3. Perilaku Konsumen
American marketing Association mendefenisikan perilaku konsumen concumer behavior sebagai dinamika interaksi antara pengaruh dan
kesadaran, perilaku dan lingkungan di mana manusia melakukan pertukaran aspek aspek kehidupan dengan kata lain perilaku konsumen melibatkan
pemikiran dan perasaan yang mereka alami serta tindakan yang mereka lakukan dalam proses konsumsi. Hal-hal yang memengaruhi pikiran dan
perasaan serta tindakan mereka, meliputi iklan, informasi harga, pengepakan, penampilan produk, blogs, dll Peter dan Olson, 2013:6.
Perilaku konsumen bersifat dinamis, melibatkan interaksi dan pertukaran oleh karena itu sangat penting untuk dikenali karena pemikiran dan perasaan
serta tindakan individu konsumen, kelompok target konsumen dan masyarakat luas berubah secara konstan. Fakta bahwa konsumen dan lingkungan berubah
secara konstan menunjukan pentingnya penelitian dan analisis konsumen secara terus menerus oleh pemasar agar selalu mengikuti tren terbaru
Peter dan Olson, 2013:6. Supranto dan Limakrisna 2007:4 perilaku konsumen merupakan
interaksi dinamis yang memuat tiga hal penting yakni: 1 bersifat dinamis sehingga susah ditebak dan diramalkan. 2 melibatkan interaksi: kognisi,
afeksi, perilaku dan kejadian di sekitarlingkungan konsumen. 3 melibatkan pertukaran, seperti menukar barang milik penjual dengan uang milik pembeli.
Defenisi secara sederhana: perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung
terlibat dalam
mendapatkan, menggunakan
memakai,
mengkonsumsi dan menghabiskan produk barang dan jasa termasuk proses yang mendahuluinya dan mengikuti tindakan ini.
a. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Supranto dan
Limakrina 2007:17 faktor –faktor yang
memengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut: 1 Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi: budaya, subbudaya, status sosial, demografi, famili dan kelompok rujukan.
2 Faktor Internal faktor internal meliputi: persepsi, pembelajaran, memori, motivasi,
kepribadian, emosi dan sikap. Persepsi pada dasarnya merupakan proses dengan mana individual menerima dan memberikan arti kepada
rangsangan. Motivasi adalah alasan untuk berperilaku. Kepribadian adalah karakteristik kecenderungan merespon individu melintasi situasi
yang serupamirip. Emosi adalah perasaan kuat yang secara relatif tidak terkontrol yang memengaruhi perilaku. Sikap ialah suatu organisasi
yang tahan lama mengenai motivational, emosional, perseptual dan proses kognitif yang terkait dengan beberapa aspek lingkungan kita.
Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong 2008:159 faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumen terdiri atas:
1 Faktor budaya yang terdiri dari:
a Budaya culture, adalah penyebab keinginan dan perilaku seseorang yang paling dasar. Tumbuh di dalam suatu masyarakat,
seorang anak mempelajari nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku dari keluarga dan institusi penting lainnya.
b Sub budaya, yakni sekelompok masyarakat yang berbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang umum. Sub
budaya membentuk segmen pasar yang penting. c Kelas sosial, yakni pembagian masyarakat yang relative permanen
dan berjenjang di mana anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.
2 Faktor sosial, kelas sosial terdiri dari a Kelompok referensi Kelompok kecil. Kelompok referensi
bertindak sebagai titik perbandingan atau titik referensi langsung atau tidak langsung dalam bentuk sikap atau perilaku seseorang.
b Keluarga. Anggota keluarga bisa sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
c Peran dan status. Orang biasanya memilih produk yang sesuai dengan peran dan status mereka seperti pimpinan kantor dll.
3 Faktor Pribadi. Keputusan pembeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti:
a Usia dan tahap siklus hidup. tahap siklus hidup keluarga tradisional meliputi bujangan muda dan pasangan menikah serta
anak-anak.
b Pekerjaan. Pekerjaan seseorang memengaruhi barang dan jasa yang mereka beli seperti pekerja eksekutif membeli pakaian bisnis.
c Situasi ekonomi. Situasi ekonomi seseorang akan memengaruhi pilihan produk.
d Gaya hidup. Orang yang berasal dari subbudaya, kelas sosial dan pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang cukup
berbeda, karena gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya.
e Kepribadian dan konsep diri. Kepribadian seseorang mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang
relative konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri. Contoh: Produsen kopi telah menemukan bahwa peminum
kopi berat cenderung mempunyai kemampuan sosialisasi yang tinggi.
4 Faktor psikologis. Faktor psikologis terdiri dari: a Motivasi. Kebutuhan psikologis timbul dari kebutuhan akan
pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki. Kebutuhan menjadi motif ketika kebutuhan itu mencapai tingkat intensitas yang kuat.
b Persepsi. Cara orang bertindak dipengaruhi oleh persepsi dirinya tentang sebuah situasi. Persepsi adalah proses di mana orang
memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti.
c Pembelajaran. Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Pembelajaran
terjadi melalui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda, respons dan penguatan.
d Keyakinan dan sikap. Keyakinan bisa didasarkan atas pengetahuan nyata, pendapat atau iman yang bisa membawa muatan emosi atau
tidak. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu dan sikap adalah evaluasi, perasaan dan
tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah obyek atau ide.
b. Pengambilan Keputusan Konsumen Menurut Peter dan Olson 2007:50, pengambilan keputusan
konsumen melibatkan dua proses yakni proses kognitif interpretasi dan integrasi. Kedua proses ini dipengaruhi oleh pengetahuan produk, arti dan
kepercayaan dalam memori. Pengetahuan, arti dan kepercayaan dapat disimpan dalam memori kemudian memori diaktifkan kembali dan
digunakan pada proses integrasi. Proses interpretasi membutuhkan pemaparan informasi dan melibatkan dua proses kognitif yang terkait yakni
perhatian dan pemahaman. Sedangkan proses integrasi mencakup cara konsumen mengkombinasikan berbagai jenis pengetahuan yang berbeda
untuk membentuk evaluasi produk dan berbagai perilaku dalam memilih di antara perilaku alternative seperti pembelian.
Menurut Kolter dan Armstrong 2008:173 pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh motif bawah sadar yang bahkan
tidak dipahami sepenuhnya oleh si pembeli.
4. Motif