Pembelajaran Pada Kelas Kontrol Tanpa Pendekatan Konstruktivisme

mind mapping hasil nilai kognitif rata-rata posttest lebih besar dari pada kelas kontrol yang pembelajarannya tanpa mengunakan pendekatan konstruktivisme dengan teknik mind mapping . Tabel 17 Hasil Rata-Rata Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol No Rata- rata Posttest 1. Eksperimen Kontrol 78,2 71,2 Sumber: Hasil Perhitungan Data Nilai Posttest Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas XI SMAN 7 Bandar Lampung Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol 78,2 71,2. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen memperoleh hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap data posstest kelas ekperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan Uji-t diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini dibuktikan dengan t hitung t tabel 4,03 2,01. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikasi dalam penggunaan pendekatan konstruktivisme dengan teknik mind mapping terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas XI SMAN 7 Bandar Lampung pada materi jaringan tumbuhan. Hasil tersebut diperoleh karena dalam penerapan pendekatan konstruktivisme dengan teknik mind mapping dalam proses pembelajaran guru selalu memberikan motivasi belajar siswa terhadap materi yang akan dipelajari pada setiap awal pembelajaran, yaitu dengan memberikan apersepsi pada tahap awal berupa pertanyaan yang bersifat korerasional, konstektual dan dapat menimbulkan rasa keingintahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Selain itu, guru selalu menyampaikan tujuan pembelajaran sehinga siswa mengetahui target yang harus dicapai. Pada tahap eksplorasi siswa membuat catatan dengan mind mapping dari buku panduan yang sudah ada. Pada tahap ini semua siswa melakukan kegiatan yang sama yaitu membuat catatan dengan teknik mind mapping dikertas karton dengan spidol berwarna yang telah dibawa oleh masing-masing siswa. Selama tahap ini guru menjadi fasilitator yakni menjawab pertanyaan siswa jika ada hal yang kurang dimengerti, selain itu uru bertindak sebagai organisator yakni mengkondisikan kelas dengan cara berkeliling ke setiap meja siswa. Selanjutnya pada tahap penjelasan konsep, guru memilih beberapa siswa untuk menempelkan dan memaparkan hasil karya mind mapp nya tersebut. Pada tahap aplikasi guru mengajukan pertanyaan yang terkait materi. Pada ini siswa antusias menjawab pertanyaan dan menanggapi jawaban dari temannya berdasarkan literatur dan argumen masing-masing sehingga terjadi pertukaran informasi antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Sedangkan guru menanggapi jawaban- jawaban dari siswa dan mengarahkannya pada jawaban yang benar.