Keadaan Lanjut Usia Lanjut usia

memiliki potensi yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi hari-harinya dengan hal-hal yang bermanfaat dan menghibur. Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa lansia adalah seseorang yang telah berumur 60 tahun ke atas baik laki-laki atau perempuan, yang mengalami kemunduran fisik dan psikis, dan mulai suka introspeksi dan banyak merenungkan apa yang telah terjadi di masa lalu.

2.3.2 Keadaan Lanjut Usia

Berbagai perubahan terjadi ketika individu memasuki tahap lansia. Perubahan tersebut antara lain dalam hal penampilan fisik, fungsi tubuh maupun dalam hubungan sosial, dan juga perubahan psikis. Perubahan yang terjadi biasanya merupakan kemunduran dan lansia harus menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Menurut terdapat berbagai perubahan yang terjadi pada lansia, diantaranya adalah: a. Perubahan fisik dan psikologis Periode selama lanjut usia, ketika kemunduran fisik dan mental terjadi secara perlahan dan bertahap yang dikenal sebagai senescence yaitu proses menjadi tua. Dimana perubahan terjadi pada bagian tubuh luar seperti keelastisan kulit, dan bagian dalam tubuh seperti yang terjadi pada kerangka tubuh yang diakibatkan dari mengerasnya tulang-tulang, menumpuknya garam mineral dan modifikasi pada susunan organ tulang bagian dalam yang dapat mengakibatkan tulang menjadi mengapur dan mudah retak yang mana untuk proses penyembuhannya lebih lambat sesuai dengan bertambahnya usia Hurlock, 1980. Lansia juga mengalami kemunduran fungsi tubuh seperti lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengambil nafas, berkurangnya kemampuan pendengaran dan penglihatan, tubuh yang merasa cepat lelah, dan munculnya penyakit baru yang sebelumnya tidak ada keluhan, atau dapat menjadikan penyakit yang sudah diderita lebih buruk. Istilah “keuzuran” digunakan untuk mengacu pada periode waktu selama usia lanjut dan apabila sudah terjadi disorganisasi mental. Seseorang yang menjadi eksentrik, kurang perhatian dan terasing secara sosial, maka penyesuaian dirinya pun buruk, biasanya disebut “uzur”. Kemunduran juga mempunyai penyebab psikologis seperti sikap tidak senang terhadap diri sendiri, orang lain, pekerjaan Hurlock, 1980. b. Perubahan dalam keuangan Keadaan fisik lansia yang cepat lelah tidak memungkinkan lansia untuk bekerja keras seperti masa sebelumnya. Lansia di panti tidak memiliki pekerjaan lagi. Lansia di panti dapat memperoleh uang untuk mencukupi kebutuhan dari panti tempatnya bernaung, uang pensiunan, dan keluarga jika masih memiliki keluarga. Dengan berkurangnya pendapatan lansia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dalam mengatur keperluannya. Walaupun lansia memiliki sumber keuangan, seperti dari panti, anak, kerabat, atau uang pensiunan, jumlah pendapatan yang memiliki tersebut tidaklah sebesar seperti ketika masih bekerja. c. Perubahan terhadap minat Perubahan fisik dan waktu luang yang lebih banyak mempengaruhi minat lansia. Perubahan fisik seperti cepat merasa lelah menyebabkan lansia mengurangi kegiatan-kegiatannya. Lansia mengubah kegiatan yang dilakukan saat ini tidak membutuhkan tenaga yang besar seperti ketika mereka masih muda. Diantara perubahan minat pada lansia adalah sebagai berikut: minat pribadi yang meliputi minat terhadap diri sendiri, minat terhadap penampilan, sosial-ekonomi, tempat tinggal, pakaian, uang, rekreasi, kegiatan sosial, seks, status pernikahan, keagamaan, dan kematian Hurlock, 1980. d. Perubahan kemampuan mental Perubahan mental bagi setiap individu secara usia kronologis mempunyai persamaan usia tetapi mempunyai perbedaan intelektual. Secara umum mereka yang mempunyai pengalaman intelektual lebih tinggi secara relative penurunana dalam efisiensi mental kurang dibandiang mereka yang pengalaman intelektualnya rendah. e. Perubahan kehidupan dalam keluarga Keluarga mengalami perubahan sesuai dengan bertambahnya usia. Lansia sebelumnya tinggal dengan keluarga memiliki peranan besar bagi anak-anaknya. Sekarang ini anak-anak memiliki keluarga sendiri dan peranan lansia dalam kehidupan anak berkurang atau hanya memiliki peranan lagi dalam kehidupan anak. Bagi lansia yang tidak menikah, perubahan dalam pola kehidupan keluarga yang terjadi berkaitan dengan hubungan antar saudara kandung yang biasanya terjalin erat, namun suatu saat lansia juga dapat mengalami kematian kakak atau adik kanduang, atau bahkan mereka sama sekali tidak memiliki kerabat lagi.

2.3.3 Batasan-Batasan Umur Lanjut usia