strategisdalam kota, X
7
pelayanan yang ramah, X
8
akreditasi baikA, X
9
sekolah sudah dikenalterkenal dan X
11
disiplin adalah motif orang tuawali murid memilih SD Maria Purworejo sebagai tempat pendidikan
anak-anak mereka.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa karakteritik responden orang tua murid SD Maria saat ini yang paling banyak adalah:
Berusia 36 – 40 tahun, yakni sebanyak 47 orang 32,9, berpendidikan terkhir
SLTA, sebanyak 63 orang 44,1, yang bekerja sebagai pegawai swasta, sebanyak 33 orang 23,1, dan yang berpenghasilan antara Rp.1.000.000,- sd
Rp. 2.000.000,- sebanyak 61 orang 42,7. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara umum orang tuawali murid SD Maria adalah keluarga muda dengan
pendidikan SLTA, yang berprofesi sebagai pegawai swasta dengan penghasilan antara Rp.1.000.000,- sampai dengan Rp.2.000.000,- per bulan. Secara ekonomi
mereka tergolong dalam kelas ekonomi menengah. Dari hasil analilis karakteristik yang lebih dominan ini nampak adanya kelompok kelas sosial
yang lebih homogen yakni usia muda, tingkat pendidikan menengah, pegawai swasta dan penghasilan menengah. Dengan kelompokkelas sosial yang
demikian, dapat diamati kesamaan perilaku khususnya motif yang memengaruhi mereka dalam mengambil suatu keputusan, dalam hal ini peneliti mengamati
keputusan dalam memilih sekolah dasar bagi putra-putrinya.
Analisis tahap kedua terhadap motif -motif apa saja yang menjadi motif orang tuawali memilih SD Maria, menggunakan metode analisis Cochran Q-test
k sampel. Pengujian terhadap motif-motif ini dilakukan secara bertahap, yakni dimulai dengan menguji 19 item dan seterusnya sampai pengujian menunjukkan
bahwa Ho bisa diterima, artinya semua item adalah merupakan motif orang tua murid memilih SD Maria sebagai tempat pendidikan putra-putri mereka.
Hasil analisis Cochran Q-tes terhadap 19 item yang mewakili motif, menunjukan ada 7 item yang menjadi motif orang tuawali murid memilih SD
Maria sebagai tempat pendidikan bagi putra-putrinya yaitu: Mutu Sekolah, gedung sekolah yang bersih dan bagus, lokasi sekolah yang strategisdalam kota,
pelayanan yang ramah, akreditasi baik A, sekolah sudah dikenalterkenal dan disiplin. Sedangkan yang tidak memenuhi syarat dipilih atau variabel yang gugur
ada 12 item yakni: UKS, perpustaan, kegiatan ekstrakurikuler, guru yang profesional, kantin, uang sekolah terjangkau, karena alumni, sarana prasarana,
dari TK yang sama, dekat dengan rumah, kenal gurupegawai, sekolah katolik dan lulusan yang bisa diterima di SMP Favorit.
Hasil analisis yang menunjukan hanya 7 item terpilih yakni: Mutu sekolah, akreditasi A, sekolah yang sudah dikenal, pelayanan yang ramah dan
disiplin, gedung yang bagus dan bersih serta letak yang strategis adalah merupakan motif orang tuawali murid memilih SD Maria sebagai tempat
pendidikan dasar bagi putra-putrinya. Dengan demikian dapat disimpulkan secara umum bahwa jasa pendidikan yang diberikan oleh SD Maria memiliki
kualitas dan mutu pendidikan yang baik dan menjadi ciri khasnya. Ciri-ciri ini
relevan dan signifikan dengan Visi Sekolah yakni “ Unggul dalam prestasi, berbudaya kasih dan cinta lingkungan”. Ciri-ciri ini hendaknya menjadi
kekuatan dan kelebihan SD Maria yang harus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Hal ini kiranya dapat dijadikan sebagai bahan promosi sekolah
demi mendapatkan calon murid potensial yang lebih banyak pada tahun-tahun berikut.
Beberapa item pernyataan yang tidak dipilih yakni: Sarana prasarana yang memadai, guru yang professional, kegiatan ekstrakurikuler, perpustakaan,
lulusan yang dapat diterima di sekolahfavorit, dari TK yang sama, orang tua adalah alumni, kantin, dekat dengan rumah dan kenal gurupegawai, dapat
dikatakan bahwa bukan motif orang tuawali murid memilih SD Maria karena tidak memenuhi syarat perhitungan.
Ketujuh motif terpilih adalah item yang menurut perhitungan statistik memiliki nilai korelasi yang lebih besar artinya memiliki pengaruh yang besar
terhadap pengambilan keputusan orang tuawali murid dalam memilih SD Maria. Sedangkan keduabelas item yang tidak terpilih, adalah item yang tidak
memberikan pengaruh yang berarti terhadap pengambilan keputusan orang tuawali murid, karena walaupun memiliki nilai korelasi namun kurang bahkan
tidak memenuhi syarat terpilih sesuai perhitungan statistik. Dengan penghasilan kebanyakan orang tuawali murid yang tergolong
ekonomi menengah, biaya pendidikan rata-rata sebesar Rp.76.500,- perbulan, wajar bila dirasa mahal bagi sebagian besar orang tua murid. Namun di sisi lain
pendidikan yang berkualitas membutuhkan biaya yang tidak murah juga.
Motif yang memengaruhi keputusan orang tua orang tuawali murid saat ini belum tentu sama pada tahun tahun berikut, bisa terjadi motif yang tidak
dipilih karena dianggap kurang penting saat ini adalah motif yang dianggap penting pada tahun-tahun mendatang. Hal-hal yang memengaruhi motif dapat
berubah dengan cepat dinamis demikian pula dengan perubahan perilaku konsumen yang dinamis oleh karena itu, item yang sekarang tidak terpilih
bukan tidak penting namun kurang penting untuk saat ini. Peran guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar sangat penting.
Mutu dan kualitas peserta didik kualitas output sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan keterampilan guru dalam menyampaikan informasi atau
pembelajaran kepada peserta didik oleh karena itu kualitas dan profesionalitas guru dianggap penting demikian juga dengan kelengkapan sarana prasana dapat
menunjang proses belajar-mengajar dengan baik. Sarana prasarana sekolah yang memadai adalah media dan alat belajar dan sebagainya yang berperan cukup
penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan Pidarta, 2013:277.
88
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN