Dengan melihat kondisi yang demikian, maka penelitian siklus kedua tidak perlu dilakukan, hal ini disebabkan karena
tujuan pembelajaran telah tercapai dalam satu siklus.
B. Analisis Komparasi Minat Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
1. Deskripsi data
Analisis komparasi dilakukan untuk melihat perkembangan minat belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya metode pembelajaran
tipe TGT. Untuk mengetahui tingkat perkembangan minat belajar siswa dilakukan dengan membandingkan hasil kuesioner minat awal sebelum
implementasi TGT dan hasil kuesioner minat akhir sesudah implementasi metode pembelajaran TGT. Berikut adalah tabel analisis
perbandingan tingkat perkembangan minat belajar siswa pada siklus I:
Tabel 5.10 Peningkatan Minat Belajar Siswa
Nama Siswa Sebelum
TGT Sesudah
TGT Selisih
Perubahan Ket
Vivi utami 136
143 7
4,90 Berhasil
Ikhtiar Resthu 132
136 4
2,94 Berhasil
Ig. Dimas A.P 127
135 8
5,93 Berhasil
Sadarniwati 139
147 8
5,44 Berhasil
Meta Mugianti 140
146 6
4,11 Berhasil
Laurencia A. 145
156 11
7,05 Berhasil
Melisa Nur W. 143
146 3
2,05 Berhasil
Natalia zelin 135
142 7
4,93 Berhasil
Septi Anzalika 134
140 6
4,29 Berhasil
Th. kus wulan 136
141 5
3,55 Berhasil
M. febriyanti 127
128 1
0,78 Berhasil
Fennysia L. 142
144 2
1,39 Berhasil
Septi yuliani 167
174 7
4,02 Berhasil
Tri Noviyana 140 145
5 3,45 Berhasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sari yunita 135
137 2
1,46 Berhasil
C. Siska 135
141 6
4,26 Berhasil
Rata-rata 138,31 143,8
5,5 3,82
Berhasil
Tabel 5.10 menunjukkan hasil komparasi peningkatan minat belajar siswa menggunakan kuesioner awal dan kuesioner akhir dalam
implementasi pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus pertama. Dari 16 orang siswa di kelas X akuntansi, keseluruhan siswa berhasil
mengalami peningkatan minat. Peningkatan minat tersebut dapat dilihat dari adanya perubahan positif sebelum TGT dan sesudah TGT.
Pada saat kuesioner awal rata-rata minat siswa dalam kelas mencapai 138,31 sedangkan rata-rata minat siswa saat kuesioner akhir naik
menjadi 143,8. Rata-rata peningkatan minat siswa di kelas adalah 5,5 atau 3,82. Dengan kata lain, secara umum keseluruhan siswa
mengalami perubahan positif, maka dapat dikatakan seluruh siswa berhasil mengalami peningkatan minat belajar.
2. Pengujian Komparatif
a. Pengujian prasyarat analisis
Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov lampiran 29 hal. 189.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.11 Pengujian Normalitas Berdasarkan
One Sample Kolmogorov-Smirnov
a.Test distribution is Normal. Berdasarkan hasil pengujian normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa distribusi data adalah normal asymp. sig. 2-tailed = 0,922
α = 0,05. Dengan demikian penyajian hipotesis dilakukan dengan berdasarkan uji
statistik parametrik. b.
Pengujian hipotesis penelitian 1
Rumusan hipotesis penelitian H
o
= tidak terdapat perbedaan minat belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan metode pembelajaran TGT.
H
a
= terdapat perbedaan minat belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan metode pembelajaran TGT.
Selisih_minatsebelum _sesudah
N 16
Normal Parameters
a
Mean 5.50
Std. Deviation 2.633
Most Extreme Differences Absolute
.138 Positive
.109 Negative
-.138 Kolmogorov-Smirnov Z
.551 Asymp. Sig. 2-tailed
.922
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Pengujian hipotesis penelitian
Berikut ini disajikan hasil pengujian menggunakan Paired Sample Test lampiran 30 hal. 190.
Tabel 5.12 Pengujian Berdasarkan
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2-
tailed Mean
Std. Deviati
on Std.
Error Mean
95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper Pair 1 kuesioner_
sebelum kuesioner_
sesudah -5.500 2.633
.658 -6.903 -4.097 -8.355 15 .000
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa nilai sig. 2-tailed = 0,000 α =
0,05. Hal tersebut berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan minat
belajar siswa sebelum dan sesudah implementasi metode pembelajaran TGT.
Berdasarkan hasil pengujian statistik di atas tampak bahwa implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT
memberikan perbedaan yang signifikan dalam hal peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi materi jurnal
penyesuaian perusahaan jasa. Peningkatan minat belajar siswa disebabkan implementasi model pembelajaran dirasa menarik
sehingga dapat menumbuhkan minat siswa untuk terlibat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
proses pembelajaran. Pembelajaran dengan menampilkan permainan games dan turnamen ternyata membuat siswa lebih
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Siswa-siswa dalam kelompok saling bekerja sama dan berlomba-lomba untuk
memperoleh skor tertinggi. Dalam kerja sama tersebut siswa dapat saling berpendapat, berdiskusi sehingga memacu para siswa
untuk lebih memahami materi pembelajaran. Hal lain yang mendorong para siswa bersemangat dalam pembelajaran adalah
adanya pemberian penghargaan atas hasil kerja mereka pada saat permainan dan turnamen. Penghargaan yang diberikan sebagai
stimulus agar para siswa terdorong untuk lebih serius dalam pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa implementasi model
pembelajaran kooperatif tipe TGT ini terbukti dapat menumbuhkan minat belajar siswa kelas X akuntansi SMK
Marsudi Luhur 1 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN