F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada butir-butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016
2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan dengan mencari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,
daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Masing-masing kriteria tersebut dihitung dengan menggunakan aplikasi program Anates versi 4.
1. Validitas
Arikunto 2012:93 mengungkapkan untuk menghitung validitas item pada soal pilihan ganda dapat menggunakan rumus:
q p
S M
M Y
t p
pbi 1
Keterangan: Y
pbi
: koefisien korelasi biserial M
p
: rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya
M
t
: rerata skor total S
t
: standar deviasi dari skor total proporsi p
: proporsi siswa yang menjawab benar
q : proporsi siswa yang menjawab salah q=1-p
Hasil dari perhitungan koefisien korelasi biserial kemudian dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5 dan
disesuaikan dengan jumlah peserta tes. Apabila Y
pbi
r
tabel
maka soal tersebut valid.
2. Reliabilitas
Arikunto 2012: 115 mengungkapkan untuk mencari reliabilitas dapat menggunakan K-R 20, sebagai berikut:
∑
Keterangan: r
11
: reliabilitas tes secara keseluruhan p
: proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
: proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q=1-p pq : jumlah perkalian antara p dan q
n : banyaknya item
S : standar deviasi dari tes
Sudijono 2011: 209 menyampaikan bahwa interpretasi terhadap hasil perhitungan koefisien reliabilitas tes r
11
digunakan patokan sebagai berikut.
a. Apabila r
11
sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah
memiliki reliabilitas yang tinggi reliable. b.
Apabila r
11
lebih kecil daripada 0,70 berarti bahwa tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki
reliabilitas yang tinggi un-reliable.
3. Daya Pembeda
Seluruh pengikut tes, dideretkan mulai dari skor teratas sampai terbawah, lalu dibagi dua. Rumus untuk mencari daya pembeda
sebagai berikut Arikunto, 2012: 228-229: D=
Keterangan: J
: jumlah peserta tes J
A
: banyaknya peserta kelompok atas J
B
: banyaknya peserta kelompok bawah B
A
: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
B
B
: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
P
A
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ingat, P sebagai indeks kesukaran
P
B
: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Arikunto 2012: 232 menyampaikan bahwa interpretasi terhadap hasil perhitungan daya pembeda dapat menggunakan kriteria sebagai
berikut: D : 0,00
– 0,20 : jelek poor D : 0,21
– 0,40 : cukup statistifactory D : 0,41
– 0,70 : baik good D : 0,71
– 1,00 : baik sekali excellent D : negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang
mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.
4. Tingkat Kesukaran