Pengertian Pendekatan Konstruktivisme Pendekatan Konstruktivisme

hasil pembelajaran siswa yang bersangkutan. Para siswa akan memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan tergantung pada pengalaman dan perspektif yang digunakan dalam menggiatkan prestasinya. Pemahaman dan karakteristik siswa tersebut sangat membantu dalam mencari dan menilai pendapat siswa. d. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa Belajar menjadi lebih baik jika tuntutan kognitif, sosial, dan emosional dari kurikulum dapat dicapai oleh para siswa. Oleh karena itu harus ada hubungan tertentu antara tuntutan kurikulum dan anggapan yang dibawa oleh setiap siswa ke dalam kegiatan kurikuler. e. Menilai belajar siswa dalam konteks pembelajaran Dalam menilai belajar siswa dalam konteks pembelajaran harus memperhatikan anggapan para siswa mengenai suatu pengetahuan, karena setiap siswa memiliki anggapan tertentu mengenai pengetahuan. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki kemampuan kepribadian dan keterampilan kemasyarakatan dalam proses pembelajaran untuk menyiapkan siswa menjadi pribadi yang memiliki pengetahuan dan kemampuan tertentu.

3. Ciri – ciri Pembelajaran Konstruktivisme

Ciri yang dapat ditemukan dalam model pembelajaran konstruktivisme adalah siswa tidak didoktrinasi dengan pengetahuan yang disampaikan oleh guru, melainkan siswa sendiri menemukan dan mengeksplorasi pengetahuan tersebut dengan apa yang telah mereka ketahui dan pelajari sendiri. Secara rinci ciri-ciri model pembelajaran konstruktivisme diuraikan oleh Driver dan Oldham dalam Matthews : 3 a. Orientasi. Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan motivasi dalam mempelajari suatu topik. b. Elicitasi. Siswa diberi kesempatan untuk mendiskusikan apa yang diobservasikan dalam wujud tulisan, gambar, atau poster. c. Restrukturasi ide. Dalam hal ini ada tiga hal: 1 Klarifikasi ide yang dikontraskan dengan ide-ide orang lain atau teman melalui diskusi atau pengumpulan ide. 2 Membangun ide yang baru. 3 Mengevaluasi ide baru dengan eksperimen. d. Penggunaan ide dalam banyak situasi. Ide atau pengetahuan yang telah dibentuk oleh siswa perlu diaplikasikan pada situasi yang dihadapi. e. Riview, bagaimana ide itu berubah. Dalam mengaplikasikan pengetahuannya seseorang perlu merevisi gagasannya baik dengan menambahkan suatu keterangan ataupun dengan mengubahnya menjadi lengkap. 3 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan , Yogyakarta: Kanius, 1997 h. 69-70.