BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Anggaran 1. Definisi Anggaran
Anthony dan Govindarajan 2005:73 menyatakan bahwa anggaran merupakan alat penting dalam perencanaan dan pengendalian jangka
pendek yang efektif bagi organisasi. Hansen dan Mowen 2005:355 mendefinisikan anggaran sebagai rencana keuangan untuk masa depan,
rencana tersebut mengidentifikasikan tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Sedangkan Mulyadi 1993:488 dalam Winarno
2007:20 mendefinisikan anggaran sebagai berikut: “Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal
dalam ukuran kuantitatif, dalam satuan moneter, dan satuan ukuran yang lain untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu
organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam satu tahun.”
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan suatu alat perencanaan dan pengendalian keuangan organisasi
yang dinyatakan secara kuantitatif dalam jangka waktu tertentu, untuk menunjukkan besarnya perolehan pendapatan dan pengeluaran dalam
memastikan pencapaian tujuan organisasi..
2. Fungsi dan Manfaat Anggaran
Menurut Schiff dan Lewin 1970 dalam Marani dan Supomo 2003:49 anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan kriteria
9
kinerja. Anggaran sebagai alat perencanaan berisi tentang ringkasan rencana-rencana keuangan organisasi dimasa yang akan datang.
Sedangkan sebagai kriteria kinerja, anggaran dipakai sebagai sistem pengendalian untuk mengukur kinerja manajerial.
Siregar 2003:2 berpendapat bahwa peran anggaran pada suatu organisasi merupakan alat untuk membantu manajemen dalam
pelaksanaan fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan organisasi untuk tujuan yang telah
ditetapkan. a. Perencanaan
Perencanaan berhubungan dengan merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan dimasa datang dan hasil yang akan dicapai
dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Anggaran sebagai alat perencanaan tertulis memberikan gambaran
yang jelas atas perencanaan suatu organisasi. b. Koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu dalam organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik. Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat
menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam organisasi, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan
lainnya.
10
c. Pengawasan Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam
suatu organisasi. Pengawasan merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dicapai.
d. Pedoman kerja Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun secara
sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter. Penyusunan anggaran dilakukan berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksir-taksiran pada
masa yang akan datang, yang akan menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam organisasi untuk menjalankan kegiatannya.
Menurut Kenis 1979 dalam Sukardi 2004:84 anggaran tidak hanya berfungsi sebagai alat perencanaan keuangan yang menetapkan
pengeluaran dan pendapatan suatu organisasi, tetapi juga merupakan alat
bagi manajer
tingkat atas
untuk mengendalikan,
mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi kinerja dan memotivasi bawahannya.
Manfaat dari penyusunan anggaran bagi suatu organisasi menurut Prasetyaningtiyas 2007:20 diantaranya:
a. Anggaran merupakan alat komunikasi bagi rencana manajemen melalui rencana organisasi.
b. Anggaran memaksa manajer untuk memikirkan dan merencanakan masa depan.
11
c. Proses penganggaran merupakan alat alokasi sumber daya pada berbagai bagian dari organisasi agar dapat digunakan seefektif
mungkin. d. Proses penganggaran dapat mengungkapkan adanya potensi
masalah sebelum terjadinya. e. Anggaran mengkoordinasikan aktivitas seluruh organisasi dengan
cara mengintegrasikan rencana dari berbagai bagian penganggaran untuk ikut memastikan agar setiap orang dalam organisasi
mengarah pada sasaran yang sama. f. Anggaran menentukan tujuan dan sasaran yang berlaku sebagai
tolak ukur benchmark untuk mengevaluasi kinerja pada waktu berikutnya
3. Pendekatan Penyusunan Anggaran