Jenis Penelitian Teknik Pengumpulan Data

39

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab III ini akan dibahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan metode penelitian yaitu mengenai jenis penelitian yang digunakan, setting penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang berjudul “Metode pengajaran yang digunakan di Sekolah Dasa r Inklusi se Kabupaten Bantul” merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan cross sectional design melalui metode survey, yaitu dengan membandingkan dua kelompokorang atau lebih untuk melihat perbedaaan. Cohen dan Nomion 1982 dalam Sukardi 2003 berpendapat bahwa penelitian survey sebenarnya masih merupakan salah satu dari jenis penelitian deskriptif. 3.2 Setting Penelitian a. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai Agustus 2015 sampai Agustus 2016. b. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah 7 sekolah dasar inklusi yang ada di Kabupaten Bantul, yaitu SD Negeri 2 Jambidan, SD Negeri Soka, SD Negeri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Wojo, SD Negeri 2 Panjangrejo, SD Negeri Siluk, SD Negeri Kepuhan, dan SD Negeri Sawahan.

3.3 Variabel Penelitian

Sarwono 2006: 53 mengatakan variabel ialah sesuatu yang berbeda atau bervariasi, penekanan kata sesuatu diperjelas dalam definisi kedua yaitu simbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Dalam penelitian ini, ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 3.3.1 Variabel bebas independent variabel Variabel bebas yaitu variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain, Sarwono 2006: 54. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sekokah dasar inklusi se-Kabupaten Bantul.

3.3.2 Variabel tergantung atau terikat dependent variabel

Variabel terikat yaitu variabel yang memberikan reaksirespon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel tergantung adalah variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk menentukan untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas, Sarwono 2006: 54. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah bentuk metode pengajaran di sekolah dasar inklusi se Kabupaten Bantul.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Ali dalam Mustafidah 2012: 33 menyebutkan bahwa populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian, atau disebut juga universe. Sedangkan menurut Nawawi 2000: 4 populasi adalah keseluruhan subjek yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai sumber. Dari pendapat para tokoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Bantul yang sudah memiliki SK sekolah inklusi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul, yaitu sebanyak 258 guru yang terdiri dari guru kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.

