pola umum kehidupan diri, bagaimana berpakaian, pilihan musik dan buku bacaan, dan pengaturan waktu sehari-hari.
4. Fase Dewasa Tahap dewasa adalah waktu menempatkan diri di masyarakat dan ikut
bertanggung jawab terhadap apapun yang dihasilkan dari masyarakat. Kualitas sintonik tahap dewasa adalah generativita, yaitu penurunan kehidupan baru,
serta produk dan ide baru. Kepedulian adalah perluasan komitmen untuk merawat orang lain, merawat produk dan ide yang membutuhkan perhatian.
Kepedulian membutuhkan semua kekuatan dasar ego sebelumnya sebagai kekuatan dasar orang dewasa. Generasional adalah interaksi antara orang dewasa
dengan generasi penerusnya bisa berupa pemberian hadiah atau sanjungan, sedangkan otoritisme mengandung pemaksaan. Orang dewasa dengan kekuatan
dan kekuasaannya memaksa aturan, moral, dan kemauan pribadi dalam interaksi.
2.1.3 Integrity Pada Lanjut Usia
Dalam teori Erikson, tahapan perkembangan kehidupan seseorang ada delapan tahap. Dimana dalam masing-masing tahap perkembangan tersebut mempunyai tugas
dan karakteristik perkembangan yang berbeda. Tahapan terakhir dari teori Erikson tersebut adalah lanjut usia dan krisis perkembangan yang terjadi pada tahap ini adalah
integrity vs despair. Dalam penelitian ini lebih ditekankan pada integrity karena setiap tahapan kehidupan pada teori psikososial Erikson terdapat interaksi yang bertentangan.
Jika lansia mengalami integrity yang lebih tinggi maka despair yang dimiliki pasti lebih rendah.
Menurut Erikson, Erikson, Kivnick dalam Papalia, 2009, pencapaian puncak bagi dewasa akhir adalah ego integrity atau integritas diri. Sebuah prestasi yang
berdasarkan refleksi tentang kehidupan seseorang. Lansia membutuhkan evaluasi dalam menerima hidup mereka sehingga dapat menerima kematian, hasil dari yang telah
dibangun pada ketujuh tahapan sebelumnya. Mereka berjuang untuk mencapai rasa hubungan dan keutuhan.
Boyd 2006 berpendapat bahwa tugas ego integrity bila lansia memiliki hidup yang berguna. Untuk mencapai ego integrity, lansia harus bisa berdamai dengan dirinya,
dengan kehidupannya, pilihan yang telah dibuat, peluang yang telah diperoleh dan yang tidak diperoleh.
Feist 2006 berpendapat, lansia dengan ego identity kuat yang telah belajar intimacy dan menjaga keduanya maka akan memiliki kualitas syntonic yang akan
didominasi oleh integrity.
Santrock 2002 berpendapat, integrity adalah bila lansia mengembangkan suatu harapan yang positif di setiap periode sebelumnya. Jika demikian, pandangan tentang
masa lalu dan kenangan akan menampakkan suatu gambaran dari kehidupan yang dilewatkan dengan baik, dan ia akan merasa puas.
Jika terdapat sejumlah putus asa dalam diri seseorang itu termasuk sesuatu hal yang alami dan diperlukan dalam kematangan psikologis. Perjuangan dalam mengatasi
krisis identitas pada masa lansia ini akan menghasilkan kebijaksanaan, yang merupakan kekuatan dasar lansia. Erikson mendefinisikan kebijaksanaan sebagai “suatu informasi
dan lepasnya persoalan dengan kehidupan itu sendiri dalam menghadapi kematian” Feist, 2006.
Berdasarkan pada beberapa pendapat teori integrity yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti berfokus pada pendapat Santrock, karena dari beberapa pendapat
yang dikemukakan tentang teori integrity secara umum telah terangkum dalam pendapat yang diutarakan oleh Santrock.
2.2 Psychological Well-Being