tutur.  Basa-basi  tersebut  termasuk  dalam  subkategori  basa-basi  meminta  maaf karena  fungsi  tuturannya  untuk  mengekspresikan  penyesalan  Ibrahim,  1993.
Penutur  menggunakan  basa-basi  meminta  maaf  tersebut  sebagai  media  untuk menunjukkan  rasa  penyesalannya  telah  berkata  suatu  hal  yang  dirasa  dapat
menyinggung perasaan mitra tutur. Wujud  basa-basi  dari  tuturan  A1  tersebut  merupakan  basa-basi  polar.
Basa-basi polar adalah tuturan yang berlawanan dengan realitasnya, dimana orang harus memilih tuturan  yang tidak sebenarnya untuk menunjukkan hal  yang lebih
sopan Arimi  1998.  Dalam  hal  ini,  penutur  melihat  bahwa  mitra  tutur  kesulitan mendapatkan  data  yang  sesuai  dengan  teori  yang  didapatnya  sehingga  penutur
menjelaskan bahwa mitra tutur tidak perlu memaksakan dirinya secara berlebihan. Penutur  memilih  ungkapan  tersebut  agar  mitra  tutur  tidak  tersinggung  karena
keterbatasan  yang  dimilikinya. Penutur  tidak  benar-benar  meminta  maaf  kepada mitra  tutur  karena  penutur  tidak  melakukan  kesalahan  apapun.  Permintaan  maaf
yang  dituturkan  penutur  dimaksudkan agar  mitra  tutur  tidak  tersinggung  dengan pernyataan dari penutur.
B. Wujud Tuturan Fatis Kategori Menerima
Tuturan  fatis menerima  yaitu  fungsi  tuturan  untuk  menerima  menghargai basa-basi  dari  lawan  tutur.  Dalam  hal  ini,  seseorang  dapat  menggunakan
ungkapan-ungkapan  tertentu  untuk  menghargai  basa-basi  dari  orang  lain  atau untuk sekadar membuat orang lain senang.
Tuturan B1
P      : Kamu kok punya buku sintaksis? Pinjem? MT   : Pinjam perpus kok Pak.
P      : Saya mau beli lagi tuh ndak ada e. Senin, 15 Februari 2016 pukul 09.55-11.15 WIB
Konteks: Penutur adalah seorang dosen laki-laki berusia 40 tahun. Mitra tutur adalah mahasiswa perempuan berumur 21 tahun. Tuturan terjadi dalam suasana
santai. Penutur bertanya tentang buku sintaksis yang dibawa mitra tutur. Penutur penasaran darimana mitra tutur mendapatkan buku sintaksis tersebut.
Tuturan B1 merupakan tuturan yang diucapkan oleh mitra tutur dengan bentuk
tuturan “Pinjam perpus kok Pak”. Dalam tuturan ini penutur merupakan seorang
dosen laki-laki berusia 42 tahun dan mitra tutur merupakan mahasiswa perempuan berusia  21  tahun.  Tuturan  B1  merupakan  basa-basi  menerima  karena  mitra  tutur
bersedia  menanggapi  tuturan  dengan  didasari  rasa  menghargai  kepada  penutur. Ibrahim  1993:  16  mendefinisikan  basa-basi  menerima  adalah  suatu  kekuatan
bahasa yang berguna untuk menanggapi tuturan dari orang lain yang didasari rasa menghargai dari diri sendiri. Bentuk fatis kok dalam tuturan yang bercetak tebal di
atas  membuktikan  bahwa  tuturan  B1  tersebut  merupakan  basa-basi  menerima. Bentuk  fatis kok yang  bertugas  untuk  menekankan  alasan  atau jawaban
membuktikan  bahwa  mitra  tutur  menghargai  tuturan  dari  penutur  yang  bertanya tentang  buku  sintaksis  yang  dibawanya.  Jadi  dari  basa-basi  tersebut  mitra  tutur
berusaha untuk menunjukkan rasa menghargai dengan menjawab pertanyaan dari penutur dengan sopan.
Wujud  dari  tuturan  B1  adalah  basa-basi  murni.  Arimi  1998  mengatakan bahwa  basa-basi  murni  adalah  ungkapan-ungkapan  yang  dipakai  secara  otomatis
sesuai dengan peristiwa tutur yang muncul, maksudnya apa  yang diucapkan oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI