Investment Opportunity Set IOS

commit to user 22 belakang pendidikan yang dimiliki oleh anggota dewan berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki. Meskipun bukan menjadi suatu keharusan bagi seseorang yang akan masuk dunia bisnis untuk berpendidikan bisnis, akan lebih baik jika anggota dewan memiliki latar belakang pendidikan bisnis dan ekonomi. Dengan memiliki pengetahuan bisnis dan ekonomi yang ada, setidaknya anggota dewan memiliki kemampuan lebih baik untuk mengelola bisnis dan mengambil keputusan bisnis daripada tidak memiliki pengetahuan bisnis dan ekonomi. Pada akhirnya hal ini akan mempengaruhi nilai perusahaan.

3. Investment Opportunity Set IOS

Investment Opportunity Set IOS adalah kesempatan investasi yang merupakan pilihan investasi di masa yang akan datang dan mencerminkan adanya pertumbuhan aktiva dan ekuitas Tjandra, 2005. Istilah investment opportunity set pertama kali dikemukakan oleh Myers 1977. Pada dasarnya IOS merupakan pilihan kesempatan investasi masa depan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan aktiva perusahaan atau proyek yang memiliki net present value positif. Sehingga IOS memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan, karena IOS merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi dari aktiva yang dimiliki assets in place dan opsi investasi di masa yang akan datang, dimana IOS tersebut akan mempengaruhi nilai suatu perusahaan Pagalung, 2003. Menurut Gaver dan Gaver 1993, IOS merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen di commit to user 23 masa yang akan datang, yang pada saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang lebih besar. McConnel dan Muscarella 1984 menguji gagasan dalam kaitannya dengan tingkat pengeluaran research and development perusahaan. Ternyata kenaikan dalam pengeluaran modal, relatif terhadap harapan- harapan sebelumnya, mengakibatkan kenaikan return atas saham sekitar waktu pengumuman, dan sebaliknya return negatif atas perusahaan melakukan penurunan pengeluaran modal. Temuan tersebut telah membawa kepada suatu hasil yang menyatakan bahwa keputusan investasi yang dilakukan mengandung informasi yang berisi sinyal-sinyal akan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Menurut Gaver dan Gaver 1993 opsi investasi masa depan tidak semata- mata hanya ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek yang didukung oleh kegiatan riset dan pengembangan saja, tetapi juga dengan kemampuan perusahaan dalam mengeksploitasi kesempatan mengambil keuntungan dibandingkan dengan perusahaan lain yang setara dalam suatu kelompok industrinya. Kemampuan perusahaan yang lebih tinggi ini bersifat tidak dapat diobservasi unobservable, sehingga perlu dipilih suatu proksi yang dapat dihubungkan dengan variabel lain dalam perusahaan. Berbagai macam proksi pertumbuhan perusahaan yang dinyatakan dalam satu set kesempatan investasi atau IOS telah digunakan oleh peneliti. Proksi IOS dalam penelitan Kallapur dan Trombley 1999 dibagi menjadi tiga proksi, yaitu: commit to user 24 a Proksi berdasar harga price-based proxies Mendasarkan pada perbedaan antara asset dan nilai pasar saham. Jadi proksi ini sangat tergantung pada harga saham. Proksi ini mendasarkan pada suatu ide yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dengan harga harga saham, selanjutnya perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif dari aktiva-aktiva yang dimiliki assets in place. Proksi-proksi ini meliputi, Market value of equity plus book value of debt V, Ratio of book to market value of asset AV, Ratio of book to market value of equity BEMVE, Ratio of book value of. property, plant, and equipment to firm value, PPEV dan Ratio of replacement value of assets to market value, Ratio of depreciation expense to value DEPV, dan Earning Price Ratio PER. b Proksi berdasar investasi investment-based proxies Menunjukkan tingkat aktivitas investasi yang tinggi secara positif berhubungan dengan IOS perusahaan Kallapur dan Trombley, 1999. Perusahaan dengan IOS tinggi akan memiliki investasi yang tinggi. Selanjutnya ditemukan bahwa aktivitas investasi modal yang diukur dengan ratio capital expenditures to assets sebagai proksi IOS mempunyai hubungan positif dengan realisasi pertumbuhan. Proksi ini mencakup Ratio RD expense to firm value RDV, Ratio of RD expense to total assets RDA, Ratio of RD expense to sales commit to user 25 RDS, Ratio of capital addition to firm value CAPX, dan Ratio of capital addition to asset book value CAPXA. c Proksi berdasar varian variance measures Mendasarkan pada ide pilihan akan menjadi lebih bernilai sebagai variabilitas dari return dengan dasar pada peningkatan asset. Kallapur dan Trombley 1999 menggunakan proksi variance of total return dan market model beta. Sedangkan Gaver dan Gaver 1993 