kepustakaan adalah untuk memberikan wawasan dan landasan teori yang menjadi dasar untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini. Data-data
teoritis pada studi kepustakaan bersumber dari buku-buku, jurnal, artikel, dan skripsi.
b. Studi lapangan Studi lapangan dilakukan dengan metode survei melalui
penyebaran kuesioner sebagai data primer, untuk meminta tanggapan responden secara langsung. Kuesioner disebarkan dan diantarkan langsung
kesetiap universitas dan pengembalian kuesioner dilakukan dengan mendatangi responden secara langsung berdasarkan waktu yang telah
disepakati. Sebelum pengiriman kuesioner dilakukan, terlebih dahulu peneliti melakukan tryout kuesioner. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah kuesioner tersebut dapat dengan mudah dipahami maksudnya sehingga responden diharapkan tidak mengalami kesulitan
dalam menangkap maksud pernyataan yang diberikan.
D. Metode Analisis
Setelah semua data-data dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri dari:
1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi atas suatu
data. Dalam penelitian ini, statistik deskriptif menjelaskan mengenai karakteristik responden dan karakteristik variabel yang digunakan.
33
Gambaran umum mengenai karakteristik responden dijelaskan dengan tabel statistik deskriptif responden yang diukur dengan skala nominal yang
menunjukkan besarnya frekuensi absolut dan persentase jenis kelamin, umur, pendidikan, lamanya bekerja pada jabatan saat ini, dan universitas
tempat responden bekerja. Sedangkan untuk memberikan deskripsi mengenai variabel penelitian yaitu partisipasi anggaran, komitmen
organisasi, dan kinerja manajerial dijelaskan dengan tabel statistik deskriptif variabel yang menunjukkan kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-
rata mean, dan standar deviasi. 2. Uji Kualitas Data
Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan instrumen kuesioner harus dilakukan pengujian kualitas terhadap data
yang diperoleh. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan reliable sebab kebenaran data yang
diolah sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Meskipun kuesioner pada penelitian ini sudah diuji oleh peneliti sebelumnya namun masih
perlu dilakukan pengujian kembali karena adanya perbedaan objek penelitian dengan penelitian terdahulu.
a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan
cara menghitung korelasi bivariate antara masing-masing skor
34
indikator dengan total skor konstruk Ghozali, 2005:46. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi
antara skor masing-masing indikator dengan total skor konstruk mempunyai tingkat signifikan kurang dari 0,05 maka butir pernyataan
tersebut dapat dikatakan valid dan jika korelasi skor maing-masing indikator dengan total skor konstruk mempunyai tingkat signifikan
lebih dari 0,05 maka butir pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid Santoso, 2004:168.
b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2005:41. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
melihat nilai Cronbach’s Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,60
Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2005:42. 3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji regresi, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari
uji multikolonieritas, heterokedatisitas, dan normalitas.
35
a. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah terdapat
korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Model
regresi bebas dari problem multikolonieritas jika nilai VIF disekitar angka 1 dan nilai tolerance mendekati 1 Poerwati, 2002:744
. b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas
dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Jika
terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentu pola yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Namun,
jika tidak terdapat suatu pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas Ghozali 2005:105. c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi
36
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal. Untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu data
dapat dideteksi dengan melihat normal propability plot. Jika data titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka menunjukkan model regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun, jika data titik menyebar jauh dari diagonal dan
tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2005:112.
4. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis pertama Ha
1
penelitian ini, yaitu pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial digunakan
metode statistik regresi linier sederhana. Adapun persamaan hipotesis pertama Ha
1
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y= +
1
X
ZPA
+ e ……………………………………….. I
Sedangkan untuk pengujian hipotesis kedua Ha
2
, yaitu pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan
kinerja manajerial dilakukan dengan persamaan regresi linier berganda melalui uji nilai selisih mutlak. Menurut Frucot dan Shearon 1991 dalam
Ghozali 2005:153 metode interaksi dengan uji nilai selisih mutlak lebih disukai dibandingkan dengan analisis regresi berganda dengan Moderated
Regression Analysis yaitu dengan perkalian antar variabel independen
yang umumnya digunakan dalam penelitian.
37
Pengujian dengan uji nilai selisih mutlak dilakukan untuk mengetahui nilai absolut perbedaan variabel independen yakni jika nilai
partisipasi anggaran yang tinggi berasosiasi dengan nilai rendah dari komitmen organisasi akan berpengaruh terhadap meningkatnya kinerja
manajerial. Adapun model persamaan hipotesis kedua Ha
2
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = +
1
X
ZPA
+
2
X
ZKO
+
3
∠ X
ZPA
– X
ZKO
∠
+ e………………II
Keterangan: Y
: Kinerja Manajerial : Nilai Konstanta
1
,
2
,
3
: Koefisien Regresi X
PA
: Partisipasi Anggaran X
ZPA
: Nilai standardized partisipasi anggaran X
ZKO
: Nilai standardized komitmen organisasi ∠
X
ZPA
- X
ZKO
∠ : Interaksi dengan nilai absolut perbedaan X
ZPA
dan X
ZKO
e : Standar Eror
Dalam membuktikan kebenaran uji hipotesis yang diajukan digunakan uji statistik terhadap output yang dihasilkan dari persamaan
regresi, uji statistik ini meliputi: a. Uji R
2
koefisien determinasi Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Dalam pengujian hipotesis pertama koefisien determinasi dilihat dari
38
besarnya nilai R Square R
2
untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas yaitu partisipasi anggaran menjelaskan variabel dependen yaitu
kinerja manajerial. Nilai R
2
mempunyai interval antara 0 sampai 1 0 R
2
1. Jika nilai R
2
bernilai besar mendekati 1 berarti variabel bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel dependen. Sedangkan jika R
2
bernilai kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel
dependen sangat terbatas Ghozali, 2005:83. Dalam pengujian hipotesis kedua koefisien determinasi dilihat
dari besarnya nilai Adjusted R-Square. Kelemahan mendasar penggunaan R
2
adalah bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas
maka R
2
pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Tidak seperti
R
2
, nilai Adjusted R-Square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model Ghozali, 2005:83. Oleh
karena itu digunakanlah adjusted R-Square pada saat mengevaluasi model regresi linier berganda.
b. Uji signifikansi simultan uji statistik F Uji statistik F digunakan untuk melihat pengaruh variabel-
variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan yaitu dengan melihat nilai F hitung
lebih besar dari 4 pada probabilitas α = 0,05, maka variabel
39
independen yaitu partisipasi anggaran dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu
kinerja manajerial Ghozali, 2005:84. c. Uji signifikansi parameter individual uji statistik t
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel-variabel bebas secara individual dapat
menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria yang digunakan dalam melakukan uji t yaitu jika probabilitas signifikansi di bawah
0,05 maka variabel bebas secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, sehingga hipotesis alternatifnya Ha
diterima. Sebaliknya jika probabilitas signifikansi di atas 0,05 maka variabel bebas secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen, sehingga hipotesis alternatifnya Ha ditolak Ghozali, 2005:85.
E. Operasional Variabel Penelitian 1. Partisipasi Anggaran