implikasi terhadap keputusan individu untuk melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi”.
Mowday, Porter dan Steers 1982 dalam Mas’ud 2002 dalam Aji dan Sabeni 2003:974 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai
berikut: “Komitmen organisasi merupakan keinginan yang kuat untuk tetap
menjadi anggota suatu organisasi, kemauan untuk berusaha dengan semangat yang tinggi kerja keras demi organisasi, dan kepercayaan,
penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi.”
23
Wiener 1982 dalam Coryanata 2004 memberikan definisi komitmen organisasi, yaitu:
“Komitmen organisasi sebagai dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai
dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingannya sendiri.”
Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi merupakan suatu konstruk psikologis mengenai
keinginan atau dorongan yang kuat dari dalam diri individu terhadap organisasinya mencakup tiga hal yaitu kepercayaan terhadap nilai-nilai
organisasi, keterlibatan dengan berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi dan loyalitas terhadap organisasi.
Komitmen organisasi bisa tumbuh karena individu memiliki ikatan emosional terhadap organisasi yang meliputi dukungan moral dan
menerima nilai yang ada serta tekad dari dalam diri untuk mengabdi kepada organisasi Porter et al., 1974 dalam Coryanata, 2004. Komitmen
organisasi yang tinggi di dalam diri individu akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi sesuai dengan tujuan dan
kepentingan organisasi Angel dan Perry 1981; Porter et al., 1974 dalam Rahman dan Supomo, 2003:134
2. Jenis-Jenis Komitmen Organisasi