tertentu, sehingga nilai tersebut dapat menentukan kedudukan siswa didalam kelompoknya, mengetahui kemampuan siswa
selama proses belajar mengajar, serta sebagai laporan kepada orang tua siswa dan pihak-pihak yang berkepentingan.
C. Karakteristik Soal Objektif
Bentuk tes yang digunakan di lembaga menurut Mardapi 2008: 69- 70 pendidikan dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu tes objektif dan tes
non objektif. Objektif di sini dilihat dari sistem penskorannya, siapa saja yang memeriksa lembar jawaban tes akan menghasilkan skor yang sama.
Tes non objektif adalah sistem penskorannya dipengaruhi oleh pemberi skor. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa tes yang objektif adalah yang
sistem penskorannya objektif, sedangkan tes non objektif sistem penskorannya dipengaruhi subjektivitas pemberi skor.
1. Golongan Tes Objektif
Sebagai salah satu jenis tes hasil belajar, Sudijono 2011: 107-118 mengungkapkan bahwa tes objektif dapat dibedakan menjadi lima
golongan, yaitu: a.
Tes Benar-Salah True-False Test Tes objektif dengan bentuk benar salah adalah bentuk tes
objektif di mana butir-butir soal yang diajukan dalam tes hasil belajar berupa pernyataan, pertanyaan, atau kalimat mengandung
kemungkinan jawab benar atau salah, dan testee diminta untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menentukan pendapatnya
mengenai pernyataan-pernyataan
tersebut. b.
Tes Menjodohkan Matching Test Pada tes ini disediakan dua kelompok bahan suatu pertanyaan
dan jawaban selanjutnya testee harus mencari pasangan yang sesuai antara yang terdapat pada kelompok pertama dengan yang
terdapat pada kelompok kedua sesuai dengan petunjuk yang diberikan dalam tes tersebut.
c. Tes Melengkapi Completion Test
Bentuk tes melengkapi biasanya berupa cerita atau karangan. Kata-kata yang dianggap penting dalam cerita atau karangan
tersebut beberapa dikosongkan, kemudian tugas testee adalah melengkapi bagian yang rumpang tersebut.
d. Tes Isian Fill in Test
Pada tes isian ini sebenarnya mirip dengan tes melengkapi. Letak perbedaannya adalah bahwa pada tes melengkapi bahan
yang diteskan merupakan satu kesatuan cerita, sedangkan pada tes isian tidak demikian melainkan butir-butir soal tes dapat dibuat
berlainan antara satu dengan yang lain. e.
Tes Pilihan Ganda Multiple Choice Item Test Tes pilihan ganda merupakan salah satu bentuk tes objektif
yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya belum selesai, dan untuk menyelesaikannya harus dipilih salah satu dari
beberapa kemungkinan jawaban yang disediakan pada tiap-tiap butir soal yang terkait.
Soal yang akan diteliti adalah soal berbentuk pilihan ganda, maka yang akan dibicarakan hanyalah bentuk pilihan ganda.
2. Konsep Tes Pilihan Ganda Multiple Choice Item Test