36
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini, peneliti akan memaparkan metode penelitian. Hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian yaitu jenis penelitian, data dan sumber data,
metode dan teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan triangulasi data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian tentang komunikasi fatis dalam wacana konsultatif dosen dengan mahasiswa ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menggambarkan suatu informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu gejala
menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan Arikunto, 1990: 309. Muhammad 2014: 31 menyebutkan bahwa salah satu fenomena yang dapat
menjadi objek kualitatif adalah peristiwa komunikasi atau berbahasa karena peristiwa ini melibatkan tuturan, makna semantik tutur, orang yang bertutur,
maksud yang bertutur, situasi tutur, peristiwa tutur, tindak tutur, dan latar tuturan. Penelitian kualitatif harus mempertimbangkan metodologi kualitatif itu sendiri.
Metodologi kualitatif merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan di masyarakat bahasa Djajasudarma, 2006: 11.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendekatan kualitatif yang menggunakan data lisan suatu bahasa memerlukan informan. Pendekatan yang melibatkan masyarakat
bahasa ini diarahkan pada latar dan individu yang bersangkutan secara holistik sebagai bagian dari satu kesatuan yang utuh. Oleh karena itu, dalam penelitan
bahasa jumlah informan tidak ditentukan jumlahnya. Dengan kata lain, jumlah informannya ditentukan sesuai dengan keperluan peneliti.
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ini termasuk dalam penelitian kualitatif karena data yang terkumpul bukan berupa angka melainkan berupa kata-
kata yang terdapat dalam percakapan dosen dan mahasiswa yang mengandung tuturan fatis. Selain itu, pendeskripsian data dan analisis dalam penelitian ini lebih
dilihat dari aspek kualitasnya, bukan sekadar kuantitas tuturan. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba memahami fenomena komunikasi fatis yang digunakan oleh
penutur dan mitra tutur. Oleh sebab itulah, tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengungkapkan maksudmakna dari setiap wujud komunikasi fatis.
3.2 Data dan Sumber Data
Data yang akan diteliti adalah tuturan yang di dalamnya terdapat kefatisan, antara dosen dengan mahasiswa yang bersumber dari program studi Sastra
Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yaitu ketika para mahasiswa melakukan konsultasi untuk penulisan karya ilmiah. Data diambil dengan
merekam percakapan ketika bimbimbingan skripsi berlangsung dengan menggunakan handphone. Hal itu dilakukan karena peneliti beranggapan bahwa
interaksi antara dosen dengan mahasiswa dari prodi tersebut memiliki pengetahuan bahasa yang lengkap dan kaya akan bentuk-bentuk kebahasaan
ragam lisan. Selain itu, peneliti berada dekat dengan data yang akan diteliti karena peneliti juga melakukan studi di universitas yang sama sehingga peneliti memiliki
kesempatan yang besar untuk mengumpulkan data. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, maka penelitian ini berusaha menggambarkan tentang suatu variable, gejala atau keadaan secara apa
adanya. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, melainkan mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian
tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. Penelitian deskriptif ini menjadi dasar untuk menguraikan penelitian tentang komunikasi
fatis karena penelitian ini akan menguraikan peristiwa tutur yang terjadi antara dosen dan mahasiswa program studi Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta semester genap 20152016. Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
simak. Mahsun 2007: 92 mengungkapkan metode simak adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data dengan menyimak penggunaan bahasa, dimana
dalam penelitian ini peneliti menyimak dosen dan mahasiswa program studi Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta semester genap
20152016 dalam mengucapkan sebuah tuturan. Metode ini memiliki teknik dasar yang berwujud teknik sadap. Teknik sadap disebut sebagai teknik dasar dalam
metode simak karena pada hakikatnya penyimakan diwujudkan dengan penyadapan. Dalam penelitian ini, peneliti menyimak tuturan dosen dan
mahasiswa Universitas Sanata Dharma dengan dibantu rekaman atau dengan kata lain juga menggunakan teknik sadap agar data percakapan dapat disimak kembali.
3.4 Metode dan Teknik Analisis Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan untuk bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memililah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang
lain. Analisis data bermaksud mengorganisasikan data sehingga mampu menjawab rumusan masalah yang dikemukakan dan membuat kesimpulan serta
implikasinya agar bermanfaat untuk penelitian berikutnya. Teknik analisis data yang dipilih secara selektif disesuaikan dengan tujuan dan masalah komunikasi
fatis yang terjadi itu. Pemilihan teknik analisis data dilakukan dengan mengikuti alur metode kualitatif, dalam pengetian bahwa kegiatan analisis yang dilakukan
berkaitan dengan penelusuran pola-pola yang umum pada wujud dan perilaku data yang dipengaruhi dan hadir bersama dengan konteks-konteksnya c.f. Asher,
1994: 3257 dalam tesis Arimi. Penelitian tentang komunikasi fatis dalam wacana konsultatif dosen dan
mahasiswa program studi Sastra Indonesia
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta semester genap 20152016 ini menggunakan metode padan
ekstralingual karena metode ini digunakan untuk menganalisis atau menghubung- bandingkan unsur-unsur yang bersifat ekstralingual, seperti menghubungkan hal-
hal yang menyangkut makna, informasi, konteks tuturan, dan lain-lain. Teknik yang digunakan adalah teknik dasar teknik hubung banding yang bersifat
ekstralingual. Metode padan ini dapat disejajarkan dengan metode analisis kontekstual. Teknik analisis data dilakukan menggunakan metode analisis
kontekstual, yakni dengan menerapkan dimensi-dimensi konteks dalam menafsirkan data yang telah berhasil dikumpulkan, diidentifikasi, dan
diklasifikasikan cf. Mahsun, 2005 melalui Rahardi 2009:36. Penelitian ini memusatkan perhatian pada kajian pragmatik yang bisa
dikatakan memperhatikan tuturan, konteks, dan penutur-mitra tutur. Oleh karena itu, daya pilah yang digunakan adalah daya pilah pragmatis. Daya pilah pragmatis
yang digunakan menunjukkan bahwa satuan lingual yang menjadi standar pembanding adalah sesuatu yang dapat dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat
pragmatik. Setelah teknik dasar dilakukan, maka teknik lanjutan digunakan. Hubungan padan dalam metode dan teknik ini berupa hubungan banding antara
semua unsur penentu yang relevan standar pembanding dengan semua unsur data yang ditentukan. Pada dasarnya, metode dan teknik ini bersifat
membandingkan. Artinya, analisis dilakukan dengan mencari semua kesamaan dan perbedaan yang ada di antara kedua hal yang dibandingkan. Maka, hal itu
dapat dijabarkan menjadi hubungan penyamaan dan hubungan perbedaan. Pembandingan antara persamaan dan perbedaan itu secara otomatis juga akan
menggiring analisis pada pencarian kesamaan pokok di antara keduanya yang dinamakan dengan hubungan penyamaan pokok. Pemaparan di atas menunjukkan
bahwa teknik lanjutan memiliki tiga jenis, yaitu teknik hubung banding menyamakan teknik HBS, teknik hubung banding membedakan teknik HBB,
dan teknik hubung banding menyamakan hal pokok HBSP, yang mana masing- masing menggunakan daya banding menyamakan, daya banding membedakan,
dan daya banding menyamakan hal pokok yang semuanya bersifat mental. Standar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI