Karakteristik Pendidikan Inklusi Prinsip Dasar Pendidikan Inklusi

1. memberikan layanan pendidikan bagi siswa yang berkesulitan belajar dan siswa yang memerlukan layanan pendidikan khusus, agar potensi yang dimiliki kognitif,afektif, dan psikomotorik dapat berkembang secara optimal dan mereka dapat hidup mandiri bersama anak- anak normal sesuai dengan prinsip pendidikan serta dapat berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 2. memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memilki kelainna fisik, emosional, mental, dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan danatau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. 3. mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman, dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik, meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah dengan menekan angka tinggal kelas dan putus sekolah.

2.1.1.3 Karakteristik Pendidikan Inklusi

Hakikat pendidikan inklusi sesungguhnya berupaya memberikan peluang sebesar-besarnya kepada setiap anak Indonesia untuk memperoleh pelayanan pendidikan yang terbaik dan memadahi demi membangun masa depan bangsa. Hal ini sesuai dengan kebijakan pendidikan inklusi yang tertuang dalam Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusi yang menyatakan bahwa “sistem penyelenggaran pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peerta didik yang memiliki kelainan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan memiliki potensi kecerdasan danatau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama- sama dengan peserta didik pada umumnya” Ilahi 2013:42. Dalam pendidikan inklusi, menempatkan anak berkebutuhan khusus tingkat ringan, sedang, dan berat secara penuh di kelas biasa, karena tujuan dari inklusi sendiri adalah layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus pada waktu yang sama dengan anak berkebutuhan tidak secara khusus, Sunardi dalam Ilahi, 2013: 42. Karakter pendidikan inklusi yakni terbuka dan menerima tanpa syarat anak Indonesia yang berkeinginan kuat untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan mereka dalam satu wadah yang sudah direncanakan dengan matang. Pendidikan inklusi memiliki empat karakter makna, antara lain 1 proses yang berjalan terus dalam usahanya menemukan cara merespon keragaman individu; 2 memperdulikan cara-cara untuk meruntuhkan hambatan-hambatan anak dalam belajar; 3 anak kecil yang hadir di sekolah, berpartisipasi dan mendapatkan hasil belajar yang bermakna dalam hidupnya; 4 diperuntukkan utamanya bagi anak-anak yang tergolong marginal, eksklusif, dan membutuhakn layanan pendidikan khusus dalam belajar Direktorat Pendidikan Luar Biasa, 2004.

2.1.1.4 Prinsip Dasar Pendidikan Inklusi

Dalam dunia pendidikan sudah sewajarnya apabila tidak ada perbedaan perlakukan siswa yang satu dengan siswa yang lain. Selama memungkinkan, semua anak belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada diri mereka. Sekolah inklusi harus mengenal dan merespon terhadap kebutuhan yang berbeda-beda dari para siswanya, mengakomodasi berbagai macam gaya dan kecepatan belajarnya, dan menjamin diberikannya pendidikan yang berkualitas kepada semua siswa. Hal itu dapat dicapai melalui penyusunan kurikulum yang tepat, pengorganisasian yang baik, pemilihan strategi pengajaran yang tepat, pemanfaatan sumber-sumber dengan sebaik-baiknya, dan penggalangan kemitraan dengan masyarakat sekitar. Prinsip pendidikan inklusi berkaitan langsung dengan jaminan akses dan peluang bagi semua anak Indonesia untuk memperoleh pendidikan tanpa memandang latar belakang kehidupan mereka. Jaminan akses dan peluang merupakan catatan penting yang harus dipertimbangkan dalam menolak anak berkebutuhan khusus yang hendak belajar bersama dengan anak berkebutuhan tidak secara khusus lainnya. Bagi anak berkebutuhan khusus, akses pendidikan formal sangat mereka impikan demi mendapatkan layanan pendidikan terbaik seperti anak berkebutuhan tidak secara khusus pada umumnya, Ilahi 2013:46. Pendidikan inklusi menekankan pada keterbukaan dan penghargaan terhadap anak berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusi menjamin akses dan kualitas yang terintegrasi tanpa terkecuali. Satu tujuan utama inklusi adalah mendidik anak yang berkebutuhan khusus akibat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kecacatannya di kelas regular bersama-sama dengan anak berkebutuhan tidak secara khusus lainnya dengan dukungan yang sesuai dengan kebutuhannya. Prinsip dasar pendidikan inklusi harus sejalan dengan rekomendasi dan dokumen internasional yang menegaskan perlunya kesempatan pada anak berkebutuhan khusus dalam lingkungan formal. Prinsip ini harus sejalan dengan Deklarasi Hak Asasi Manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagai basis utama dalam membela anak berkelainan atau penyandang cacat. Ini karena, pendidikan inklusi lahir atas dasar prinsip bahwa layanan sekolah seharusnya diperuntukan untuk semua siswa tanpa menghiraukan perbedaan yang ada, baik siswa dengan kondisi kebutuhan khusus, perbedaan sosial, emosional, kultural, maupun bahasa, Florian 2008: 123. Atas dasar pengertian dan dasar pendidikan inklusi tersebut, dapat dikatakan bahwa pendidikan inklusi merupakan pendidikan yang berusaha mengakomodasi segala jenis perbedaan dari peserta didik.

2.1.1.5 Fungsi Pendidikan Inklusi