2. Fungsi Intervensi
Pendidikan inklusif menangani anak berkebutuhan khusus agar dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.
3. Fungsi Kompensasi
Pendidikan inklusif membantu anak berkebutuhan khusus untuk menangani kekurangan yang ada pada dirinya dengan menggantikan
dengan fungsi lainnya.
2.1.2 Sekolah Dasar Inklusi
Sekolah inklusi adalah sekolah reguler yang mengakomodasi dan mengintegrasikan siswa reguler dan siswa penyandang cacat dalam program
yang sama, Ilahi 2013: 87. Salah satu karakteristik penting dalam sekolah inklusi adalah satu komunitas yang kohesif, menerima, dan responsif terhadap
kebutuhan individual siswa. Untuk itu, Sapon- Shevin dalam 2013: 87
mengemukakan lima profil pembelajaran di sekolah inklusi.
1. Pendidikan inklusi berarti menciptakan dan menjaga komunitas kelas yang
menerima keanekaragaman, dan menghargai perbedaan. Dengan adanya pendidikan inklusi, tidak hanya meingkatkan potensi melainkan juga
menciptakan keterbukaan dan meghargau tanpa ada diskriminasi terhadap anak berkebutuhan khusus. Guru mempunyai tanggung jawab dalam
menciptakan suasana kelas yang menampung semua anak secara penuh dengan menekankan suasana dan perilaku sosial yang menghargai
perbedaan yang menyangkut kemampuan, kondisi fisik, sosial ekonomi
dan sebagainya.
2. Mengajar di kelas memerlukan perubahan dalam penerapan kurikulum.
Berbeda dengan mengajar di kelas reguler, karena dalam sekolah inklusi membutuhkan penanganan yang serius untuk memberikan pelayanan
terbaik, karena siswa memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda dengan anak normal. Pendekatan pengajaran membutuhkan kerjasama
antara guru dan peserta didik. Dalam sekolah inklusi mengguakan pendekatan kooperatif yang melibatkan kerjasama antar siwa dan bahan
belajar tematik. Penggunaan pembelajaran ini juga pada kondisi peserta
didik, apakah mereka sanggup menerima materi pelajaran.
3. Mendorong guru untuk mengajar pendidikan inklusi berarti berupaya
menyiapkan pembelajaran secara interaktif. Seorang guru secara sendirian di dalam kelas harus bisa berjuang memenuhi kebutuhan semua anak di
kelas. Karena semua anak di dalam kelas ketika belajar bukan saling berkompetisi melainkan belajar bersama dan saling mengajar satu sama
lain.
4. Pendidikan inklusi berbarti penyediaan dorongan bagi guru dan kelasnya
untuk menghapus segala hambatan dalam proses pembelajaran. Kerjasama antar guru sangatlah penting, selain itu guru juga bisa bekerjasama dengan
para professional, ahli bina bicara, petugas bimbingan, guru pembimbing
khusus. Maka perlu pelatihan dna dorongan secara terus menerus.
5. Pendidikan inklusif berarti melibatkan peran orangtua secara bermakna
dalam proses perencanaan. Keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada pertisipasi aktif orangtua pada pendidikan anaknya, misal
keterlibatan mereka dala penyususnan Program Pengajaran Individual PPI dan bantuan dalam belajar di rumah.
2.1.3 Metode Pengajaran