66 sekolah guru bantu dengan bahasa lokal sebagai bahasa pengantar. Kemudian, F.
van Lith S.J. membuka Kweekschool-B sebagai lanjutan dari Kweekschool-A. Di Mendut F. van Lith S.J. mendirikan sekolah bagi perempuan-perempuan pribumi.
Pada tanggal 30 September 1910 hingga 18 Maret 1911 kurang lebih selama enam bulan Provinsial Belanda yang bernama I. Vogels S.J. mengunjungi Indonesia.
Bersamaan dengan kedatangan Provinsial Belanda tersebut, Kweekschool Muntilan dijadikan sebagai Kolese Xaverius. Melihat perkembangan iman yang
mendalam dalam diri anak-anak asrama Kolese Xaverius, F. van Lith S.J. tergerak untuk membangun sebuah seminari di Muntilan. Dorongan ini muncul
ketika seorang muridnya yang bernama P.J. Darmosapoetro dan F.X. Satiman menemuinya untuk megutarakan niatnya menjadi seorang imam. Kemudian pada
tanggal 31 Mei 1912 diresmikanlah seminari di Muntilan. Dampak dari didirikannya Kweekschool-A dan Kweekschool B adalah
tumbuhnya kaum terdidik dari kalangan pribumi. Dari munculnya kaum terdidik tersebut banyak yang kemudian menganut Agama Katolik dan mereka banyak
bekecimpung dalam karya missioner serta menjadi tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia seperti Mgr. Albertus Soegijapranata S.J. dan Ignatius
Kasimo.
D. Metode Pelajaran
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Pendekatan Pembelajaran : Saintific
Metode Pembelajaran : Diskusi, ceramah, presentasi, tanya jawab.
67
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi
Alokasi Waktu
1. Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam.
b. Guru mengecek jumlah siswa yang hadir.
c. Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan materi. Misalnya: di manakah letak kota Muntilan?
d. Guru menuliskan tujuan pembelajaran.
10’
2. Kegiatan Inti
A. Mengamati
Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik untuk bertanya, memberi komentar
dan berinteraksi tentang materi karya F. van Lith S.J. di Jawa.
B. Menanya
Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik untuk bertanya, memberi komentar
dan berinteraksi tentang materi karya F. van Lith S.J. di Jawa.
C. Menalar
Guru membagi siswa kedalam 3 kelompok yang beranggotakan 6-7 orang, kemudian setiap
kelompok mendapatkan tugas yang berbeda untuk:
1. Menjelaskan latar belakang kehidupan F. van
Lith S.J. 2.
Menjelaskan bagaimana keadaan Jawa sebelum kedatangan F. van Lith S.J.
3. Mendeskripsikan karya F. van Lith S.J. di Jawa.
4. Menganalisis dampak atau pengaruh karya F.
van Lith S.J. dalam dunia pendidikan di Jawa. Selanjutnya guru membimbing siswa untuk
dapat menemukan informasi yang berkaitan dengan tugas yang telah diberikan. Kemudian
siswa menyiapkan jawaban atas tugas dalam 70
’
68 bentuk power point untuk dipresentasikan di
kelas.
D. Mencoba
Menganalisis informasi dan data yang didapat dari bacaan maupun internet untuk mendapatkan
kesimpulan tentang materi karya F. van Lith S.J. di Jawa.
E. Membangun Jejaring
Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi dan presentasi sehingga dapat menyimpulkan materi
yang telah di pelajari.
3. Penutup
a. Guru menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini.
b. Guru melakukan evaluasi untuk mengukur
ketercapaian tujuan belajar. c.
Peserta didik menyampaikan nilai-nilai yang diperoleh dari pelajaran hari ini.
d. Informasi rencana pembelajaran yang akan datang.
e. Mengucapkan salam.
10’
F. Alat dan Sumber Belajar