Nilai Perusahaan Landasan Teori

commit to user 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Setelah kita membahas pendahuluan di dalam Bab I, pada Bab II ini akan dijelaskan mengenai landasan teori, kerangka teoritis, serta penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis dalam penelitian ini.

A. Landasan Teori

Landasan teori ini menerangkan teori yang mendasari komponen maupun variabel penelitian.

1. Nilai Perusahaan

Tujuan pokok yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah memaksimumkan profit, pandangan ini semakin lama telah bergeser akibat kelemahan-kelemahan yang ditemui dalam tujuan ini Sartono, 2004. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain: 1 standar ekonomi mikro dengan memaksimalkan profit adalah bersifat statis karena tidak memperhatikan dimensi waktu, sehingga tidak ada perbedaan antara profit dalam jangka pendek maupun panjang, 2 pengertian profit itu sendiri, apakah memaksimumkan jumlah profit secara nominal ataukah tingkat profit, 3 menyangkut risiko yang berkaitan dengan setiap alternatif keputusan, memaksimumkan profit tanpa mempertimbangkan risiko yang akan terjadi adalah suatu kesalahan fatal, 4 memaksimukan profit bisa commit to user 11 saja dilakukan dengan menanamkan dana hasil penjualan saham melalui deposito, namun pemegang saham akan meminta tingkat keuntungan yang lebih besar dari tingkat deposito atas risiko yang lebih besar, sehingga harga pasar menurun akibatnya nilai perusahaan.akan menurun pula. Berdasarkan kelemahan tersebut maka nilai perusahaan akan bergeser menjadi bentuk memaksimumkan tujuan perusahaan melalui peningkatan kemakmuran para pemegang saham maximization wealth of stockholders, kemakmuran pemegang saham meningkat apabila harga saham yang dimiliknya meningkat. Nilai perusahaan pada perusahaan publik ditentukan oleh pasar saham, sedangkan nilai perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan kepada publik juga sangat dipengaruhi oleh pasar yang sama Sartono, 2004. Salah satu alternatif yang digunakan dalam menilai nilai perusahaan adalah dengan menggunakan tobin’s q. Rasio ini dikembangkan oleh James Tobin. Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap mata uang investasi inkremental. Jika rasio q diatas satu, ini menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi, hal ini akan merangsang investasi baru. Jika rasio q dibawah satu, investasi dalam aktiva tidak akan menarik Herawaty, 2008. Hal ini terjadi karena semakin besar nilai pasar asset perusahaan, maka semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut. commit to user 12 Jadi, rasio q merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa efektif manajemen memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomis dalam kekuasaannya. Penelitian yang dilakukan oleh Lindenberg dan Ross 1981 dan Copeland 2002 yang dikutip oleh Darmawati, Rahayu, dan Khomsiyah 2004, menunjukkan bagaimana rasio q dapat diterapkan pada masing-masing perusahaan. Mereka menemukan bahwa beberapa perusahaan dapat mempertahankan rasio q yang lebih besar dari satu. Teori ekonomi mengatakan bahwa rasio q yang lebih besar dari satu akan menarik arus sumber daya dan kompetisi baru sampai rasio q mendekati satu. Black et al. dalam Sukamulja 2004 menyatakan bahwa tobin’s q yang digunakan, memasukkan semua unsur utang dan modal saham perusahaan, tidak hanya unsur saham biasa. Asset yang diperhitungkan dalam tobin’s q juga menunjukkan semua asset perusahaan tidak hanya ekuitas perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas, dimana tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan, hal ini dinyatakan atau tercermin dari harga pasar sahamnya, dimana harga pasar saham ditunjukkan dari nilai kapitalisasi pasar yaitu dengan mengalikan jumlah saham beredar dengan harga saham penutupan closing price. Harga saham cenderung tinggi pada saat perusahaan memiliki banyak kesempatan untuk berinvestasi, dimana semakin tinggi harga saham berarti saham tersebut diminati oleh investor dan dengan meningkanya permintaan saham akan menyebabkan nilai perusahaan juga akan meningkat. commit to user 13

2. Board Diversity

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 116 92

Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

1 64 141

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Pengaruh Rasio Keuangan Dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Harga Saham Pada Industri Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 70 120

Pengaruh Investment Opportunity Set, Return on Investment, dan Net Profit Margin Terhadap Devidend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 34 89

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Investment Opportunity Set dan Profitabilitas terhadap Return Saham dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 59 170

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 70 119

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

1 49 103

Pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 7 92