Prinsip – prinsip Dasar Pembelajaran Konstruktivisme

tersebut dengan apa yang telah mereka ketahui dan pelajari sendiri. Secara rinci ciri-ciri model pembelajaran konstruktivisme diuraikan oleh Driver dan Oldham dalam Matthews : 3 a. Orientasi. Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan motivasi dalam mempelajari suatu topik. b. Elicitasi. Siswa diberi kesempatan untuk mendiskusikan apa yang diobservasikan dalam wujud tulisan, gambar, atau poster. c. Restrukturasi ide. Dalam hal ini ada tiga hal: 1 Klarifikasi ide yang dikontraskan dengan ide-ide orang lain atau teman melalui diskusi atau pengumpulan ide. 2 Membangun ide yang baru. 3 Mengevaluasi ide baru dengan eksperimen. d. Penggunaan ide dalam banyak situasi. Ide atau pengetahuan yang telah dibentuk oleh siswa perlu diaplikasikan pada situasi yang dihadapi. e. Riview, bagaimana ide itu berubah. Dalam mengaplikasikan pengetahuannya seseorang perlu merevisi gagasannya baik dengan menambahkan suatu keterangan ataupun dengan mengubahnya menjadi lengkap. 3 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan , Yogyakarta: Kanius, 1997 h. 69-70.

4. Implikasi Konstruktivisme dalam Pembelajaran

Paham konstruktivisme, berpandangan bahwa mengajar bukan kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya dengan menggunakan pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa. Dengan demikian model pembelajaran ini tidak lagi berpegang pada konsep pengajaran dan pembelajaran yang lama, dimana guru hanya mentransfer ilmu kepada siswa tanpa siswa itu berusaha sendiri dan menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki. Ada beberapa implikasi teori konstruktivisme dalam pembelajaran, antara lain: 4 a. Memusatkan perhatian berpikir atau proses mental anak tidak hanya pada hasilnya. Disamping kebenaran jawaban siswa, guru juga harus memahami proses yang digunakan siswa sehingga sampai pada jawaban yang dimaksud. b. Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas konstruktivisme, penyajian pengetahuan tidak mendapat penekanan. 4 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidikan dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas , Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009, h.151-152.