Berdasarkan hasil uji regresi dengan SPSS 15.0 for windows didapat nilai t
hitung
sebesar 2,834 yang berarti lebih besar dari t
tabel
sebesar 1,67 dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,007 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan
bahwa Rasio Agent’s Balance to Surplus memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dengan demikian maka hipotesis dapat ditolak. Nilai koefisien regresi
Ratio Agent’s Balance to Surplus sebesar 0,567 yang berarti setiap kenaikan 1 persen ratio agent’s balance to surplus akan menaikkan harga saham asuransi sebesar 0,567
persen. Agent’s balance to surplus ratio digunakan untuk menghitung kekayaan
perusahaaan yang berbentuk tagihan premi yang belum dibayar oleh nasabah, yaitudengan cara membandingkan antara tagihan premi langsung tanpa
memperhatikan “usia tagihan” dengan modal sendiri. Rasio ini dianggap penting karena menentukan tingkat solvabilitas perusahaan. Tagihan premi langsung yang
seringkali sulit dikumpulkan akan mempengaruhi kinerja perusahaan apabila terjadi kondisi yang memerlukan pembayaran kewajiban secara langsung.
4. Rasio Pertumbuhan Premi
Berdasarkan hasil uji regresi dengan SPSS 15.0 untuk rasio Pertumbuhan Premi didapat nilai t-hitung sebesar 0,323 yang berarti lebih kecil dari t
tabel
sebesar 1,67 dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,748 yang berarti lebih besar dari
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Rasio Pertumbuhan Premi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, dengan demikian maka hipotesis
diterima. Nilai koefisien regresi Rasio Pertumbuhan Premi sebesar 0,042 yang berarti
Universitas Sumatera Utara
kenaikan 1 persen Rasio Pertumbuhan Premi akan menurunkan harga saham asuransi sebesar 0,042 persen
Rasio pertumbuhan premi yang semakin meningkat akan menguntungkan karena menambah pendapatan bagi perusahaan sehinggga pada gilirannya akan
menarik investor. Rasio pertumbuhan mengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonomisnya dalam pertumbuhan perekonomian dan dalam
industri atau pasar produk tempatnya beroperasi. Rasio pertumbuhan premi diharapkan tidak terlalu rendah karena dapat
dianggap mencerminkan stagnasi dari perusahaan sehingga dapat dianggap tidak berkembang. Akan tetapi, pertumbuhan jumlah premi yang terjadi secara tajam perlu
mendapat perhatian khusus karena akan meningkatkan risiko bagi perusahaan akibat kemungkinan pembayaran klaim yang besar dan mendadak. Tingginya rasio beban
tanggungan perusahaan dalam membayar klaim asuransi akan mengakibatkan investor khawatir terhadap kemampuan keuangan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perubahan jumlah premi berpengaruh negatif dan signifikan yang diduga memiliki hubungan dengan kemampuan perusahaan dalam menutup beban klaim
sehingga hasil penelitian dianggap sesuai dengan pernyataan Satria 1994 bahwa tingginya rasio beban klaim memberikan informasi tentang buruknya underwriting dan
penerimaan penutupan risiko, sehingga pada gilirannya akan menurunkan minat investor untuk menanamkan modalnya pada saham asuransi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Universitas Sumatera Utara