24 mengetahui perbedaan kualitas merek dibanding pesaing, dan
konsumen tersebut memiliki tingkat pembelian yang tinggi. Spurious loyalty terjadi ketika konsumen memiliki sikap relatif yang rendah dan
pembelian ulangnya tinggi. Pembelian ulang terjadi karena hanya ada satu merek yang tersedia dan ditawarkan. No loyalty terjadi ketika
konsumen memiliki sikap relatif dan pembelian yang rendah. Kondisi ini terjadi ketika konsumen mengetahui tidak adanya perbedaan di
antara merek yang ada. Terakhir, latent loyalty terjadi ketika konsumen memiliki sikap yang relatif tinggi, tetapi tingkat pembelian
ulangnya rendah. Hal ini terjadi karena keadaan lingkungan atau faktor situasional yang mempengaruhi tingkat pembelian konsumen
tersebut. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa loyalitas merek
merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek melalui preferensi terhadap merek tersebut dibanding merek lain,
terutama jika dalam merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lain dan dapat dilihat dengan
melakukan pembelian secara berulang.
C. Gender Difference
Oakley dalam Relawati dan Sukesi 2011 menyatakan gender adalah perbedaan kebiasaan atau tingkah laku antara laki-laki dan perempuan yang
25 dikonstruksikan secara sosial, yang dibuat oleh laki-laki dan perempuan itu
sendiri. Dalam penelitian yang dilakukan Slyke et al.dalam Prabowo dan Suwarsi
2009, ditemukan bahwa ada perbedaan antara pria dan wanita dalam persepsi mereka mengenai pembelian online. Lebih lanjut lagi Slyke et al.
menemukan bahwa persepsi pria terhadap online shopping lebih baik daripada wanita. Hasil studi lain yang dilakukan oleh Rodger dan Harris
2003 menunjukkan bahwa laki-laki lebih memiliki kepercayaan yang tinggi dalam hal internet shopping dan menerima internet sebagai outlet belanja
yang lebih nyaman daripada wanita. Dalam penelitian berbeda yang dilakukan oleh Leonard dan Tweney dalam Lim et al 2010 mengenai
perbedaan gender, hasilnya ditemukan bahwa pria meneliti dan membeli lebih banyak produk dan jasa melalui internet dibandingkan dengan wanita.
Singkatnya, pria ditemukan cenderung lebih aktif dalam belanja online daripada wanita. Menurut Leonard, pria menyukai pembelian hardware,
software, dan perangkat elektronik sedangkan wanita lebih menyukai pembelian produk makanan, minuman dan pakaian. Penelitian lain yang
dilakukan oleh Seock dan Bailey 2008 juga mengungkapkan bahwa pria dan wanita memiliki perbedaan dalam orientasi belanja, pencarian informasi
online, maupun pembelian online.
26
D. Information Search
Pencarian informasi adalah tahap proses keputusan pembelian dimana konsumen terangsang untuk mencari informasi lebih lanjut. Konsumen
mungkin hanya menaruh perhatian yang tinggi atau pergi ke satu pencarian informasi yang aktif. Hal ini termasuk yang berasal dari sumber pribadi
keluarga, teman, tetangga, kenalan, sumber komersial iklan, penjual, situs penjual, sumber publik media massa, organisasi rating konsumen, pencarian
melalui internet, dan sumber berdasarkan pengalaman dalam menangani, memeriksa atau menggunakan sebuah produk Kotler dan Armstrong,
2010:178. Ottman dalam Mowen dan Minor 2002:18 memecah kegiatan pencarian
informasi dalam dua kategori. Kategori pertama disebut pencarian sebelum pembelian prepurchase search, yaitu kegiatan mencari informasi dimana
para konsumen terlibat untuk memudahkan pengambilan keputusan mengenai pembelian spesial setelah melewati tahap pengenalan masalah. Sedangkan
kategori pencarian kedua adalah pencarian secara terus-menerus ongoing search, yaitu kegiatan pencarian yang independen dari kebutuhan pembelian
atau keputusan yang khusus. Orang akan melakukan pencarian kategori ini karena mereka sangat berminat atas kelas produk tersebut. Mereka berusaha
untuk membentuk bank informasi yang akan digunakan di masa depan atau hanya karena mereka memperoleh kepuasan yang mendalam dari
keterlibatannya dalam kegiatan seperti itu.