Hipotesis Penelitian Terdahulu PENDAHULUAN

Gambar 1.1:Kerangka Konseptual Sumber: Satria 1994:70

D. Hipotesis

Berdasarkan hubungan antara landasan teori, kerangka pemikiran terhadap rumusan masalah maka hipotesis atau jawaban sementara dari permasalahan dalam penelitian ini adalah bahwa diduga rasio keuangan Early Warning System yang terdiri dari: Rasio Beban Klaim, Rasio Likuiditas, Rasio Agent’s Balance to Surplus dan Rasio Pertumbuhan Premi berpengaruh signifikan terhadap harga saham”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Mengetahui dan menganalisis rasio keuangan Early Warning System EWS yang terdiri dari Rasio Beban Klaim, Rasio Likuiditas, Rasio Agent’s Balance to Surplus dan Rasio Pertumbuhan Premi dalam pembentukan harga saham pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005 – 2009.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah: a. Bagi Perusahaan Perusahaan dapat mengetahui kondisi rasio kinerja keuangannya dan juga mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham perusahaannya sehingga bisa diambil langkah-langkah dalam menyusun kebijakan selanjutnya. Dengan adanya laporan keuangan dalam perusahaan dapat memberikan peringatan dini terhadap keuangan perusahaan serta bahan informasi Rasio Beban Klaim X1 Rasio Likuiditas X2 Ratio Agent’s Balance to Surplus X3 Rasio Pertumbuhan Premi X4 Harga Saham Y Universitas Sumatera Utara yang diperlukan sebagai bahan pemikiran objektif untuk menentukan kebijakan dalam rangka pengambilan keputusan di masa yang akan datang. 11. Bagi Penulis Memberikan pengetahuan tentang bagaimana menganalisis rasio keuangan suatu perusahaan asuransi dengan menggunakan rasio keuangan khususnya di bidang analisis rasio Keuangan Early Warning System EWS. 12. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan referensi atau informasi yang diperlukan dan perbandingan bagi penelitian dimasa yang akan datang, yang berkaitan dengan masalah rasio keuangan khususnya dengan yang menggunakan rasio Early Warning System.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan periode penelitian yang diamati adalah tahun 2005 – 2009. Penelitian ini hanya melihat rasio Early Warning System yang meliputi rasio Rasio Beban Klaim, Rasio Likuiditas, Rasio Agent’s Balance to Surplus dan Rasio Pertumbuhan Premi.

2. Definisi Operasional Variabel a. Variabel independen bebas

Menurut Salustra Satria 1994:63 salah satu alat yang dapat digunakan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan asuransi dan mengolahnya menjadi informasi yang berguna adalah Early Warning System EWS. EWS yang digunakan adalah modifikasi dari EWS yang dibuat oleh National Association of Insurance Commissioners NAIC yang berada di Amerika Serikat dengan tugas mengawasi kegiatan perasuransian di wilayah negara Amerika Serikat. Sistem ini menghasilkan rasio-rasio dari perusahaan asuransi kerugian yang dibuat berdasarkan informasi dari laporan keuangan perusahaan yang dikirimkan kepada dewan pengawas industri asuransi. Tujuan dari pembuatan rasio-rasio ini Universitas Sumatera Utara adalah untuk memudahkan lembaga pengawas asuransi melakukan identifikasi terhadap hal-hal penting yang berkaitan dengan pembinaan dan pengawasan industri asuransi. Rasio-rasio tersebut dijadikan suatu sistem pengawasan yang dinamakan Early Warning System EWS . Adapun variabel independen dalam rasio-rasio yang dipergunakan dari Early Warning System tersebut adalah sebagai berikut :

1. Rasio Beban Klaim Incurred Loss Ratio

Rasio ini mencerminkan pengalaman klaim loss ratio yang terjadi serta kualitas usaha penutupannya. Rasio Beban Klaim dapat dihitung sebagai berikut Satria,1994:70: Rasio Beban Klaim = Pendapatan Premi Beban Klaim

2. Rasio Likuiditas Liabilities to Liquid Assets Ratio

Rasio Likuiditas atau Liabilities to Liquid Assets Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dan secara kasar memberikan gambaran kondisi keuangan perusahaan apakah kondisi keuangannya solven atau tidak. Rasio Likuiditas dapat dihitung sebagai berikut Satria,1994:71: Rasio Likuiditas = Total Kekayaan Yang Diperkenankan Jumlah Kewajiban

