3. Penilaiannya menggunakan acuan patokankriteria
4. Memanfaatkan berbagai jenis informasi
5. Menggunakan berbagai cara dan alat penilaian
6. Menggunakan sistem pencatatan yang bervariasi
7. Keputusan tingkat pencapaian hasil belajar berdasarkan berbagai
informasi 8.
Mempertimbangkan kebutuhan khusus siswa 9.
Bersifat holistis, penilaian yang menggabungkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
c. Bentuk dan teknik penilaian kelas
1. Penilaian kinerja
2. Penilaian penugasan
3. Penilaian hasil kerja
4. Penilaian tes tertulis
5. Penilaian portofolio
6. Penilaian sikap
D. PENGALAMAN MENGAJAR
Pengalaman menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah barang apa yang telah dirasai, diketahui dan dikerjakan. Pengalaman berasal dari kata
”alam” yang berarti lebih mengetahui atau tahu benar. Sedangkan menurut Webster’s New World Dictionary 1980 maka pengalaman dapat berarti
pengetahuan atau keterampilan atau partisipasi langsung dari suatu peristiwa.
Pengalaman mengajar adalah masa kerja guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat
tugas dari lembaga yang berwenang dapat dari pemerintah, dan atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan. Bukti fisik dari komponen
ini dapat berupa surat keputusan atau surat keterangan yang sah dari lembaga berwenang Muslich, 2007:14.
Pengalaman kerja merupakan salah satu syarat yang sering diminta sekolah dalam menerima calon tenaga guru. Dengan pengalaman kerja yang
banyak, seorang guru akan dapat bekerja dengan lebih baik dan efisien. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pengalaman mengajar diartikan sebagai segala pengetahuan, keterampilan maupun kemampuan yang diketahui dan didapatkan selama guru mengajar di
sekolah.
E. TINGKAT PENDIDIKAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi
lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.
Sedangkan tingkat pendidikan adalah jenjang sekolah yang telah diselesaikan oleh seseorang yang dibuktikan dengan adanya ijazah sebagai
tanda tamat belajar di suatu jenjang pendidikan tertentu. Dalam penelitian ini yang dimaksud tingkat pendidikan adalah pendidikan guru yang telah
diselesaikan dalam pendidikan tinggi yaitu D2, D3, D4 atau S1. Struktur pendidikan tinggi di Indonesia terdiri dari 2 jalur pendidikan,
yaitu pendidikan akademik jenjang sarjana dan pendidikan profesional jenjang diploma. Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi yang
diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangannya dan lebih mengutamakan peningkatan mutu serta memperluas wawasan ilmu
pengetahuan. Pendidikan akademik menghasilkan lulusan yang memperoleh gelar akademik melalui program sarjana S1 atau pasca sarjana S2 dan S3
dengan jangka waktu minimal 8 semester. Pendidikan profesional adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian
tertentu serta mengutamakan peningkatan kemampuanketrampilan kerja atau menekankan pada aplikasi ilmu dan teknologi. Pendidikan jalur profesional
menghasilkan lulusan yang memperoleh sebutan profesional yang diselenggarakan melalui program diploma D1, D2, D3 atau spesialis Sp1,
Sp2 dengan jangka waktu 2 semester untuk D1 dan 6 semester untuk D3.
F. JENJANG PENDIDIKAN