yang diperlukan sebagai bahan pemikiran objektif untuk menentukan kebijakan dalam rangka pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
11. Bagi Penulis
Memberikan pengetahuan tentang bagaimana menganalisis rasio keuangan suatu perusahaan asuransi dengan menggunakan rasio keuangan khususnya di bidang
analisis rasio Keuangan Early Warning System EWS.
12. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan referensi atau informasi yang diperlukan dan perbandingan bagi penelitian dimasa yang akan datang, yang berkaitan dengan masalah rasio
keuangan khususnya dengan yang menggunakan rasio Early Warning System.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan periode penelitian yang diamati adalah tahun 2005 – 2009. Penelitian
ini hanya melihat rasio Early Warning System yang meliputi rasio Rasio Beban Klaim, Rasio Likuiditas, Rasio Agent’s Balance to Surplus dan Rasio Pertumbuhan Premi.
2. Definisi Operasional Variabel a. Variabel independen bebas
Menurut Salustra Satria 1994:63 salah satu alat yang dapat digunakan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan asuransi dan mengolahnya menjadi
informasi yang berguna adalah Early Warning System EWS. EWS yang digunakan adalah modifikasi dari EWS yang dibuat oleh National Association of Insurance
Commissioners NAIC yang berada di Amerika Serikat dengan tugas mengawasi kegiatan perasuransian di wilayah negara Amerika Serikat.
Sistem ini menghasilkan rasio-rasio dari perusahaan asuransi kerugian yang dibuat berdasarkan informasi dari laporan keuangan perusahaan yang dikirimkan
kepada dewan pengawas industri asuransi. Tujuan dari pembuatan rasio-rasio ini
Universitas Sumatera Utara
adalah untuk memudahkan lembaga pengawas asuransi melakukan identifikasi terhadap hal-hal penting yang berkaitan dengan pembinaan dan pengawasan industri
asuransi. Rasio-rasio tersebut dijadikan suatu sistem pengawasan yang dinamakan Early Warning System EWS .
Adapun variabel independen dalam rasio-rasio yang dipergunakan dari Early Warning System tersebut adalah sebagai berikut :
1. Rasio Beban Klaim Incurred Loss Ratio
Rasio ini mencerminkan pengalaman klaim loss ratio yang terjadi serta kualitas usaha penutupannya. Rasio Beban Klaim dapat dihitung sebagai berikut
Satria,1994:70: Rasio Beban Klaim =
Pendapatan Premi Beban Klaim
2. Rasio Likuiditas Liabilities to Liquid Assets Ratio
Rasio Likuiditas atau Liabilities to Liquid Assets Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dan secara kasar
memberikan gambaran kondisi keuangan perusahaan apakah kondisi keuangannya solven atau tidak. Rasio Likuiditas dapat dihitung sebagai berikut Satria,1994:71:
Rasio Likuiditas = Total Kekayaan Yang Diperkenankan
Jumlah Kewajiban
3. Rasio Agents’ Balance To Surplus
Rasio ini mengukur tingkat solvabilitas perusahaan berdasarkan aset yang seringkali tidak bisa diwujudkan dicairkan pada saat likuidasi, yaitu tagihan premi
langsung. Rasio Agent’s Balance To Surplus dapat dihitung sebagai berikut Satria,1994:72:
Universitas Sumatera Utara
Rasio Agent’s Balance to Surplus Ratio = Total Modal + Cadangan Khusus +Laba
Tagihan Premi Langsung
4. Rasio Pertumbuhan Premi Premium Growth Ratio