Analisis Data Statistik GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Regression Standardized Residual 2 1 -1 -2 -3 F re q u e n c y 8 6 4 2 Histogram Dependent Variable: LN_Harga_Saham Mean =-1.15E-15฀ Std. Dev. =0.962฀ N =55 Perusahaan yang memiliki harga saham diatas rata-rata total keseluruhan nilai harga saham yaitu sebesar 313,36 terdiri dari 4 perusahaan. Perusahaan -perusahaan tersebut antara lain PT Asuransi Bintang Tbk, PT Asuransi Jasa Tania Tbk, PT Asuransi Ramayana Tbk, PT Lippo General Insurance Tbk.

B. Analisis Data Statistik

Dari data yang diperoleh, maka didapatkan hasil penelitian tentang Analisis Rasio Early Warning System yang meliput i Rasio Beban Klaim, RasioLikuiditas, Rasio Agent’s Balance to Surplus, dan Rasio Pertumbuhan Premi terhadap harga saham pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sebagai berikut:

a. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data penelitian adalah untuk menguji apakah dalam model statistik variabel-variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan. Cara yang paling sederhana adalah dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal sebagaimana Gambar 4.1 berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1: Grafik Histogram Sumber: Hasil Pengolahan Data Berdasarkan analisis grafik histogram Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa residual standar menyebar secara merata dan hampir simetris dengan indikator bentuk grafik yang menyerupai lonceng yang sempurna. Pengujian normalitas juga dapat menggunakan grafik normal plot dari residualnya. Berdasarkan Gambar 4.2 terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal grafik normal plot sehingga dari grafik histogram dan grafik normal plot. Gambar 4.2: Grafik Normal Plot Sumber: Hasil Pengolahan Data Berdasarkan grafik histogram dan grafik normal plot, menunjukkan bahwa model regresi yang layak dipakai dalam penelitian ini karena memenuhi asumsi normalitas. Untuk menentukan data dengan uji Kolmogrov-Smirnov, nilai signifikansi harus diatas 0,050 atau 5. Pengujian terhadap normalitas data dengan menggunakan Kolmogrov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov Smirnov Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E x p e c te d C u m P ro b 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: LN_Harga_Saham Universitas Sumatera Utara One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 55 .0000000 .63396300 .059 .042 -.059 .438 .991 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Residual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,438 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,991 dan di atas nilai signifikan 0,05 pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Berdasarkan nilai Kolmogorov- Smirnov Z tersebut dapat disimpulkan bahwa data yang akan digunakan dalam penelitian memiliki distribusi secara normal atau asumsi normalitas terpenuhi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah memiliki kondisi homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model penelitian dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID residual dan ZPRED prediksi variabel terikat. Universitas Sumatera Utara Regression Studentized Residual 2 1 -1 -2 -3 R e g re s s io n S ta n d a rd iz e d P re d ic te d V a lu e 2 1 -1 -2 -3 Scatterplot Dependent Variable: LN_Harga_Saham Gambar 4.3: Grafik Scatterplot Sumber: Hasil Pengolahan Data Hasil pengujian heteroskedastisitas, Gambar 4.3 menunjukkan tidak adanya pola tertentu dalam grafik scatterplot, kondisi tersebut dapat dilihat dari penyebaran data titik yang terjadi secara acak, baik dibawah maupun diatas nol pada sumbu Y, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi dinyatakan baik dan layak untuk digunakan, karena tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan pendekatan statistic yaitu dengan uji Glejser. Adapun tampilan uji Glejser adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Uji Glejser Universitas Sumatera Utara Coefficients a 87.419 70.433 1.241 .220 -193.246 61.871 -.541 -3.123 .003 23.219 45.519 .068 .510 .612 6.379 11.487 .099 .555 .581 -31.720 61.153 -.060 -.519 .606 Constant LN_Rasio_Beban_Klaim LN_Rasio_Likuiditas LN_Rasio_ABS LN_Rasio_PP Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: absut a. Sumber: Hasil Pengolahan Data Hasil tampilan output SPSS menunjukkan Rasio Likuiditas, Rasio Agent’s Balance to Surplus dan Rasio Pertumbuhan Premi secara signifikan mempengaruhi variabel dependen absolute absUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Untuk mendiagnosis adanya gangguan autokorelasi dalam model dapat dilakukan dengan melakukan pengujian dengan The Run Test. Tabel 4.9 Uji Autokorelasi Runs Test Harga_Saham Test Value a 255.00 Cases Test Value 27 Cases = Test Value 28 Total Cases 55 Number of Runs 28 Z -.134 Asymp. Sig. 2-tailed .894 a. Median Sumber: Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Hasil output SPSS 15.00 for windows menunjukkan bahwa nilai test adalah 255 dengan probabilitas 0,894 pada taraf signifikansi 0,05 yang berarti hipotesis nol diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi antar residual.

d. Uji Multikolinearitas

Peneliti melakukan deteksi adanya gejala gangguan multikolinearitas, maka dapat dilakukan dengan melihat hasil pengujian yang diperoleh pada hasil nilai VIF danTolerance dari model penelitian. Tabel 4.10 Hasil Pengujian Multikolinearitas Coefficients a 6.408 .392 16.333 .000 .249 .345 .140 .723 .473 .435 2.300 .515 .254 .301 2.030 .048 .743 1.346 .181 .064 .567 2.834 .007 .409 2.445 .110 .341 .042 .323 .748 .981 1.020 Constant LN_Rasio_Beban_Klaim LN_Rasio_Likuiditas LN_Rasio_ABS LN_Rasio_PP Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: LN_Harga_Saham a. Sumber: Hasil Pengolahan Data Berdasarkan Tabel 4.10 tidak terdapat satu variabel yang mempunyai nilai VIF 5, artinya keempat variabel independent tersebut tidak terdapat hubungan multikolinearitas dan dapat digunakan untuk memprediksi harga saham selama periode pengamatan 2005 - 2009.

C. Pengujian Hipotesis 1. Analisis Regresi Berganda