Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian PERSEPSI GURU

B. Batasan Masalah

Persepsi guru terhadap KTSP bisa dilihat dari berbagai sudut pandang tetapi dalam penelitian ini hanya membatasi pada pengalaman guru mengajar, tingkat pendidikan guru dan jenjang pendidikan.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari pengalaman mengajar? 2. Apakah ada perbedaaan persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari tingkat pendidikan? 3. Apakah ada perbedaaan persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari jenjang pendidikan tempat guru mengajar?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari pengalaman mengajar? 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari tingkat pendidikan? 3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap KTSP ditinjau dari jenjang pendidikan?

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. Guru Dapat memberikan gambaran kepada guru untuk membantu tugas guru dalam implementasi KTSP di satuan pendidikannya. 2. Sekolah Untuk memberikan gambaran konkrit mengenai persepsi guru terhadap KTSP dan sebagai masukan yang berguna dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Sehingga guru dan satuan pendidikan sekolah dapat bekerjasama dengan lebih baik. 3. Peneliti Menambah pengalaman dan memberikan bekal yang cukup mengenai bidang keguruan dan permasalahan yang terjadi sehingga dalam tugas keguruan nantinya mampu menghadapi dengan bijaksana. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. PERSEPSI GURU

1. Pengertian Persepsi Menurut Thoha 1983:138, persepsi adalah proses pemahaman yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi. Sementara Davidoff 1981:232 menyatakan bahwa persepsi diartikan sebagai proses pemahaman yang terorganisisr dan menggabungkan data-data indera untuk dikembangkan sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita. Persepsi adalah proses yang didahului oleh penginderaan, diterimanya stimulasi melalui reseptor, kemudian diteruskan ke otak dan terjadilah proses psikologis sehingga individu mengerti tentang apa yang diinderakan Walgito,1994. Dalam pengantar psikologi umum, Walgito menyatakan bahwa sekalipun stimulus yang diterima sama tetapi karena pengalaman berbeda maka ada kemungkinan hasil persepsi akan tidak sama. Menurut Masidjo 1995:96 tingkah laku dalam tingkatan persepsi mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya rangsangan dan pembedaan antara rangsangan-rangsangan yang ada. Sejak manusia dilahirkan di dunia ini sejak itu pula secara langsung ia berhubungan dengan dunia luarnya. Mulai saat itu ia menerima stimulus atau rangsang dari luar di samping dari dalam dirinya sendiri. Ia merasa kedinginan, sakit dan sebagainya kesan tersebut ia peroleh dari proses persepsi karena persepsi merupakan proses memahami dunianya. Setelah manusia menginderakan objek di lingkungannya ia memproses hasil penginderaannya itu dan timbullah makna tentang objek itu pada diri manusia yang bersangkutan Sarlito, 1992:47. Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian rangsangan dari lingkungan melalui panca indera sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diinderakannya. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Menurut Thoha 1988:149-156 ada berbagai faktor yang perlu diperhatikan yang dapat mempengaruhi proses seleksi persepsi dalam diri seseorang, diantaranya : a. Faktor dari dalam diri seseorang, antara lain: 1. Proses Belajar Semua faktor dari dalam yang membentuk adanya perhatian kepada sesuatu objek, sehingga menimbulkan adanya persepsi adalah didasarkan pada kekomplekan kejiwaan. Kekomplekan kejiwaan selaras dengan pemahaman dan proses belajar seseorang dari masing-masing individu. 2. Motivasi Faktor dari dalam lainnya yang dapat membentuk persepsi adalah motivasi dan kepribadian. Walaupun motivasi dan kepribadian pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari proses belajar, tetapi keduanya juga mempunyai dampak yang amat penting dalam proses pemilihan persepsi. 3. Kepribadian Dalam membentuk persepsi unsur kepribadian sangat erat kaitannya dengan proses belajar dan motivasi seseorang, yang mempunyai akibat tentang apa yang diperhatikan dalam menghadapi suatu situasi. b. Faktor dari luar diri seseorang, antara lain : 1. Intensitas Prinsip intensitas dari suatu perhatian dapat dinyatakan bahwa semakin besar intensitas stimulus dari luar, layaknya semakin besar pula hal-hal itu dipahami to be perceived 2. Ukuran Faktor ini dangat dekat dengan prinsip intensitas di atas. Semakin besar ukuran objek maka semakin mudah pula untuk bisa diketahui dan dipahami. 3. Keberlawanan atau kontras Prinsip ini menyatakan bahwa stimulus dari luar yang penampilannya berlawanan dengan latar belakangnya atau sekelilingnya atau sama sekali di luar sangkaan orang banyak, akan semakin menarik perhatian. 