Penunjukan F. van Lith S.J. ke Tanah Misi di Jawa

12

B. Penunjukan F. van Lith S.J. ke Tanah Misi di Jawa

F. van Lith S.J. sudah mengetahui kemungkinan besar jika dia akan dikirim ke tanah misi. Kemungkinan tersebut sudah tergambar dalam benak F. van Lith S.J. sejak dia masih berada di Maastricht 1891-1894. Sering kali saat sedang makan para misionaris dibacakan surat yang berasal dari Jawa. Isi dari surat tersebut mengenai tantangan, perkembangan dan keberhasilan misi di Jawa. Pada akhirnya benarlah apa yang ada dalam pikiran F. van Lith S.J. bahwa akhirnya dia ditunjuk sebagai calon misionaris yang dikirim ke Jawa bersama dengan dua Misionaris lainnya pada bulan Agustus 1896. F. van Lith S.J. menerima sebuah pesan singkat dari Provinsialnya yang bernama H. van den Boogaard S.J. pada tanggal 18 Agustus 1896, dan waktu itu beliau sedang berada di Nijmegen. Dalam surat tersebut menyatakan bahwa dia harus segera berangkat ke Indonesia. Dia akan berangkat dengan kapal dari Maseilles pada tanggal 28 Agustus. 10 F. van Lith S.J. mengalami kebimbangan setelah menerima surat penunjukan dirinya untuk berkarya di tanah misi yaitu di Jawa. Beliau merasa sangat berat jika harus meninggalkan negeri asalnya Belanda yang saat itu sebagai tanah kelahiran dan pusat misi. Ada beberapa alasan kenapa beliau bimbang dengan keputusan dari pemimpin misinya. Pertama, F. van Lith S.J. memikirkan bagaimana dengan nasib kedua orang tuanya yang akan ditinggalkan jika dia berangkat ke tanah Jawa. Beliau merasa kurang tepat jika harus meninggalkan mereka. Terlebih lagi beliau adalah satu-satunya anak laki-laki dan memiliki 10 Fl. Hasto Rosarianto, op. cit., hlm. 13. 13 kewajiban merawat dan mencukupi kebutuhan kedua orang tuanya. Beliau sangat sadar bahwa orang tuanya sangat membutuhkan perhatian darinya. Kedua, F. van Lith S.J. merasa bahwa yang sebenarnya harus dibangun terlebih dahulu adalah pusat-pusat misi yang ada di Eropa dan bukan di Indonesia. Pusat Misi di Eropa haruslah kuat karena dijadikan pondasi perkembangan misi di luar Eropa. Gereja Katolik di Eropa harus bisa bersatu supaya mampu mengembangkan misi di tempat lain. 11

C. Keadaan Misi di Jawa