Model Penelitian Tindakan Kelas Pentingnya Pemahaman dan Keterampilan Guru dalam Memilih dan

B. Model Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Suharsimi, dkk 2008:16 secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas, yaitu 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi. Adapun model untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut. Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas Keterangan gambar : Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan planning Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan Acting Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa pelaksana guru harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Tahap 3 : Pengamatan Observing Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan pengamat. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Tahap 4 : Refleksi Reflecting Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.

C. Pentingnya Pemahaman dan Keterampilan Guru dalam Memilih dan

Menggunakan Metode-Metode Pembelajaran Menurut PP No.74.Th 2008 tentang guru terutama pasal 1, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru sebagai tenaga profesional, maka harus mempunyai kompetensi tertentu yang disyaratkan. Seorang guru harus mempunyai empat kompetensi, yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik, kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, mantap, berwibawa, dewasa, jujur, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi lisan, tulis atau isyarat secara santun, bergaul secara efektif, bergaul secara santun. Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan, teknologi danatau seni budaya. Terkait dengan keterampilan yang dimiliki guru, maka dalam menyampaikan pembelajaran, seorang guru perlu menerapkan keterampilan-keterampilan yang dimilikinya. Salah satunya yaitu keterampilan guru dalam memilih metode-metode pembelajaran. Pemahaman dan pemilihan metode pembelajaran menjadi penting karena hal tersebut dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi pelajaran. Dalam pemilihan metode pembelajaran harus tepat yaitu disesuaikan dengan materi ajar. Selain itu, dengan memahami metode- metode pembelajaran maka guru menjadi lebih kreatif dalam mengelola PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembelajarannya sehingga tidak cenderung monoton dan menimbulkan kebosanan pada peserta didik.

D. Metode Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi.

0 0 196

Penerapan model pembelajaran tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

2 25 273

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi

0 7 194

Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap materi jurnal penyesuaian : penelitian dilakukan pada siswa kelas X Akuntansi SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta - USD Repository

0 0 217