5. Membuat kisi-kisi soal. 6. Menulis butir soal.
7. Menulis petunjuk mengerjakan soal, kunci jawaban dan pedoman penskoran. 8. Mengujicobakan instrumen.
9. Menganalisis hasil uji coba dalam hal reliabilitas, validitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda tiap-tiap butir soal.
10. Memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah dilakukan.
3.8.3. Instrumen Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Lembar observasi diberikan pada kelas eksperimen 1. Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa yang dilakukan di
setiap kali pertemuan. Tujuannya untuk mengetahui keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Lembar observasi ini diisi oleh seorang observer dengan
memberi angka 1-4 pada salah satu pernyataan yang dianggap paling sesuai. Observer dalam penelitian ini adalah guru matematika SMP Negeri 7 Semarang.
3.9. Analisis Instrumen Tes
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengadakan uji coba perangkat soal yang akan digunakan dalam penelitian. Kemudian hasil dari
uji coba perangkat soal tersebut dianalisis sebagai berikut:
3.9.1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu
menunjukkan apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2012: 80.
Validitas butir soal dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment,
yaitu. ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ + ∑ ∑ + dengan
: koefisien korelasi skor butir soal dan skor total : banyaknya peserta tes
∑ : jumlah skor tiap butir soal ∑ : jumlah skor total butir soal
∑ : jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total ∑ : jumlah kuadrat skor butir soal
∑ : jumlah kuadrat skor total Arikunto, 2012: 87. Hasil perhitungan dibandingkan dengan harga kritik
dengan taraf kesalahan . Jika , maka instrumen tersebut dikatakan valid.
Butir soal yang tidak valid tetapi indikator belum terwakili dalam soal maka peneliti mengganti atau memperbaiki butir yang tidak valid tersebut dengan
butir lainnya yang memiliki indikator yang sama. Sedangkan jika indikator sudah terwakili oleh butir lain yang telah valid dalam soal maka peneliti tidak
menggunakan atau membuang butir yang tidak valid tersebut.
Nilai untuk dan taraf signifikansi adalah . Hasil perhitungan analisis validitas diperoleh bahwa butir soal nomor 1, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, dan 10 dikatakan valid sedangkan butir soal nomor 2 tidak valid.
3.9.2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama Arikunto, 2012: 100. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian
bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Dalam menentukan reliabilitas instrumen, digunakan rumus
Alpha. Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen soal bentuk uraian yang skornya bukan hanya 0 atau 1, yaitu:
∑
dengan ∑
∑
dan ∑
∑
dimana : reliabilitas yang dicari
∑ : jumlah varians skor tiap butir soal : varians total
: banyaknya butir soal : banyaknya peserta tes Arikunto, 2012 : 122.
Harga kemudian dibandingkan dengan harga kritik untuk dengan dan taraf signifikan Apabila
harga , maka dikatakan instrumen tes reliabel. Berdasarkan analisis tes uji coba diperoleh Dari
diperoleh untuk dan taraf signifikansi adalah . Karena sehingga soal reliabel.
3.9.3. Tingkat Kesukaran P