4. Pengulangan repetition Stimulus yang berasal dari luar yang diulang-ulang akan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan objek yang hanya satu kali dilihat. 5. Gerakan moving Prinsip ini diantaranya menyatakan bahwa orang akan memberikan banyak perhatian terhadap objek yang bergerak dalam jangkauan pandangannya dibandingkan dengan objek yang hanya diam saja. 6. Baru dan familier Prinsip ini menyatakan bahwa baik situasi eksternal yang baru maupun yang sudah dikenal dapat dipergunakan untuk menarik perhatian. 3. Syarat-syarat Persepsi Syarat agar seseorang dapat mengadakan persepsi menurut Bimo 1994: 54 adalah sebagai berikut : a. Adanya objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor yang kemudian diteruskan ke otak dan terjadilah proses psikologi. b. Alat indera Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Dalam menerima stimulus alat indera perlu dibantu dengan saraf sensoris. Saraf sensoris adalah saraf yang menghubungkan stimulus sampai ke otak dan saraf motorik yang mengadakan penyampaian stimulus untuk mengadakan respon. c. Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi terhadap sesuatu diperlukan adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi, tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi. 4. Guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990: 228 guru adalah orang yang pekerjaannya atau mata pencahariannya mengajar. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 Bab XI pasal 39 ayat 2 menyatakan bahwa : Pendidik guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran melalui pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Sedangkan Undang-Undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen juga menyebutkan bahwa : Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Oleh karena itu implikasi formalnya adalah setiap kegiatan pendidikan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kependidikan yang mempunyai kewenangan mengajar yakni guru dan dosen. a. Tanggungjawab Guru Tanggungjawab guru menurut Oemar Hamalik antara lain 2001:127- 133: 1. Guru harus menuntut murid-murid belajar 2. Turut serta membina kurikulum sekolah 3. Melakukan pembinaan terhadap diri siswa 4. Memberikan bimbingan kepada murid 5. Melakukan diagnosis atas kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemajuan belajar 6. Menyelenggarakan penelitian 7. Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif 8. Menghayati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila 9. Turut serta membantu terciptanya kesatuan persatuan bangsa 10. Turut mensukseskan pembangunan 11. Tanggungjawab dalam meningkatkan peranan profesi guru b. Peranan Guru Peranan guru antara lain Mahmud,1990:25-28 : 1. Guru sebagai pembuat keputusan 2. Guru sebagai motivator 3. Guru sebagai manajer 4. Guru sebagai pemimpin 5. Guru sebagai konselor 6. Guru sebagai perekayasa lingkungan 5. Persepsi Guru Perubahan kurikulum yang ditetapkan pemerintah selama ini sering membuat bingung para guru, perubahan dirasakan justru menambah beban berat bagi guru. Pendidikan yang sekarang ditetapkan berlaku oleh pemerintah, guru mendapat kewenangan lebih untuk merumuskan kurikulumnya sendiri bersama dengan satuan pendidikannya, sementara pada kurikulum sebelumnya langsung diterima dari pemerintah pusat. Untuk itu guru dituntut untuk mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi perubahan yang ada sekarang, salah satunya yaitu dengan mengikuti kegiatan seminar atau pelatihan-pelatihan. Persepsi guru terhadap KTSP adalah proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian KTSP melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman sehingga guru mengerti dan mamahami tentang KTSP.

B. KURIKULUM

Dokumen yang terkait

Perbedaan persepsi guru terhadap implementasi kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman guru mengajar dan jenjang pendidikan guru : survei pada guru-guru di SMA yang telah mengimplementasikan kurikulum 2013 di Kabupaten Bantul.

2 15 199

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru : studi kasus pada guru-guru di Yayasan Kanisius Yogyakarta.

0 19 203

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru : studi kasus pada guru-guru SD, SMP, dan SMA di Yayasan BOPKRI Yogyakarta.

5 25 210

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja, jenjang pendidikan, status guru dan golongan jabatan guru.

0 4 181

Perbedaan persepsi guru terhadap implementasi kurikulum 2013 ditinjau dari pengalaman guru mengajar dan jenjang pendidikan guru

0 7 197

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja, jenjang pendidikan, status guru dan golongan jabatan guru - USD Repository

0 0 179

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 184

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 208

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU

0 0 201

PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI PENGALAMAN MENGAJAR, TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENJANG PENDIDIKAN

0 1 159