3. Rasio Agents’ Balance To Surplus

Rasio ini mengukur tingkat solvabilitas perusahaan berdasarkan aset yang seringkali tidak bisa diwujudkan dicairkan pada saat likuidasi, yaitu tagihan premi langsung. Rasio Agent’s Balance To Surplus dapat dihitung sebagai berikut Satria,1994:72: Universitas Sumatera Utara Rasio Agent’s Balance to Surplus Ratio = Total Modal + Cadangan Khusus +Laba Tagihan Premi Langsung

4. Rasio Pertumbuhan Premi Premium Growth Ratio

Kenaikanpenurunan yang tajam pada volume premi netto memberikan indikasi kurangnya tingkat kestabilan kegiatan usaha operasi perusahaan. Rasio Pertumbuhan Premi dapat dihitung sebagai berikut Satria,1994:73: Rasio Pertumbuhan Premi = Premi Netto Tahun Sebelumnya KenaikanPenurunan Premi Netto

b. Variabel Dependen Variabel Terikat

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham. Harga saham adalah harga pasar, yaitu harga yang terbentuk di pasar jual beli saham. Harga saham yang dimaksud dalam penelitian ini adalah harga penutupan saham closing price pada akhir tahun pada periode 2005 – 2009 yang terdapat dalam laporan keuangan Indonesian Capital Market Directory ICMD dan juga di www.idx.co.id .

3. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah sektor asuransi yang go public di Bursa Efek Indonesia sebanyak 11 perusahaan.

b. Sampel

Universitas Sumatera Utara Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2003:73. Adapun kriteria yang digunakan dalam sampel ini adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan Asuransi yang tetap listing secara terus menerus di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2005 – 2009. 2. Perusahaan Asuransi yang telah menerbitkan laporan keuangan yang lengkap selama 5 tahun berturut-turut yaitu tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009. Adapun sampel penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini: Tabel 1.3 Sampel Penelitian No Kode Emiten Nama Emiten 1 ABDA PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk 2 AHAP PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk 3 AMAG PT. Asuransi Multi Arta Guna Tbk 4 ASBI PT. Asuransi Bintang Tbk 5 ASDM PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk 6 ASJT PT. Asuransi Jasa Tania Tbk 7 ASRM PT. Asuransi Ramayana Tbk 8 LPGI PT. Lippo General Insurance Tbk 9 MREI PT. Maskapai Reasuransi Tbk 10 PNIN PT. Panin Insurance Tbk 11 PNLF PT. Panin Life Tbk Sumber: www.idx.co.id September 2010, diolah 4. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data dari Bursa Efek Indonesia dan diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ICMD dan di situs www.idx.co.id , sedangkan waktu penelitian dilakukan mulai bulan Juli 2010 – September 2010.

5. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang sumber datanya berasal dari Indonesian Capital Market Director ICMD 2008 dan Universitas Sumatera Utara situs resmi Bursa Efek Indonesia berupa laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan pada periode 2005 sampai dengan 2009.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi yaitu pengumpulan data pendukung berupa literatur, penelitian terdahulu, laporan – laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan gambaran dari masalah yang akan diteliti.

7. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik sebagai berikut :

a. Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang ada dikumpulkan dan digolongkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif.

b. Metode Analisis Statistik

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS versi 15.00 for windows. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan terdiri atas uji normalitas, uji multikolineritas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov- Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, 2009:56.

b. Uji Heteroskedastisitas

Universitas Sumatera Utara Tujuan uji heteroskestisitas adalah ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varian yang sama di antara grup tersebut. Jika varian sama, dan ini yang harus terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas sedangkan jika varian tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas Situmorang, 2009:73.

c. Uji Autokorelasi

Tujuan uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu pada periode sebelumnya. Jika terjadi autokorelasi maka dikatakan ada masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari autokorelasi. Metode deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan The Run Test.

d. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas artinya adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independen Universitas Sumatera Utara lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah Tolerance0,1 atau nilai VIF5 maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang, 2009:104

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi Linear Berganda multiple regression bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas yaitu faktor fundamental terhadap variabel terikat yaitu harga saham, dengan rumus : Y = β ฀ β 1 X 1 ฀ β 2 X 2 +β 3 X 3 ฀ β 4 X 4 ฀ e Dimana: Y = Harga Saham β = Konstanta X 1 = Rasio Beban Klaim X 2 = Rasio Likuiditas X 3 = Rasio Agent’s Balance to Surplus X 4 = Rasio Pertumbuhan Premi β = Koefisien regresi dari setiap variabel independen e = Variabel residual Pengujian model regresi berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh positif atau negatif dari masing-masing variabel bebas X 1 , X 2, X 3 , X 4 , terhadap variabel terikat Y.

2. Koefisien Determinasi

Pengujian koefisien determinasi R 2 akan menunjukkan besarnya presentase sumbangan variabel independen terhadap variasi naik turunnya tingkat harga saham, dimana 0 R 2 1, nilai R yang semakin mendekati 1 berarti semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

3. Uji Statistik

a. Uji – f Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah rasio Early Warning System secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham, bentuk pengujian : H = X 1 , X 2 , X 3 , X 4 =0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari analisis rasio Early Warning Sytem terhadap harga saham. Ha = X 1 , X 2 , X 3 , X 4 ¿¿ ¿ ¿ ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari rasio Early Warning Sytem terhadap harga saham. Nilai f hitung nantinya akan dibandingkan dengan nilai F tabel dengan tingkat signifikansi alpha 5 dengan derajat kebebasan df = n – k dan k – 1 dengan kriteria sebagai berikut : Jika F hitung F tabel , maka H ditolak atau H a diterima Jika F hitung F tabel , maka H diterima atau H a ditolak b. Uji – t Pengujian ini dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas X apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y, bentuk pengujian : Ho : Ha = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Ho : Ha ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya akan dilakukan uji signifikan dengan membandingkan tingkat signifikan alpha 5 dan derajat kebebasan n-k dengan t hitung yang diperoleh dengan kriteria uji yang digunakan adalah : Jika t hitung t tabel , maka H ditolak atau H a diterima Jika t hitung t tabel , maka H diterima atau H a ditolak Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Kurniawan 2007 melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Rasio – Rasio Early Warning System dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Harga Saham Studi Empiris Pada Perusahaan Asuransi di BEJ Tahun 2003 – 2006 bertujuan untuk menganalisis faktor fundamental lembaga keuangan khususnya perusahaan asuransi yang berpengaruh terhadap harga saham, mengetahui pengaruh jumlah tingkat suku bunga terhadap harga saham dan mengetahui factor-faktor yang paling berpengaruh dalam harga saham dengan menggunakan metode analisis regresi berganda. Penelitian tersebut mengemukakan seluruh variabel independen secara bersama-sama simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen harga saham, yang berarti sesuai dengan hipotesis awal yang diajukan. Hasil penelitian ini menguatkan hasil dari penelitian- penelitian yang pernah dilaksanakan sebelumnya, variabel fundamental rasio-rasio kinerja keuangan berpengaruh secara s ignifikan terhadap harga saham. Nainggolan 2004 melakukan penelitian dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi PT. Lippo General Insurance Tbk, PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT. Panin Insurance Tbk pada periode 2000 – 20002. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan asuransi di Indonesia dimana perhitungan Early Warning System itu kita dapat mengetahui bagaimana kinerja keuangan financial performance suatu perusahaan asuransi dengan menggunakan metode analisis deskriptif, metode analisis kuantitatif yang terdiri dari metode analisis data dan analisis tren. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian terhadap laporan keuangan ketiga perusahaan dengan menggunakan analisis rasio Early Warning System, ketiga perusahaan ini berada diatas tingkat RBC yang ditetapkan oleh pemerintah untuk kategori perusahaan yang sehat rasio Pencapaian Solvabilitas metode RBC minimum 120. Anita, 2007 melakukan penelitian Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Jakarta BEJ. Analisis ini untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio - rasio. Untuk menilai tingkat kesehatan perbankan digunakan metode CAMEL yang merupakan standar Bank Indonesia dalam menilai tingkat kesehatan bank. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari : CAR, RORA, NPM, ROA, BOPO dan LDR terhadap perubahan harga saham di Bursa Efek Indonesia baik secara parsial maupun simultan dan seberapa besar pengaruh tersebut. Sedangkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh rasio- rasio keuangan CAR, RORA, NPM, ROA, BOPO dan LDR terhadap perubahan harga saham di Bursa Efek Indonesia dan seberapa besar pengaruh tersebut dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dan analisis tersebut menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara CAR, RORA, dan LDR terhadap harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta secara parsial, artinya Ha diterima. Sedangkan hasil uji parsial untuk ROA, BOPO dan NPM terhadap harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia tidak berpengaruh secara signifikan. Universitas Sumatera Utara

B. Pengertian Asuransi