6.9 menjawab “tidak” pada pernyataan menggunakan model pembelajaran yang cocok dengan kemampuan siswa. Pada item terakhir
yaitu nomor 15, dari 29 guru, ada 22 guru 75.8 yang menjawab “ya” dan 7 guru 24.2 menjawab “tidak” pada pernyataan membantu
siswa agar dapat mengumpulkan tugas tepat waktu.
4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Metode Pengajaran yang Digunakan
Metode pengajaran sebagai cara yang digunakan guru sehingga dalam menjalankan fungsinya, metode merupakan alat untuk mencapai
tujuan pembelajaran, Bahri dalam Siregar, 2010: 32. Bentuk metode pengajaran di sekolah inklusi ada 4, yaitu metode pengajaran langsung,
metode pengajaran tak langsung, latihan mandiri dan scaffolding. Di Kabupaten Bantul, ada 43 sekolah dasar inklusi yang tersebar di 16
kecamatan. Dari 43 sekolah dasar inklusi, ada 7 sekolah dasar inklusi yang menjadi sampel dalam penelitian. Berdasarkan hasil angket yang
sudah dianalisis dan dinyatakan dalam dalam tabel 4.1 dapat dilihat bahwa seluruh guru di setiap sekolah menggunakan semua bentuk
metode pengajaran di sekolah inklusi. Namun, dari keempat bentuk metode pengajaran di sekolah inklusi, metode pengajaran tak langsung
yang memiliki presentase pengunaan paling tinggi yaitu dengan presentase 39.81. Dengan begitu, hampir seluruh sekolah dasar
inklusi menggunakan metode pengajaran tak langsung dalam pembelajaran,
dengan indikator
guru sebagai
fasilitator dan
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Sekolah yang menggunakan metode pengajaran tak langsung sudah memfasilitasi siswa untuk
bersikap aktif sehingga guru sebagai fasilitator bertugas memberikan
pendampingan apabila siswa membutuhkan. 4.3.2
Pemetaan Bentuk Metode Pengajaran
Berikut adalah tabel presentase penggunaan bentuk metode pengajaran yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten
Bantul. Tabel 4.1
Presentase Penggunaan Bentuk Metode Pengajaran No
Metode Presentase
1 Metode Pengajaran Langsung
2 Metode Pengajaran Tak Langsung
3 Latihan Mandiri
0 0 4
Scaffolding
Tabel 4.1 Menggambarkan presentase penggunaan bentuk metode pengajaran yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten
Bantul. Presentase penggunaan bentuk metode pengajaran yang paling tinggi adalah metode pengajaran tak langsung dengan presentase
39.81. Data dari tabel tersebut kemudian diolah menjadi grafik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.1 menyajikan grafik presentase penggunaan bentuk metode pengajaran yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten
Bantul.
Gambar 4.5 Grafik Presentase Penggunaan Metode Pengajaran di Sekolah Inklusi
4.4 Pembahasan