Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik

commit to user 45 Keterangan: CFROA = Cash Flow Return On Assets EBIT = Laba sebelum bunga dan pajak Dep = Depresiasi Total Assets = Total aktiva Beban non kas = Beban non kas lainnya selain depresiasi

E. Metode dan Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan statistik deskriptif dan pengujian hipotesis. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS relase 16.

1. Statistik Deskriptif

Pengujian ini terdiri dari penghitungan mean, median, standar deviasi, maksimum, dan minimum dari masing-masing data sampel. Pengujian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku mengenai data sampel tersebut.

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi berganda. Sebagai prasyarat dilakukan regresi berganda dilakukan uji asumsi klasik untuk memastikan bahwa data penelitian valid, tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien Ghozali, 2009. Pengujian asumsi klasik meliputi: commit to user 46 a. Uji Normalitas Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat normal atau tidak, karena bagi suatu variabel yang mempunyai karakteristik tidak normal maka dapat mengurangi ketepatan dalam pengujian hipothesis. Hasil pengujian normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujian apabila p value 0.05 maka data berdistribusi secara normal, sedangkan apabila p value dari 0.05 data tida berdistribusi normal. Hal ini didukung juga dengan tampilan grafik histogram dan normal probability plot. b. Uji Multikolineritas Multikolineritas merupakan suatu keadaan dimana terdapat hubungan sempurna antara beberapa semua variabel independen dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel independennya. Jika di antara variabel independen terjadi korelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol Ghozali, 2009. Pendektesiannya dilakukan dengan menggunakan toleransi value Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai tolerance value 0,1 dan VIF 10 maka tidak terjadi multikolineritas. Multikolinearitas terjadi ketika VIF 10. Akibat dari multikolinearitas adalah koefisien- commit to user 47 koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standar eror setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga. c. Uji Autokolerasi Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi antara anggota-anggota di serangkaian observasi yang terletak berderetan secara series dalam bentuk waktu untuk data time series atau korelasi antara tempat yang berdekatan untuk data cross sectional. Autokorelasi timbul karena kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi ini adalah uji Durbin Watson yaitu dengan membandingkan nilai tabel Durbin Watson dengan nilai Durbin Watson yang diperoleh dari penghitungan regresi. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: a Jika dl d hitung, maka terjadi autokorelasi positif. b Jika 4 – dl d hitung, maka terjadi autokorelasi negatif. c Jika du d hitung 4 – du maka tidak terjadi autokorelasi. d. Uji Heteroskedastitas Heteroskedastitas berarti tidak terdapat varian yang tidak sama dalam kesalahan pengganggu. Untuk menentukan heteroskedastitas dengan grafik scatterplot, titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, baik di atas atau di bawah angka 0 pada sumbu Y. Bila kondisi ini terpenuhi maka tidak terjadi heteroskedastitas. commit to user 48 Persamaan regresi berganda untuk penelitian ini adalah: Tobin’s q = + WOMDUM + MINORITY + OUTSIDER + AGE + BSTUDY + PPEBVA + MVEBVE + PER + CFROA + Tabel 3.1 Keterangan Persamaan Regresi Berganda Simbol Keterangan Y Nilai perusahaan yang diukur dengan tobin’s q. WOMDUM Keberadaan wanita dalam anggota dewan komisaris, 1 = ada, 0 = tidak ada. MINORITY Keberadaan etnis Tionghoa dalam anggota dewan komisaris, 1 = ada, 0 = tidak ada. OUTSIDER Proporsi outside directors AGE Proporsi usia anggota dewan komisaris yang lebih dari 40 tahun. BSTUDY Proporsi anggota dewan komisaris yang memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan bisnis. PPEBVA Book Value of Gross Property, Plant and Equipment to The Book Value of The Assets ratio MVEBVE Market to Book Value of Equity ratio PER Price Earning Ratio CFROA Kinerja keuangan yang diukur dengan CFROA Cash Flow Return of Asset commit to user 49

3. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 116 92

Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

1 64 141

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Pengaruh Rasio Keuangan Dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Harga Saham Pada Industri Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 70 120

Pengaruh Investment Opportunity Set, Return on Investment, dan Net Profit Margin Terhadap Devidend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 34 89

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Investment Opportunity Set dan Profitabilitas terhadap Return Saham dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 59 170

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 70 119

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

1 49 103

Pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 7 92