commit to user
51
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan mengenai hasil analisis terhadap data yang digunakan dalam penelitian dan pembahasan hasil analisis.
A. Hasil Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan metoda purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008. Data ini bersumber dari situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id tahun 2008,
yaitu laporan keuangan dan annual report dan sumber-sumber lain yang yang relevan dengan data yang dibutuhkan. Syarat-syarat perusahaan sampel
adalah: a. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dan annual report tahun
2008. b. Perusahaan yang memiliki data profil dewan komisaris secara lengkap.
c. Laporan keuangan perusahaan sampel tidak menunjukkan adanya saldo total ekuitas dan laba yang negatif. Penggunaan ekuitas dan laba negatif
menyebabkan proksi-proksi IOS dan CFROA menjadi bias dan tidak bermakna.
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebanyak 75 perusahaan. Daftar
commit to user
52
perusahaan yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat di dalam lampiran. Tabel berikut menyajikan rincian perusahaan yang menjadi sampel.
Tabel 4.1 Sampel Penelitian
Keterangan Jumlah
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008
380 Perusahaan yang mempunyai data tidak
lengkap
305
Jumlah perusahaan sampel 75
B. Statistik Deskriptif
Pada tabel berikut ini akan dijelaskan statistik deskriptif dari variabel- variabel penelitian. Informasi mengenai statistik deskripstif tersebut meliputi:
nilai minimum, maksimum, rata-rata mean dan standar deviasi dihitung menggunakan alat bantu statistik SPSS relase 16. Hasil dari perhitungan
tersebut ditampilkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif
Variabel N
Min Max
Mean Std
Deviation TOBIN
OUTSIDER AGE
BSTUDY PPEBVA
MVEBVE
75 75
75 75
75 75
0,01 0,22
0,60 0,17
0,002 0,08
4,67 0,75
1,00 1,00
0,900 6,04
0,7435 0,3935
0,9635 0,6431
0,27220 1,2227
0,68561 0,09895
0,10022 0,23564
0,243877 1,19410
commit to user
53
PER CFROA
75 75
0,03 0,002
357,14 0,498
28.5347 0,13249
56,99170 0,100092
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai perusahaan yang diproksikan dengan rasio tobin’s q nilai minimumnya adalah 0,01 sedangkan nilai
maksimumnya adalah 4,67 dengan nilai rata-ratanya 0,7435. Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan yang digunakan sebagai sampel
memiliki nilai yang positif meningkat. Nilai mean PPEBVA atau Book Value of Gross Property, Plant and
Equipment to The Book Value of The Assets ratio adalah 0,27213, nilai minimumnya 0,002 yang dicapai oleh PT Dayaindo Resources International
Tbk, sedangkan nilai maksimunya adalah 0,900 dicapai oleh PT Colorpak Indonesia Tbk.
Rasio MVEBVE menunjukan besarnya perbandingan antara nilai pasar saham dengan besarnya ekuitas perusahaan. Nilai maksimum
MVEBVE adalah 6,04 yang dicapai oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk, perusahaan dengan rasio MVEBVE yang tinggi mengindikasikan bahwa
perusahaan memiliki pertumbuhan nilai pasar saham yang besar. Sedangkan PT Lippo Karawaci memiliki rasio MVEBVE terendah. Nilai mean dari rasio
MVEBVE adalah 1,2227. Ukuran yang umum dipakai untuk melihat suatu harga saham apakah
mahal atau tidak adalah Price to Earning Ratio PER. Dalam tabel di atas menunjukkan nilai maksimum PER adalah 357,14 yang dicapai oleh PT Bukit
Darmo Property Tbk sedangkan nilai minimum dicapai oleh PT Lippo
commit to user
54
Karawaci dengan rasio PER 0,03. Jika semakin tinggi PER suatu saham, maka semakin mahal harga saham tersebut. Sebaliknya semakin kecil PER suatu
saham, semakin murah harga saham tersebut. Rasio PER juga dapat menjadi
indikasi pertumbuhan perusahaan, semakin besar nilai PER maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk bertumbuh.
Hasil deskriptif kinerja keuangan yang diukur dengan CFROA diperoleh rata-rata hanya sebesar 0,13249. Hal ini dikarenakan adanya imbas
krisis keuangan global yang dirasakan Indonesia pada tahun 2008, perekonomian Indonesia mulai mendapat tekanan berat pada triwulan IV
tahun 2008. Hal itu tercermin pada perlambatan ekonomi secara signifikan terutama karena anjloknya kinerja ekspor. Di sisi eksternal, neraca
pembayaran Indonesia mengalami peningkatan defisit dan nilai tukar rupiah mengalami pelemahan signifikan www.bi.go.id.
Ada sekitar 39 susunan dewan komisaris pada perusahaan- perusahaan di Indonesia terdiri dari anggota komisaris independen. Proporsi
ini sudah baik, karena berdasarkan peraturan yang dikeluarkan Bapepam tanggal pada 1 Juli 2000, bahwa proporsi dewan komisaris independen adalah
30 dari total dewan komisaris. Sehingga rata-rata proprsi dewan komisaris independen untuk perusahaan sampel sudah terpenuhi.
Rata-rata proporsi umur anggota dewan komisaris perusahaan sampel yang berusia lebih dari 40 tahun adalah 96. Jadi hampir seluruh anggota
dewan komisaris perusahaan sampel sudah berusia matang dan stabil dalam mencapai karirnya.
commit to user
55
Proporsi anggota dewan komisaris perusahaan sampel yang berlatar belakang pendidikan bisnis rata-rata adalah 64 dari total dewan komisaris,
sedangkan sedikitnya atau paling rendah adalah 17 yaitu proporsi dewan komisaris yang dimiliki oleh PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.
Dengan memiliki pengetahuan bisnis maka setidaknya anggota dewan komisaris memiliki kemampuan lebih baik untuk mengelola dan mengambil
keputusan bisnis.
C. Pengujian Asumsi Klasik