menggunakan varian return. Saputro dan Jogiyanto 2002 di Indonesia menggunakan varian return dan beta asset seperti penelitian sebelumnya misalnya Smith dan Watts 1992 dan Gaver dan Gaver 1993. Smith dan Watts 1992 dan Gaver dan Gaver 1993 menyatakan bahwa terdapat alternatif proksi gabungan sebagai upaya untuk mengurangi adanya kesalahan pengukuran yang terdapat pada proksi dengan rasio individual. Penggabungan dari beberapa alternatif proksi IOS dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi measurement error yang ada pada proksi dengan rasio individual, sehingga akan menghasilkan pengukuran yang baik untuk set kesempatan investasi. Supaya lebih jelas, beberapa mapping penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penggunaan proksi IOS dapat diringkas dalam tabel berikut ini: commit to user 26 Tabel 2.1 Maping Penelitian IOS Terdahulu No. Proksi Penelitian Sebelumnya Proksi Berbasis Harga 1 Market Value of Equity + Book Value of Debt Kallapur dan Trombley 1999 2 Market Book to Value of Equity ratio Hartono 1999, Cahan dan Hossain 1996, Sami et al 1999, Fajrijanti dan Hartono 2000, Subekti 2000, Prasetyo 2000, dan Nopratiwi 2001. 3 Market to Value of Equity ratio Lewelen, Loderer dan Martin 1990, Collin Kothari, 1989; Chung dan Charoenwong, 1991; Cahan dan Hossain, 1996; Sami etr sl 1999, Hartono 1999, Gaver dan Gaver 1993, Fijrijanti 2000, Norpratiwi 2001 4 Book to Value of Equity ratio Kallapur Trombley 1999 5 Book to market value of asset ratio Kallapur Trombley 1999, Gaver dan Gaver 1993, Smith dan Watts 1992 6 Market Value of the firm to book value of assets Cahan dan Hossain 1996, Gaver dan Gaver 1993 7 Property, Plant and equipment to firm value ratio Kallapur Trombley 1999, Skinner 1993 8 Tobin’s Q, ratio replacement value of assets to market value Kallapur Trombley 1999, Skinner 1993 9 Depreciation to firm value ratio Kallapur Trombley 1999, Smith dan Watts 1992 10 Earning to price ratio Kester 1984; Chung dan Charoenwong, 1991; Smith dan Watts, 1992; Cahan dan Hossain, 1996; Sami et. al 1999, Kallapur dan Trombley, 1989; Gaver dan Gaver 1993; Prasetyo 2000, Norpratiwi 2001 commit to user 27 11 Price to earning ratio Subekti, 2000; Fijrijanti, 2000; Hartono, 1999 12 Gross Property, Plant, and equipment to market value of assets ratio Sami, et al, 1999 13 Book value of gross property, plant, and equipment to the book value of assets ratio Subekti, 2000 14 Depreciation to total assets ratio Sami et al 1999 Proksi Berbasis Investasi 1 RD expense to firm value ratio Kallapur dan Trombley, 1989; Smith dan Watts 1992 2 RD expenses to total assets ratio Kallapur dan Trombley, 1989; Gaver dan Gaver 1993; Hartono, 1999 3 RD expenses to sales ratio Kallapur dan Trombley, 1989; Skinner 1993 4 Capital expenditure to firm value ratio Smith dan Watts 1992 5 Capital expenditure commited to total assets ratio Sami et al 1999 6 Total capital expenditure to book total assets ratio Smith dan Watts 1992; Fijrijanti, 2000; Prasetyo 2000, Norpratiwi 2001 7 Capital addition to firm value ratio Kallapur dan Trombley, 1989 8 Capital addition to assets book value ratio Kallapur dan Trombley, 1989; Surbekti, 2000 9 Investment to sales ratio Hartono, 1999 10 Investment to earning ratio Hartono 1999 Proksi berbasis Varian 1 Variance of total return Kallapur dan Trombley, 1989; Smith dan commit to user 28 Watts 1992; Gaver dan Gaver 1993 2 Market Model beta Kallapur dan Trombley, 1989 3 Assets beta Skinner, 1993 4 Variance of asset-deflated sales Christy, 1989; Sami et. Al 1999 Proksi berbasis Gabungan 1 Skor faktor Gaver dan Gaver, 1993; Semi et al, 1999; Kallapur dan Trombley, 1999; Fijrijanti, 2000; Subekti, 2000; Prasetyo, 2000 2 Variable instrumental Gaver dan Gaver, 1993; Smith dan Watts, 1992; Kallapur dan Trombley, 1999; Hartono, 1999; Fijrijanti, 2000; 3 Gabungan proxy individu menurut klasifikasi Saputro, 2003 Sumber: Makalah RUII

4. Kinerja Keuangan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 116 92

Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

1 64 141

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Pengaruh Rasio Keuangan Dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Harga Saham Pada Industri Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 70 120

Pengaruh Investment Opportunity Set, Return on Investment, dan Net Profit Margin Terhadap Devidend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 34 89

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Investment Opportunity Set dan Profitabilitas terhadap Return Saham dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 59 170

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 70 119

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

1 49 103

Pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 7 92