Pelaksanaan Ibadah Shalat Pembinaan Ibadah dan Ruang Lingkupnya

orang yang cinta kepada sesuatu tetapi tidak tunduk kepadanya, seperti orang cinta kepada anak atau temannya. Kecintaan yang sejati adalah kecintaan kepada Allah. Apabila makna ibadah yang diberikan oleh masing-masing ahli ilmu diperhatikan baik-baik, nyatalah bahwa pengertian yang diberikan oleh satu golongan menyempurnakan pengertian yang diberikan oleh golongan lain. Dengan kata lain, masing-masing pengertian saling melengkapi dan menyempurnakan. Oleh karena itu, tidaklah dipandang telah beribadah sempurna ibadahnya seorang mukallaf kalau hanya mengerjakan ibadah-ibadah dalam pengertian fuqoha atau ahli ushul saja, melainkan disamping ia beribadah dengan ibadah dalam pengertian fuqoha tersebut, ia juga melakukan ibadah dengan ibadah yang dimaksudkan oleh ahli tauhid, ahli ibadh, ahli tafsir serta ahli akhlak. Maka apabila telah terkumpul pengertian-pengertian tersebut, barulah terdapat padanya hakikat ibadah. 78

e. Perintah Melaksanakan Ibadah

Didalam Al- Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menyatakan perintah kepada hamba Allah untuk melaksanakan ibadah. Ibadah dalam hal Islam sebenarnya bukan bertujuan supaya Tuhan disembah dalam arti penyembahan yang terdapat dalam agama-agama primitif, 78 Hasbi Ash-Shiddiqy, op.cit., h. 10-11. melainkan sebagai perwujudan rasa syukur atas nikmat yang telah dikaruniakan oleh Allah atas hamba-hamba-Nya. Adapun ayat-ayat yang menyatakan perintah untuk melaksankan ibadah tersebut diantaranya sebagai berikut: Firman Allah dalam surat Al- Anbiya: 25, berbunyi:                 “Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan kami wahyukan kepadanya: Bahwasanya tidak ada Tuhan yang hak melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku. Q.S Al-Anbiya: 25 Dan Firman Allah dalam surat Al-Anbiya ayat 92, berbunyi:          “Sesungguhnya agama Tauhid ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, Maka sembahlah Aku”. Dari ayat-ayat yang dikemukakan diatas, tampaak jelas bahwa Allah memerintahkan hamba-Nya untuk senatiasa beribadah kepada- Nya, diutusnya para Rasul untuk menyampaikan syari’at yang telah ditetapkan oleh Allah kepada umat manusia mengetahui kewajiban- kkewajiban apa saja yang harus dilaksanakan dalam rangka mensyukuri nikmat yang telah Allah anugrahkan kepadanya.

f. Motivasi Ibadah