3.4.2 Sampel

Arikunto 1996: 117 dalam buku Mustafidah 2012: 34 menyebutkan, bahwa sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek penelitian yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 29 guru. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive random sampling. Margono 2010: 120 mengemukakan bahwa purposive random sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sampel dalam penelitian ini berjumlah 7 sekolah dasar inklusi yang ada di Kabupaten Bantul, dengan jumlah 29 guru. Sekolah dasar inklusi yang menjadi sampel yaitu SD Negeri 2 Jambidan, SD Negeri Soka, SD Negeri Wojo, SD Negeri 2 Panjangrejo, SD Negeri Siluk, SD Negeri Kepuhan, dan SD Negeri Sawahan. Alasan peneliti memilih 7 sekolah dasar inklusi ini yaitu dari 43 sekolah dasar inklusi yang ada di Kabupaten Bantul, tidak semua sekolah memperbolehkan untuk dijadikan tempat penelitian. Ada beberapa sekolah yang tidak memperbolehkan karena sudah ber-MOU dengan universitas lain, kemudian ada pula sekolah dasar inklusi yang ada dalam daftar sekolah inklusi dari Dinas Pendidikan Bantul, tetapi belum mendapatkan surat keterangan SK dari Dinas Pendidikan tentang inklusi. Jadi, sekolah dasar inklusi yang memperbolehkan melakukan penelitian hanya 7 sekolah saja.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono 2012: 308 teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner. Kuesioner masuk ke dalam teknik pengumpulan data non tes. Kuesioner disebarkan kepada guru yang ada di sekolah dasar inklusi se- Kabupaten Bantul yang menjadi sampel dalam penelitian. Kuesioner berisi indikator-indikator metode pengajaran di sekolah dasar inklusi yang diturunkan dari aspek-aspek dalam metode pengajaran di sekolah dasar inklusi. Dari 7 sekolah inklusi yang menjadi sampel, seluruh guru yang di dalam kelasnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terdapat siswa ABK diminta untuk mengisi kuesioner yang peneliti bagikan. Jangka waktu pengisian kuesioner yaitu sesuai dengan perjanjian antara peneliti dan kepala sekolah yang menjadi sampel dalam penelitian, yaitu selama dua hari. 3.6 Instrumen Penelitian Alat ukur penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengetahui bentuk metode pengajaran yang digunakan di sekolah inklusi se Kabupaten Bantul. Sugiyono 2012: 199 mengatakan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner disebarkan kepada seluruh guru di sekolah inklusi se Kabupaten Bantul yang menjadi sampel dalam penelitian. Dalam penelitian ini, digunakan kuesioner tertutup dengan alasan menghindari adanya jawaban ragu-ragu dari responden dan memudahkan peneliti dalam menganalisis data. Tukiran 2012: 184 mengatakan karakteristik pernyataan tertutup adalah semua pilihan jawaban dari pertanyaan telah ditentukan oleh peneliti. Darmadi 2014: 79 mengungkapkan bahwa kuesioner tertutup disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang √ pada kolom atau tempat yang sudah disediakan. Dari pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa dalam kuesioner tertutup jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sedangkan responden tinggal memberi tanda centang √. Lembar kuesioner metode pengajaran yang digunakan guru dalam penelitian ini terdapat 4 aspek metode pengajaran yang mana masing- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI masing aspek terdiri dari beberapa indikator. Berikut tabel 3.1 menjelaskan indikator kuesioner metode pengajaran di sekolah inklusi menurut Friend 2015. Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Bentuk Metode Pengajaran di Sekolah Dasar Inklusi se Kabupaten Bantul No. Aspek Indikator No. Item 1. Metode Pengajaran Langsung 1. Memberikan latihan dengan bimbingan 1,2 2. Penyampaian materi 3,4 3. Memberikan umpan balik 5 2. Metode Pengajaran Tak Langsung 1. Guru sebagai fasilitator 6 2. Berpusat pada siswa 7 3. Latihan Mandiri 1. Memfasilitasi siswa untuk dapat bekerja mandiri 8,9 2. Melatih siswa untuk berlatih sejumlah kecil keterampilan 10 3. Memberikan latihan agar siswa dapat memperkembangkan kemampuan 11, 12 4. Scaffolding 1. Mengatur tingkat kesulitan materi pelajaran 13 2. Memanfaatkan model pembelajaran yang beragam 14 3. Melatih tanggung jawab 15 Tabel 3.1 menunjukkan kisi-kisi lembar kuesioner bentuk metode pengajaran yang digunakan oleh guru di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Bantul. Bentuk metode pengajaran terdiri dari empat aspek, dimana dari masing-masing aspek terdiri dari beberapa indikator. Aspek pertama yaitu metode pengajaran langsung meliputi tiga indikator. Indikator pertama yaitu memberikan latihan dengan bimbingan dan dijabarkan dengan pernyataan pada item nomor 1 dan item 2. Indikator kedua yaitu penyampaian materi dan dijabarkan dengan pernyataan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada item nomor 3 dan item nomor 4.indkator ketiga yaitu memberikan umpan balik dan dijabarkan dengan pernyataan pada item nomor 5. Aspek kedua yaitu metode pengajaran tak langsung, meliputi dua indikator, yaitu indikator pertama guru sebagai fasilitator dijabarkan pada item nomor 6. Indikator kedua berupusat pada siswa dijabarkan dalam pernyataan dalam item nomor 7. Selanjutnya aspek ketiga, yaitu latihan mandiri. Dalam aspek latihan mandiri meliputi tiga indikator, dalam indikator pertama yaitu memfasilitasi siswa untuk dapat bekerja mandiri dijabarkan dalam pernyataan item nomor 8 dan 9. Indikator kedua melatih siswa untuk berlatih sejumlah kecil keterampilan dijabarkan dengan pernyataan pada item nomor 10. Indikator ketiga memberikan latihan agar siswa dapat memperkembangkan kemampuan dijabarkan dengan pernyataan item nomor 11 dan 12. Aspek keempat yaitu scaffolding meliputi 3 indikator. Indikator pertama mengatur tingkat kesulitan materi pelajaran dijabarkan dalam pernyataan item nomor 13, indikator kedua memanfaatkan model pembelajaran yang beragam dijabarkan dalam pernyataan item nomor 14, dan indikator ketiga melatih tanggung jawab dijabarkan dalam pernyataan item nomor 15. Tabel 3.2 menunjukkan lembar kuesioner metode pengajaran yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi yang telah disusun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.2 Kuesioner Bentuk Metode Pengajaran yang Digunakan Guru di Sekolah Dasar Inklusi se-Kabupaten Bantul No. Aspek Indikator Pernyataan 1. Metode Pengajaran Langsung 1. Memberikan latihan dengan bimbingan 1. Saya mengajukan pertanyaan unt uk mengetahui tingkat pemahaman siswa. 2. Saya mengkoreksi kesalahan konsep yang dipahami siswa. 2. Penyampaian materi 3. Saya memberikan contoh konkret untuk menyoroti poin-poin penting dalam pembelajaran. 4. Saya menggunakan metode demonstrasi saat menyampaikan materi pembelajaran. 3. Memberikan umpan balik 5. Saya memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah disampaikan. 2. Metode Pengajaran Tak Langsung 1. Guru sebagai fasilitator 6. Saya membimbing siswa memecahkan masalah yang ditemukan siswa dalam pembelajaran. 2. Berpusat pada siswa 7. Saya mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. 3. Latihan Mandiri 1. Memfasilitasi siswa untuk dapat bekerja mandiri 8. Saya memberikan latihan di setiap akhir pelajaran yang harus dikerjakan siswa secara mandiri. 9. Saya mendorong siswa untuk bersemangat mengerjakan tugas tanpa bantuan guru teman. 2. Melatih siswa untuk berlatih sejumlah kecil keterampilan 10. Saya memberikan latihan sederhana sesuai dengan keterampilan siswa. 3. Memberikan latihan agar siswa dapat memperkembangka n kemampuan 11. Saya memberi tugas kepada siswa untuk memperkembangkan kemampuannya. 12. Saya memberikan latihan tambahan kepada siswa agar mereka dapat meningkatkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kemampuannya. 4. Scaffolding 1. Mengatur tingkat kesulitan materi pelajaran 13. Saya menyusun materi pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa berkebutuhan khusus. 2. Memenfaatkan model pembelajaran yang beragam 14. Saya menggunakan model pembelajaran yang cocok dengan kemampuan siswa. 3. Melatih tanggung jawab 15. Saya membantu siswa agara dapat mengumpulkan tugas tepat waktu.

3.7 Teknik Pengujian Instrumen