29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, dimana hasil penelitiannya hanya berlaku pada subyek dan obyek yang diteliti. Kesimpulan
yang diperoleh dari penelitian ini hanya berlaku pada kasus yang diteliti di tempat penelitian yakni SD Maria Purworejo-Jawa Tengah saat ini.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah orang-orang yang bertindak sebagai pemberi
informasi yang berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini yang bertindak menjadi subyek penelitian adalah orang tuawali murid sekolah
dasar SD Maria Purworejo. 2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah variabel-variabel yang menjadi perhatian pokok dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah
motif orang tuawali murid memilih sekolah dasar Maria Purworejo.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian : Desember 2014
Lokasi Penelitian : Sekolah Dasar Maria Purworejo-Jawa Tengah
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas independent Variabel dalam penelitian ini adalah motif orang tua murid memilih sekolah
dasar Maria Purworejo – Jawa Tengah.
2. Pengukuran Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
memberikan ukuran pada masing-masing pilihan jawaban responden untuk itu digunakan skala Guttman, dimana akan memberikan respon yang tegas
pada suatu motif yang terdiri dari dua alternative ja waban “Ya” dan “ Tidak”.
E. Defenisi Operasional
Defenisi operasional variabel dimaksudkan untuk menjabarkan bagian variabel-variabel yang timbul dalam suatu penelitian ke dalam indikator-
indikator yang lebih terperinci. Pengertian variabel penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris.Variabel yang diteliti adalah motif orang tua
murid memilih sekolah dasar Maria Purworejo-Jawa Tengah. Motif yang dimaksudkan sebagai dasar pertimbangan orang tuawali
murid dalam membuat keputusan meliputi: 1.
Mutu Sekolah adalah mutukualitas sekolah adalah bagaimana tanggapan konsumen terhadap jasa sekolah yang dikonsumsi atau yang
dirasakannya. Dimensi kualitas jasa pada sekolah sangat berhubungan dengan apa yang diinginkan konsumen. Kualitas jasa dimulai dari
kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi konsumen, hal ini berarti bahwa citra kualitas jasa yang baik bukanlah berdasarkan sudut
pandang atau persepsi pihak penyedia jasa melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi konsumen Jasfar, 2005:47-48
2. Gedung sekolah yang bersih dan bagus adalah tampilan fisik dari gedung
yang dapat menimbulkan kesan dan tanggapan konsumen terhadap pelayanan jasa pendidikan sekolah.
3. UKS yang bersih dan terpelihara adalah tampilan UKS yang dapat
memberi kesan positif pada konsumen tentang kepedulian pada pelayanan kesehatan murid.
4. Perpustakaan lengkap dan nyaman adalah koleksi buku-buku yang
memadai dan suasana dalam perpustakaan yang dapat memengaruhi minat murid untuk belajar seperti: udara segar, pelayanan ramah,
kelengkapan meja kursi yang sesuai kebutuhan murid, warna dinding dan pencahayaan yang cukup.
5. Kegiatan ekstrakurikuler pengenalan iman adalah salah satu kegiatan di
luar kurikulum wajib yang diberikan untuk pengenalan iman anak melalui kegiatan mengikutsertakan murid dalam kegiatan gereja seperti
koor, misdinar dan putra-putri altar, dll. 6.
Lokasi sekolah yang strategis adalah letak sekolah di dalam kota, sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan umum, ramai dan aman.
7. Pelayanan yang ramah adalah pelayanan yang diberikan kepada
konsumen orang tua, para murid dan semua yang berkepentingan tanpa membeda-bedakan.
8. Akreditasi baik adalah status sekolah dalam penilaian dari pemerintah
yang mencerminkan mutu dan kinerja sekolah dalam melaksanakan program pembelajaran yang diselenggarakan.
9. Sekolah yang sudah dikenal adalah sekolah yang mencerminkan
beberapa hal seperti yang sudah lama berdiri, mutu dan ciri khas tertentu yang menunjukan keunggulan dari pada sekolah lainnya dalam satu
wilayah tertentu. 10. Guru yang profesional adalah guru yang memenuhi syarat-syarat atas
dasar panggilan hidup yang dilakukan sepenuh waktu, memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus, menuruti teori, prinsip dan
prosedur anggapa-anggapan yang sudah baku sebagai pedoman dalam melayani, memiliki sikap pengabdian kepada masyarakat bukan mencari
keuntungan finansial, memiliki kecakapan diagnotik dan kompetensi aplikasi dalam melayani, mempunyai kode etik yang dijunjung tinggi
oleh masyarakat dan bekerja melayani kebutuhan masyarakat Pidarta, 2013: 281.
11. Disiplin adalah keadaan yang menunjukan adanya kepatuhan dan tanggung-jawab dalam menjalankan dan melaksanakan nilai-nilai dan
aturan yang ditetapkan baik secara tertulis maupun tidak tertulis.
12. Kantin yang bersih adalah keadaan yang mencerminkan sifat bersih yang dapat memengaruhi kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan
keamanan makanan yang dijual. 13. Uang sekolah yang terjangkau adalah biaya pendidikan yang dibebankan
kepada murid masih terjangkau oleh kemampuan orang tua murid. 14. Sekolah keluarga maksudnya adalah anggota keluarga adalah alumni dari
sekolah yang sama. 15. Sarana prasarana sekolah yang memadai adalah media, alat belajar dan
sebagainya yang berperan cukup penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan Pidarta, 2013:277.
16. Karena berasal dari TK yang sama maksudnya adalah TK dan SD adalah milik Yayasan Pendidikan yang sama dan satu.
17. Dekat dengan rumah maksudnya adalah jarak sekolah dengan rumah tempat tingal kurang dari dua kilo meter.
18. Kenal dengan guru dan pegawainya maksudnya adalah keadaan dimana konsumen sudah mengenal guru atau pegawai entah satu kompleks
tempat tinggal atau secara pribadi sudah berteman dan saling mengenal. 19. Sekolah Katolik adalah nama sekolah yang mencirikan pendidikan
katolik yakni membangun manusia seutuhnya melayani semua orang seperti Kristus yang menghormati semua orang dan memberikan makna
hidup bagi manusia Dokumen Konsili Vatikan II, 1989:277 20. Kualitas lulusan yang dapat diterima di SMP favorit adalah lulusan SD
Maria yang dapat diterima di SMP favorit di manapun.
F. Populasi dan Sampel