Sistem Pewarnaan Lingkungan dan Kondisi fisik Tata Ruang Perpustakaan

4. Keuntungan yang diperoleh dengan adanya pencahayaan yang baik antara lain meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja, mengurangi ketegangan pada mata dan kelehan jiwa serta dapat meningkatkan prestise suatu lembaga perpustakaan. 5. Hindari sinar matahari secara langsung serta memilih secara langsung lampu yang dapat memberikan sifat dan penerangan yang tepat. Kegiatan diperpustakaan sebagian besar adalah merupakan kegiatan membaca oleh karena itu perlu pengaturan cahaya yang baik, agar terhindar dari hal–hal yang tidak diinginkan seperti: 1. kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan efisiensi 2. kelelahan mental 3. keluhan–keluhan pegal didaearah mata, dan sakit kepala sekitar mata 4. keluhan kerusakan alat penglihatan 5. meningkatkan kecelakaan Lasa, 2005: 169 Menurut Lasa 2005: 170,171 pada dasarnya cahaya yang masuk kedalam ruangan ada dua macam yaitu : a. Cahaya alam adalah cahaya yang ditimbulkan oleh matahari dan kubah langit. Cahaya matahari harus dibatasi dan diusahakan tidak langsung masuk keruangan karena dapat menyebabkan kenaikan suhu ruangan.Cahaya kubah langit adalah cahaya yang berasal dari kubah langit, dan dapat dimanfaatkan untuk penerangan ruangan karena tidak membawa radiasi panas secara langsung seperti sinar matahari. b. Cahaya buatan, adalah cahaya yang ditimbulkan oleh benda atau gerakan benda yang dibuat manusia baik yang berupa lampu TL maupun lampu pijar. Penggunaan lampu TL sebagai alat penerangan sebaiknya dengan menggunakan komponen TL Ballast, Kondensator, Starter yang baik sehingga dapat mengurangi getaran cahaya yang timbul dari sumber cahaya tersebut Departemen Pendidikan Nasional RI 2004: 132

2.3.4 Sistem Pewarnaan

Warna sangat mempengaruhi orang yang bekerja dan membaca diperpustakaan, warna juga dapat mengoptimalkan konsentrasi dan mempengaruhi jiwa seseorang yang dapat membuat seseorang menjadi nyaman, hangat. Oleh karenanya dalam perencanaan ruang perpustakaan perlu di pahami sifat dan pengaruh warna. Lasa 2005: 164 Mengatakan bahwa warna yang kondusif untuk ruang perpustakaan antara lain : a. warna merah menggambarkan panas, warna kegemaran, dan kegiatan bekerja. Warna ini berguna untuk merangsang panca indra dan jiwa agar bermanfaat dalam melaksanakan tugasnya. b. Warna kuning menggambarkan kehangatan, warna ini akan merangsang mata dan syaraf yang dapat menimbulkan perasaan gembira. c. Warna hijau menimbulkan suasana sejuk dan kedamaian oleh karena warna ini cocok untuk tempat–tempat ibadah, dan lainnya. Universitas Sumatera Utara Dalam pemilihan warna untuk suatu ruangan perpustakaan sangat erat hubungannya dengan faktor penerangan, artinya harus diperhatikan nilai–nilai pemantulannya. Misalnya warna dinding sebelah bawah misalnya harus lebih gelap dari warna dinding sebelah atas agar tidak terjadi pemantulan dari bagian lain ruang tersebut. Menurut Lasa 2005: 164 Pemilihan warna yang sesuai untuk ruang dalam akan memberi kesan: 1. suasana yang menyenangkan dan menarik 2. dapat meningkatkan semangat dan gairah kerja, sehingga akan mampu meningkatkan produktivitas kerja. 3. mengurangi kelelahan. Sedangkan menurut Purwono dalam Suryanto 2006: 355 bahwa ”Pemilihan warna untuk suatu ruangan agar tampil indah dan nyaman dipadukan dengan perabot, asesoris pendukung tata ruang serta sistem pencahayaan akan menghadirkan suasana ruang yang berbeda-beda. Seperti warna terang kuning, orange, merah membuat ruangan terasa meriah, hangat dan akrab”. Lain halnya dengan Darmono 2001: 202 menyatakan bahwa, pilihan warna dinding juga dapat mempengaruhi rasa tenang. Karena perpustakaan memerlukan suasana tenang, maka pilihan warna dasar ruangan hendaknya jangan terlalu tajam dan mencolok. Warna netral dan tenang sangat menunjang suasana tenang diperpustakaan. Dari uraian diatas jelas bahwa warna memiliki pengaruh psikologis bagi manusia, pemilihan warna yang tepat akan sangat mempengaruhi jiwa seseorang yang dapat membuat suasana nyaman, hangat,yang pada gilirannya akan membuat seseorang dapat bertahan lebih lama lagi didalam suatu gedung perpustakaan, demikian sebaliknya pemilihan warna yang tidak sesuai akan mengakibatkan kejenuhan, rasa bosan, kurang nyaman dan lain sebagainya. Pemilihan warna-warna ruang perpustakaan harus disesuaikan dengan keadaan perpustakaan yang memerlukan tenang dan terang, maka faktor pemantulan cahaya juga perlu mendapat perhatian khusus, disamping cahaya hendaknya perlu dihindari penggunaan warna gelap, karena warna ini menimbulkan kesan suram, sempit dan sesak pada suatu ruangan. Dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman 2004: 132 dijelaskan memilih warna dinding dan perabot yang mendominasi ruang yang dapat memantulkan atau menyerap sinar yang intensitas pantulan cahaya warna antara lain: 1. White putih 80 2. Salman blewak 53 Universitas Sumatera Utara 3. Ivori muda krem 71 4. Pale- apple green hijau daun 51 5. Apricot beige kuning kunyit 66 6. Medium grey abu – abu 43 7. Lemon yellow kuning muda 65 8. Light green hijau muda 41 9. Ivory kuning gading 59 10. Pale blue biru muda 41 11. Light buff coklat muda 56 12. Deep rose merah muda 12 13. Dark green hijau tua 9 14. Peach kuning tua 53 Dari daftar intensitas tersebut diatas terlihat dengan jelas warna–warna cerah seperti putih, krem, kuning kunyit, kuning muda, kuning gading, coklat muda, kuning tua memiliki intensitas yang cukup tinggi dan warna gelap seperti merah mawar, hijau tua, intensitasnya cukup rendah bahkan warna gelap lainnya seperti merah tua, hitam, coklat tua tidak memiliki intensitas untuk suatu ruangan perpustakaan. Pemaparan di atas dapat dipahami bahwa gangguan suara baik yang bersumber dari ruang perpustakaan maupun yang bersumber dari luar perpustakaan dapat mempengaruhi tingkat konsentrasi dan kenyamanan dari pengguna perpustakaan untuk itu dalam perencanaan ruang perpustakaan perlu diperhatikan penerapan sistem akustik. Sintesis: Sesuai dengan pendapat pakar di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan tataruang adalah suatu tatanan yang dapat menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan dalam sebuah ruangan. Hal ini terlihat dari indikator: 1. Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan 2. Tata Letak 3. Sirkulasi udara 4. Sistem Penerangan 5. Sistem Pewarnaan

2.4 Kepuasan Pengguna